Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Diam dam berpikir

    Mungkin benar aku terlalu sibuk dengan urusanku sendiri. Apakah itu salah ya Allah? Mungkin benar aku tidak bisa menjadi seperti mereka yang dengan mudah bergaul dan terkenal. Apakah itu berarti aku kuper? Jika benar seperti itu, aku memaafkan diriku sendiri.     Ini tentang aku. Entah kenapa aku tidak mudah akrab dengan orang lain. Tapi itu tidak masalah. Tidak ada yang salah dengan manusia introvert. Ya aku adalah manusia introvert dan aku amat sangat serius. Mungkin itu yang membuat aku terlihat tua.     Tidak masalah dengan itu. Keseriusanku membuat orang lain tidak mudah bergaul denganku. Tapi setidaknya hal tersebut baik untukku karena aku tidak mudah mengatakan tidak kepada orang lain dan itu berarti aku semakin tidak perlu menyakiti hati banyak orang.     Sekarang maafkan diriku. Ya Allah aku menerima diriku. Aku memang tidak mudah bergaul, introvert, dan pemalu. Tapi aku berusaha semampuku untuk lebih baik. Tuhan.. aku berjanji berusaha menjadi yang terbaik untuk agama

Di stasiun kereta B

    Hembusan malam ini begitu dingin. Sendiri. Ya hari ini, lebih tepatnya malam ini aku masih sendiri. Tapi malam ini sedikit berbeda karena malam ini aku berada di stasiun. Sudah pukul 20.57 wib  Rasanya tidak ingin beranjak untuk pulang. Melihat dan menikmati malam ini sendiri. Mungkin suatu saat ini aku akan merindukannya.     Hari ini terasa begitu hampa. Entahlah. Aku lelah menanti. Aku lelah menunggu. Aku pasti bisa bertahan meskipun Engkau belum bisa segera mengirimkannya. Tidak apa-apa. Mungkin aku sudah tidak tahan selalu sendiri. Aku ingin ada seseorang yang selalu menanyai kabarku. Huff.... semua akan indah pada waktunyakan? Bukankah Allah tidak pernah ingkar?     Malam ini benar terasa lebih dingin. Angin dingin ini menusuk sekali ke tubuhku. Seseorang mengatakan ketika kita masih saja sendiri itu adalah waktu untuk kita berusaha memantaskan diri kita untuk seseorang yang terbaik. Lagi pula.. masih banyak hal positif lainnya yang bisa aku lakukan. Jadi, cobalah untuk le

Sudah pantaskah aku?

    Hari ini aku bersama temanku (ditrut, metrut, dwi, yun, gendut, lerfong, dan rio) makan di kedai fatma. Pada sesi doa dan pengharapan untuk kami yang berulang tahun. Setelah sebelumnya suasana sangat ramai karena ada live musik dari rio.     Tiba giliran doa dan pengharapan untukku. Semia mengatakan sudah saatmya aku mencari pasangan. Umurku yang sudah tua ini harusnya sudah memiliki kekasih. Mereka bilang aku akan cantik pada saat aku sudah berpasangan. Apakah itu benar? Entahlah... Aku memang ingin memiliki pasangan tetapi bukan untuk membuat diriku cantik. Tapi untuk menjalani misi dan visi hidup kita bersama.     Aku juga ingin memiliki seseorang itu. Tapi bagaimana caranya? Apa yang harus aku lakukan? Bahkan aku tidak bisa menarik perhatian mereka. Sebenarnya aku pun sangat meyakini bahwa Allah akan memberikan dia di waktu yang tepat. Aku sangat meyakini itu.     Terus menerus mendapat tekanan seperti ini membuatku tidak nyaman. Saat ini aku sedang dalam proses memantaskan

Tiba-Tiba Kangen

    Ya Allah... tiba-tiba kangen dia. Aku kenapa sih? Jauhkan aku dari tipu daya setan. Tiba-tiba kangen mau ketemu. Apa yang harus aku lakukan?     Hari ini ngomongin tentang sifat calon suami bareng tyas. Tyas bilang suami kita itu sifatnya akan mirip dengan ayah kita. Huaaaa....tiba-tiba kepikiran diri sendiri.    Apa mungkin selama ini aku belum pernah dekat dengan laki-laki karena aku tidak pernah dekat dengan Bapak? Kenangan bahwa laki-laki hanya bisa menyakiti hati wanita sepertinya sudah terlalu dalam tertancap di hatiku. Rasanya nyeri jika teringat hal itu.     Ya Allah... Engkau masih selalu bersamaku kan? Aku mohon dengan sangat cabut duri ini. Jangan biarkan terus menancap. Rasanya perih.     Entahlah... aku lelah memikirkan apa dan kenapa. Aku rasanya tidak ingin memikirkan perasaan hal aneh ini. Aku tidak ingin jadi manusia yang jahar. Aku tidak ingin menjadi hamba yang nakal. Maafkan aku ya Allah...

The last night in Oktober 2014

    Ya Allah...maaf bukannya aku tidak mau bersyukur atas semua anugerah yang Engkau berikan. Maafkan aku wahai zat Yang Maha Pencipta. Aku hanya butuh waktu memahami dan mengerti. Wahai zat Yang Maha Pemurah, waktu ku semakin dekat. Hal ini membuatku semakin pesimis untuk bisa lulus tahun ini. Apakah masih bisa?     Aku jadi berpikir buruk tentang PSku karena merasa beliau tidak memberikan aku solusi. Apa yang harus aku lakukan. Ya Allah apa yang harus aku lakukan. Aku bingung...      Mungkin aku yang telah salah memberi niat pada penelitianku ini. Makanya Engkau memberikan aku waktu untuk meluruskan niatku ini. Sekarang aku akan mulai lagi dari nol. Membuat dan memperbaiki nilai dari awal.    Bissmillahirrahmaanirrahiim... Ya Allah..ijinkan aku untuk dapat memberikan manfaat bagi orang lain melalui tugas akhirku ini. Aku berharap tugas akhirku ini bisa membantu orang lain terutama dalam urusannya untuk beribadah kepada-Mu. Ya Allah..niatkan dan istiqamahkan hatiku untuk mela

Impian kecil ini

    Kepingin punya hati seluas samudra. Jadi, kalo udah berumahtangga bisa sabar menghadapi suami dan ngurus anak. Akhirnya juga aku harus mengurus anakku sendiri. Say no to bibi. Keperluan di rumah harus aku sendiri yang memenuhinya.     Impian kecilku hanya agar aku bisa menjadi istri dan ibu yang hebat. Tapi, aku juga harus bisa menjaga Ibu dan adikku. Makanya aku harus memutar otak untuk bisa menghasilkan uang tanpa harus keluar dari rumah. Pasti bisa. Pasti bisa.

1 Muharram 1436 Hijriah

1 Muharram 1435

    Malam tahun baru hijriah. Subhanallah... sudah satu tahun lagi telah berlalu. Entah bermilyar-milyar dosa yang sudah aku lakukan. Ampunilah aku ya Allah...     Malam ini penuh penyesalan dan penuh pengharapan untukku. Ya Allah di malam tahun baru ini aku berdoa:     "Ya Allah, dengan segala kerendahan jiwa dan ragaku, ampunilah dosa-dosaku di tahun lalu. Aku hanya hamba-Mu yang lemah. Lemah dari segala tipu daya setan yang kuat. Ya Allah, dengan segala kerendahanku sebagai hamba-Mu, betapa banyak pengharapan yang aku inginkan di tahun baru ini. Ya Allah jikalah Engkau ridho berikanlah aku kekuatan untuk bisa memberikan pendidikan yang layak untuk adikku. Jikalah Engkau mengijinkan berikanlah aku kesempatan untuk bisa pergi ke tanah suci bersama Ibuku. Kalaulah Engkau berkenan nikahkanlah aku dengan laki-laki yang sangat mencintai-Mu dan ibunya. Ya Allah seandainya Engkau merestui berilah aku kesempatan untuk bisa merasakan indahnya negeri 4 musim bersama muhrimku. Ya Allah j

Seorang istri

    Aku baru saja membaca sebuah status hebat di facebook. Status tersebut berkisah bagaimana seorang wanita dapat dikatakan sempurna. Wanita sempurna seperti Asiyah istri Firaun dan Maryam yang tidak bersuami. Selain itu ada juga wanita yang setingkat dibawah kedua wanita paling sempurna itu yaitu Khadijah istri Nabi Muhammad dan Fatimah istri Ali.     Setelah membaca status tersebut, rasanya aku seperti tertusuk. Selama ini aku selalu berpikir bahwa aku harus memperoleh suami yang hebat ketaqwaannya kepada Allah. Hal itu agar dia bisa membawaku menjadi lebih dan lebih bertaqwa lagi kepada Allah. Tapi, aku tersadar bahwa akulah yang harus bisa membawa diriku sendiri untuk lebih dan lebih bertaqwa lagi pada Allah bukannya mengharapkan adanya orang lain yang merubahku. Itu salah. Jelas jelas salah.     Sekarang biarlah Allah yang menentukan apakah aku akan dinikahkan oleh Allah dengan laki-laki yang hebat atau tidak. Allah lebih tahu apa yang terbaik untukku. Selama ini pun aku tidak

Ragu

    Sudah tanggal 11 Oktober 2014. Apa yang harus aku lakukan? Aku seperti dikejar waktu di tahun ini. Kenapa begitu cepat. Aku tidak boleh berleha-leha lagi. Ayo mulai semangat lagi win!!!! Apakah aku bisa seminar di bulan November nanti? Aku berharap sebelum aku berulang tahun aku sudah bisa seminar. Biarlah aku wisuda di bulan April. Asalkan aku bisa mendapat SKL di tahun ini.     Ya Allah... Sekali lagi manusia hanya bisa berencana semuanya Engkau yang mengaturnya. Aku hanya manusia biasa yang selalu berharap Engkau memberikanku waktu lebih lambat. Bagaimana ini? Aku tidak punya cukup banyak waktu. :(     Mungkin ini adalah konsekuensi aku terlalu serakah. Kenapa aku sok sibuk mengambil semua praktikum. Aku bahkan tidak sempat mengurus diriku. Aku harus kembali belajar lagi. Tidak boleh bermalas-malasan lagi. Aku harus bisa. Aku harus semangat. Pokoknya tidak boleh menyerah. Harus bisa di bulan November seminar. Harus...Harus.. Harus... Bissmillahirrahmannirrahim...

Mengerti dan Dimengerti

    Manusia memang makhluk yang rapuh. Selalu ingin dimengerti tetapi susah mengerti. Hal yang sama seperti yang aku rasakan. Aku selalu ingin sekali dimengerti tetapi begotu sulit aku untuk mengerti orang lain bahkan diriku sendiri.     Hemm... penelitianku belum juga usai. Tapi entah dari mana aku mengerti situasi yang terjadi. Aku selalu ingin bisa mengetahui apa yang dosen ps ku inginkan. Selama ini aku hanya meraba apa yang aku lakukan ini benar atau tidak. Aku merasa tidak mendapat dukungan yang sangat baik, tetapi aku menyukai ini.     Dimengerti adalah kata yang selalu sulit. Selama ini aku juga tidak memberikan selah untuk mereka agar aku mampu dimengerti mereka.     Tuhan tau apa yang terbaik untukku. Itulah kalimat penghibur bagiku saat ini. Dengan kalimat itu berarti aku sudah mengerti dan dimengerti oleh Tuhan.     Apapun itu mengerti dan dimengerti memang harus berjalan beriringan. Seperti ucapan salam yang wajib diucapkan dan dijawab.     Masalah penelitianku biarla

Sudah September

    Plis...plis... udah september aja. Jangan cepet-cepet berlalu dong waktunya. Aku tidak bisa secepat itu menyelesaikan semua ini.     Plis...plis... aku masih tetap berharap untuk bisa selesai sebelum november. Aku semakin pesimis. Tapi aku yakin aku bisa karna aku punya Allah yang selalu memberikan yang terbaik untukku.     Plis...plis... kasih aku kesempatan untuk bisa lebih maksimal. Jangan dulu cepat-cepat pergi waktuku. Aku masih sangat berharap memiliki lebih banyak waktu setiap harinya.

Luar biasa

    Subhanallah... Hari ini adalah hari pertama aku melakukan penelitian di DAS Cidanau. Aku bertemu banyak orang-orang hebat. Orang-orang yang selalu memikirkan esok dari pada hari ini. Orang-orang yang selalu memikirkan mereka dari pada diri sendiri. Luar biasa hebat.     Ini seperti pecut yang menghantam tubuhku dan berkata. Siapa lu? Apa yang udah lu lakuin? Tiba-tiba datang dan mau enaknya aja? Tolong ya tau diri dong!     Aku tak bisa lagi mengungkapkan perasaanku. Aku senang karena pikiranku dipacu untuk terus berkembang. Tapi aku juga sedih menyadari bahwa aku bukan siapa-siapa dan mau melakukan hal sepele yang sudah pernah diteliti orang lain? Cukup.     Perasaan ini semakin membuatku sakit. Aku tidak sanggup lagi berkata apapun. Aku akan menenangkan diriku. Aku mau shalat. Dan semoga Allah memberikan jalan yang terbaik untukku. Ya Allah... sekali lagi aku katakan bahwa aku hanya bisa berencana dann Engkaulah pengatur segalanya. Hanya Engkau. Hanya Engkau.

Wishful

    Hari ini bisa dibilang bukan salah satu hari menyenangkan dalam hidupku. Tapi aku yakin hari ini adalah hari yang bisa saja alam selalu terkenang. Hari ini aku sepertinya tidak sanggup untuk melanjutkan puasaku. Entah mengapa aku terasa sangat lelah. Hari ini aku berharap magrib segera datang.     Hari ini penuh dengan perjuangan. Salah satunya adalah aku telah mendaftarkan diriku untuk memperoleh beasiswa penelitian. Semalam aku sudah mendaftar online dan tadi sore aku mengumpulkan semua kelengkapan berkasnya.     Ya Allah semoga aku bisa keterima memperolah beasiswa tersebut. Semoga beasiswa itu adalah rezeki penelitianku. Ya Allah... Engkau pasti tau aku tidak lagi memiliki banyak uang untuk melaksanakan penelitianku. Ya Allah... aku sangat berharap dengan uang beasiswa ini dapat memperlancar penelitianku. Amiiin...amiiiiinnn... aku berharap bisa menjadi salah satu penerima beasiswa tersebut. Amiiiinnn...

Pengaduan

    Malam ini aku terbangun. Malam ini begitu banyak hal yang aku adukan kepada Sang Pencipta. Aku tidak bermaksud untuk berkeluh kesah dan bahkan terlampau tidak bersyukur. Aku hanya mencurahkan apa yang aku rasakan kepada-Nya. Meskipun aku sangat meyakini Dia mengetahuinya tanpa perlu aku ucapkan.     Malam ini, pengaduan itu terucap indah. Betapa aku mensyukurinya atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Nya padaku. Aku pun merasa lega telah menceritakan semua hal pada Nya.     Tuhan... Terima kasih selalu mendengarkan aku. Terima kasih Engkau menyimpan doaku dan mengabulkannya. Hari ini aku menyaksikannya. Betapa Engkau telah membuat kejadian yang begitu hebat.     Jadi begini ceritanya:     16 Agustus 2014     Siang itu entah kenapa aku ingin menyapa sahabat se-PS ku, Dy. Aku ingin menanyakan kapan dia akan pulang agar kita bisa bersama mengurus penelitian. Seketika itu juga aku menghubungi Dy, dia malah memberikan kabar yang kurang menyenangkan. Ternyata dosen PS kami ak

Kenyamanan ini

    Hari ini aku bersama maya dan meta pergi ke tempat yang menakjubkan. Disana adalah gudangnya ilmu. Semuanya berjajar rapi sesuai subyek dan nomer panggilnya. Aku tau aku nyaman disana. Tenang dan damai. Bukan karena suasananya yang begitu sepi dan tidak banyak pengunjung tetapi kenyamanan itu muncul ketika aku tau aku tidak akan kehilangan arah disana. Ada banyak petunjuk yang bisa membawaku mengerti dan terus mengerti.     Aku selalu berpikir seandainya Tuhan memberikan alasan kenapa semua hal yang terjadi dalam hidupku harus aku alami? Aku ingin Tuhan membuatku mengerti atas kebaikan dan keburukan yang selama ini aku anggap seperti itu merupakan kejadian yang sebenarnya. Makanya aku begitu nyaman berada disana. Karena aku tau mereka membuat aku mengerti.

Mulai semangat

    Penelitian. Ayo semangat penelitian! Mulai nyari data lagi. Mulai mengumpulkan serpihan-serpihan semangat. Aku harus lulus tahun ini. Meskipun saat ini belum saatnya untuk memulai.     Ya Allah... pertahankan semangatku ini.

Hubungan yang aneh

    Media sosial sudah benar-benar menjadi tempat curhatan. Ternyata itu juga sudah melanda kakak perempuanku dan mungkin juga aku. Banyak yang sudah aku kisahkan diblog ini. Entah ini benar atau tidak. Saat ini aku merasa menulis mengurangi kegundahan hatiku. Aku memang tidak pandai mengungkapkan apa yang aku rasakan. Terlebih pada orang yang bersangkutan. Padahal dulu aku tidak pernah takut mengatakan hitam atau putih dan benar atau salah. Tapi sekarang aku berpikir jika aku mengatakannya apa aku akan melukai hatinya atau akan membuat keadaan lebih baik. Dan akhirnya aku memutuskan untuk tidak mengatakannya.     Mungkin kejadian yang sama juga dirasakan kakakku. Dia lebih suka mengungkapkan isi hatinya pada media sosial fb. Aku tau akhir-akhir ini hubunganku memburuk. Entahlah. Aku merasa dia lebih pendiam sekarang. Tapi aku tidak ingin berkata apapun padanya. Bukan aku tidak peduli hanya saja kini aku merasa dia begitu egois. Bagaimana caranya. Apa aku diam saja menunggu dan mengan

Hari spesial

    Hari ini aku resmi mengenakan kawat gigi. Lumayan lama juga pemasangannya. Barketnya saja setengah jam kemudian ditunggu kering 15 menit setelah itu kawatnya dan karetnya 15 menit. Wah... pegal sekali mulutku terus mangap selama itu. Setelah itu aku mendapat sikat gigi kecil. Yah... standar. Yang aku bingung pada saat cetak apanya yang dicetak. Sepertinya dari rangkaian pemasangan tidak ada hasil dari mencetak. Entahlah..     Yang terpenting adalah perasaan setelah itu. Aku sedih. Sepertinya ibu kurang ikhlas memberikan uangnya padaku. Dia mengatakan pada matus kalo aku selalu minta apapun kalo bahasa ibuku itu sengke. Yah... bagitulah keluargaku.     Belum lagi ketika yosi pulang. Dia sepertinya tidak suka karena aku memakai uang ibu. Dia jadi murung seperti itu. Sepertinya dia marah ketika seumuranku dia juga meminta untuk dipasangkan kawat gigi tetapi tidak diperbolehkan oleh ibu dan sekarang giliran aku malah boleh. Kayaknya yosi cemburu.     Oh Tuhan... Ya Allah kenapa begi

Untuk Wanita

    Hii wanita! Mulai detik ini tolong tanamkan dalam hati untuk selalu bangga menjadi wanita. Tidak akan pernah ada yang salah dengan wanita. Saat ini wanita seringkali direndahkan dan dilecehkan, tapi sebenarnya dari rahim kitalah manusia tetap ada hingga saat ini.     Hii wanita! Aku sering berpikir banyak hal seru yang bisa dilakukan oleh seorang laki-laki. Aku iri untuk bisa menjadi laki-laki. Mereka bebas kemana saja. Mereka bebas menentukan pilihan mereka. Mereka bebas mengenakan pakaian apapun sesimpel yang mereka suka. Bahkan mereka juga bebas menyatakan dan akhirnya merubah takdir seorang wanita untuk mendampingi sisa hidupnya atau bahkan merubah takdir wanita yang telah mendampinginya kemudian dicampakkan.     Hii wanita! Memang menjadi seorang wanita sulit. Tidak bebas berpakaian. Tidak bebas bepergian. Tidak bebas mengutarakan pendapat. Tidak bebas bersikap. Tidak bebas merubah takdir seorang laki-laki yang mungkin sangat dicintainya untuk menjadi pendamping disisa hidup

Ayo bangkit!

    Dunia. Apa sih yang sebenarnya dicari di dunia ini? Uang. Pakaian. Keluarga. Persahabatan. Atau cinta. Rasanya dunia ini begitu sederhana dalam setiap tulisanku. Hanya ada sedih dan senang. Apalagi yang aku butuhkan? Saat ini, akan ada banyak manusia di luar sana yang memiliki segalanya yang menurutku tentu saja membuatku iri. Dan aku. Aku hanya bisa menulis dan bercerita perasaanku.     Rasanya ingin ku miliki dunia seperti yang mereka miliki. But, i don't. I can't. Because they don't live like me. Ya. They don't live like me.     Insya Allah aku menulis ini bukan untuk mengutuki kehidupan duniaku. Tidak. Aku hanya ingin diriku sadar bahwa aku memiliki dunia yang jauh lebih indah dari dunia mereka. Aku memiliki keluarga yang hebat dan sederhana. Aku memiliki teman-teman yang bisa memotivasiku. Aku memiliki kepercayaan lebih terhadap diriku. Dan yang terpenting aku memiliki Dia yang tidak pernah tidur.     Dunia yang aku miliki mungkin tidak bisa dibandingkan den

3 Syawal 1435 H

    Minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin. Subhanallah.. tahun ini sungguh luar biasa. Berat. Tapi kami bisa. Aku semakin yakin Allah tidak akan pernah memberikan cobaan yang melebihi kemampuan hambaNya. Tuhan.. sudahkah kami membuktikan bahwa kami beriman?     Sudahkah kami pantas berada dalam barisan orang-orang yang membela agamaMu? Subhanallah....     Saat ini aku menulis karna melihat berita kezaliman zionis di jalur Gaza. Mereka adalah pasukan yang membela agama Mu meninggal insya Allah dengan syahid. Amiiin... Begitu besar kuasa Mu untuk mereka sehingga mereka tetap bertahan dan tak pernah berhenti menyerukan nama Mu.     Aku pernah mendengar bahwa perang itu tidak akan usai hingga akhir zaman nanti yaitu kiamat. Ya Allah semoga aku masuk dalam hamba Mu yang selalu Engkau ridhoi. Semoga mereka akan tetap bertahan untuk membuktikan kehebatan Islam.     Sepertinya sudah banyak pelajaran yang aku tau tapi apakah aku sudah mengerti dengan benar? Entahlah... Aku sel

Malam Ramadhan ke-27

    Malam ini.. entahlah apa mungkin malam ini adalah malam lailatul qadar? Meskipun benar aku masih belum pantas mendapatkan malam paling menakjubkan ini. Aku masihlah hamba Mu yang penuh dosa. Aku juga masihlah manusia biasa. Tapi aku ingin diberi kesempatan oleh Allah untuk merasakan keajaiban lailatul qadar.     Ya Allah segalanya kini mulai sulit. Satu per satu muncul dalam pikiranku. Ini kebiasaanku malas. Kenapa aku masih saja dihinggapi rasa malas. Bagaimana menghadapinya. Tolong aku ya Allah...     Aku ingin menghasilkan uang. Bagaimana caranya ya?     Sebelum itu, aku ingin bercerita mengenai skripsiku. Masih belum ada perkembangan. Padahal aku harus mulai banyak belajar. Aku harus mulai belajar erdas, arcgis, swat, dan langkah intuk menulis. Aku ingin lulus tahun ini. Aku tidak ingin membebani siapapun lagi. Aku tidak ingin berhutang budi. Aku hanya ingin bergantung dengan sang Maha Pencipta.     Sudah satu minggu propenku tidak ada balasan dari dosen PS. Tapi aku tetap

Arti menjadi cantik

    Hari ini ada seorang sahabat yang mengatakan bahwa aku tidak semakin cantik, masih sama seperti satu tahun yang lalu. Tapi aku lebuh putih menurutnya. Aku senang akhirnya ada yang mengomentari aku seperti itu. Aku suka komentarnya meskipun terdengar tidak baik. Tapi itu mengartikan dia peduli padaku.     Lantas kini aku berpikir, bagaimana dia bisa mengatakan hal seperti itu? Apa standar pernyataannya? Aku mulai berpikir bagaimana kata cantik itu dideskripsikan. Ternyata sulit mendeskripsikan cantik. Ya semua hanya teoritis. Relatif, innerbeauty, gk cuma penampilan, apa adanya. Bohong!!! Realitanya tidak seperti itu.     Tapi siapa yang peduli? Jadi, buat orang-orang terutama kaum wanita yang masih minder karena tidak dibilang cantik termasuk juga saya, please banget jangan dipikirin apalagi sampai harus membuat galau. Simak baik-baik perkataan saya bahwa itu "TIDAK PENTING!!!".     Sekarang saatnya mencari dan menonjolkan keunikan anda. Jangan pernah menjadi orang lai

Kenapa nih?

    Aku merasa kehilangan motivasi. Rasanya tidak bersemangat melakukan pekerjaan apapun. Padahal banyak hal yang mau aku lakukan. Tadi malam aku bermimpi gigiku copot. Apakah itu pertanda bahwa aku akan kehilangan? Sedih jika memikirkan siapa yang akan pergi? Sudah bisakah aku membahagiakannya?    Semenjak beliau tidak ada. Aku merasa sepi. Mungkin selama ini aku bersemangat untuk menunjukan padanya bahwa aku bisa survive tanpa keberadaannya disini. Aku akan sukses dan bahagia tanpanya. Tapi dia yang ingin aku pamerkan sudah benar-benar pergi. Haruskahku akhiri?    Kambing hitam. Apakah aku saat jni sedang mencari kambing hitam dari segala yang terjadi dalam hidupku? Bukannya bersemangat. Aku malah semakin lemah. Jiwa dan ragaku melemah. Aku tidak bergairah. Tidak ada motivasi. Tidak ada pencapaian yang aky inginkan. Aku lemah dan sakit. Aku butuh obat dan penawarnya. Atau racun agar aku tak berdaya lagi.

Marhaban yaa Ramadhan

    Subhanallah... sudah hari ke-4 Ramadhan. Sungguh luar biasa berkah ramadhan di tahun ini. Ramadhan tahun ini tanpa Bapak. Tahun ini juga aku merasa Allah sangat menyayangiku. Rasa sayang di tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Ramadhan ini semoga Allah benar-benar mengampuniku, karena di 10 hari awal Ramadhan adalah masa pengampunan, dan di hari ke-4 ini aku sakit demam. Aku yakin Allah menyayangiku. Makanya demam ini memelukku dengan hangat.     Aku rindu rumah. Kehangatan di rumahku memang telah berbeda. Ada sesuatu yang lain yang tercipta. Walau bagaimanapun aku merindukan kehangatan itu. Kehangatan yang selalu memelukku dan menanamkan bahwa tidak apa-apa menjadi biasa karena di rumah segalanya tercukupi. Namun ketika aku tidak berada di dalamnua, sebenarnya kehangatan itu palsu. Hanya kasih sayang Allah yang sesungguhnya nyata. Allah yang mengirimkan mereka. Seperti sebuah tugas yang harus dilaksanakan yaotu menjadi bagian dari anggota keluarga.     Saat ini, aku ma

Waktu yang terhitung

    Lelah... Tidak!!! Ini bahkan baru saja dimulai. Perjuangan. Ini baru yang namanya perjuangan. Kalahkan dirimu. Kalahkan egomu. Berdamailah pada keadaan. Terima dirimu agar mereka menerimamu. Aku tak lagi sama dengan yang dulu.     Tahun ini berbeda. Ya sangat berbeda. Butuh perjuangan ekstra untuk menaklukan tahun ini. Aku tidak mau tahun ini menjadi tahun yang menyedihkan. Tahun ini luar biasa berbeda. Aku kehilangan dia yang ku hormati. Aku kehilangan dia yang menjadi wali dipernikahanku nanti.    Ya tahun ini memang berbeda. Aku mungkin tidak diantarkan pulangnya olehnya. Tapi masih ada yang tersayang yang setia menungguku disana. Aku tidak boleh menyerah sekarang. Tidak boleh lemah sekarang. Demi dia yang tersayang aku harus lulus tahun ini. Demi aku dan hidupku yang berbeda aku harus bisa lulus tahun ini.     Hitungan waktu mundur sudah dimulai. Tidak ada lagi kata istirahat dan lengah. Aku kuat demi diriku dan orang sekitarku yang menyayangiku. Aku bisa. Aku pasti bisa. Ak

Terima saja

    Tak sempurna. Memang tak pernah sempurna hidupku ini. Tapi, apakah menurut-Mu aku menyerah? Sayangnya tidak. Aku tidak akan pernah menyerah. Satu demi saru aku mengerti bahwa hidupku aneh. Hidupku, ah maksudku keluarga dan lingkunganku aneh, aku akan menyebutnya hidupku. Entah sejak kapan atau dimulai dari kapan menjadi aneh seperti ini.     Tentu aku tidak akan pernah menyerah. Bukankah Allah tidak akan merubah nasib seseorang kecuali jika dia berusaha merubahnya sendiri? Aku akan berusaha untuk merubahnya. Aku tahu itu sulit tapi aku terlalu mencintai mereka. Allah pasti punya rencana memberikanku keluarga ini.     Selain cintaku yang tak pernah berhenti untuk-Mu, cintaku untuk malaikat duniaku juga begitu besar. Sekeras apapun aku berusaha mengabaikannya Engkau selalu mengingatkanku padanya. Terlampau sering. Rasulku juga selalu mengingatkannya dan selalu berkata hormati ibumu, hormati ibumu, hormati ibumu, lalu ayahmu, kemudian sesama muslim.     Betapa besar Engkau perhatia

pasti ada jalan

    Ya Allah... aku setia dan aku berkomitmen teguh bahwa aku yakin pada-Mu. Aku tau cobaan ini menguatkanku. Aku juga yakin semua ini akan membawaku semakin dekat dengan Mu atau bahkan semakin jauh. Tuhan... Aku tau aku selalu punya pilihan.     Aku memilih untuk tidak memberi tahukan kabar duka ini. Entahlah aki salah atau tidak tapi yang pasti aku pikirkan adalah Engkaulah tempatku mengadu dan aku tidak pernah ingin ada yang mengasihani aku kecuali Engkau. Aku juga memilih untuk kuat tidak menceritakan semuanya kecuali pada-Mu.     Saat ini Engkau mengujiku lagi. Kali ini benda penting yang sangat aku butuhkan. Tak tau lagi aku harus bagaimana. Tapi aku yakin Engkau selalu membiarkan aku memilih. Aku masih punya banyak hal yang bisa aku lakukan.     Aku akan memilih untuk pulang besok pagi, menemui ibu mengajaknya bicara apakah sebaiknya aku beli yang baru atau tidak. Kalau tidak bisa aku akan mulai ke perpus dan mengetik disana. Aku selalu punya pilihankan. Aku mantap menjual ic

Saatnya menunggu

    Aku merasa lelah. Tapi aku tidak ingin menyerah begitu saja. Aku kuat. Hanya saja, seandainya aku memiliki seseorang tempatku berbagi segala hal dan memberi saran berbagai hal aku pasti akan lebih kuat. Aku bukan tidak menghargai keberadaan-Mu. Aku hanya butuh seseorang untuk bercerita. Lelah dengan semua hal yang terjadi akhir-akhir ini membuatku ingin berlari. Jauh sekali. Berlari jauh dqn kencang. Tapi aku tidak ingin lagi seperti itu. Aku bukan lagi winda 10 tahun yang lari dari kehidupan yang sebenarnya.     Saat ini aku seharusnya sudah kuat menghadapi kehidupan yang sebenarnya. Aku bisa. Bukan karena aku bertambah besar tapi karena aku sudah memiliki banyak bekal selama ini. Mungkin aku harus memilih menunggu. Saat ini adalah saat yang tepat untuk menunggu. Tapi selama aku menunggu aku tidak boleh diam. Tetap perbaiki diri apapun yang terjadi. Tetap kuat dan berpikir positif dan matang. Aku bisa... pasti bisaaa...

Jika

    Tuhan... Jika tak mungkin ada cinta untukku di dunia, kuatkan aku untuk sabar menunggu cinta itu di akhirat     Tuhan... Jika tak pernah bisa lagi kutemui dia di dunia, yakinkan aku bahwa dia akan bisa kutemu di akhirat     Tuhan... Jika tak bisa aku membahagiakannya di dunia, ijinkan aku membahagiakannya di akhirat     Tuhan... Jika hidup ini begitu jahat, adilkan aku di akhirat     Tuhan... Jika takdirku tak bisa bersamanya, bolehkah aku memiliki seseorang yang menganggapku bagian penting dalam hidupnya     Tuhan... Jika aku lupa mengingat-Mu, balaslah aku di dunia     Tuhan... Jika tak sanggupku menjadi hamba-Mu yang taat, bantu aku tetap kuat berjalan di jalan-Mu yang lurus     Tuhan... Jika tak bisa lagi aku mengingat-Mu dalam nafas terakhirku, berikanlah syafaat-Mu untuk menolongku     Tuhan... Jika aku harus hidup di dunia ini, biarkan aku memberikan jejak terbaik dalam hidupku     Tuhan... Seandainya aku boleh meminta, selamatkanlah aku dimanapun aku berada     Tu

Ketakutanku

    Aku baru saja membaca sebuah status teman yang mengatakan bahwa perasaan aneh yang tidak tahu berasal dari mana itu adalah perasaan yang dikirimkan Allah untuk menghilangkan dosa kita. Aku sering merasakan hal tersebut. Entah apa, perasaan ini membuatku tidak bersemangat. Mungkin aku terlalu banyak berbuat dosa. Aku sadar kalau aku bersama mereka banyak hal yang aku tertawai. Aku takut telah banyak menyakiti hati orang.     Aku merasa rohaniku kosong. Aku seperti tidak lagi memiliki ketangguhan batin. Aku terlalu banyak bicara. Aku terlalu banyak tertawa. Aku terlalu banyak mengejek. Aku terlalu banyak bohong. Aku takut itu semua menjadi bumerang untuk diriku sendiri. Perasaan ini aneh. Tapi aku tak bisa berbuat apapun. Aku tak bisa menahan diriku. Bagaimana ini? Aku takut ya Allah. Takut Engkau pergi dariku. Takut Engkau tidak menperdulikan aku.     Hik..Hik...Hik...

Titik Perubahan Hidupku

    Tuhan... Apalagi ini? 11 Maret 2014 lalu aku kehilangan orang yang cukup berharga dalam hidupku. Beliau yang sudah mengajarkan banyak hal dan memberikan banyak kenangan padaku terutama satu tahun terakhir ini. Aku ikhlas merelakan beliau pergi untuk menghadap-Mu. Tapi ternyata tak semudah itu hidup tanpanya. Meskipun dahulu beliau tak selalu bersamaku tapi beliau masih bisa muncul saat aku membutuhkannya. Namun sekarang tidak ada lagi sosoknya.     Aku tahu aku tak boleh seperti ini. Aku harus terus melangkah dan menatap masa depanku yqngvyerus berjalan. Tuhan, jika ini takdir terbaik untukku tenangkan hatiku. Mantapkan dan tegarkan hatiku untuk terus bertahan. Sesuatu yang akan banyak datang menimpaku mulai saat ini aku harus kuat. Saat ini mulai bermunculan sesuatu yang selama ini tidak pernah terbayang olehku akan terjadi.     Aku mahasiswa tingkat akhir akan berusaha mencari penghasilan sendiri untuk kehidupanku selama sisa akhir kuliah. Selain itu juga aku akan berusaha menc

Suasana disini

    Setiap pagi aku membiarkan wajahku tersapu hembusan angis pagi yang sejuk dan bersih. Aku suka. Sangat suka. Aku senang berada disini. Damai. Tentram. Tapi apakah akan bertahan lama? Seandainya, aku hanya hidup untuk diriku sendiri aku rela hidup dan tinggal lama disini. Bahkan satu demi satu karyawan disini mulai pergi. Rasanya sedih melihat satu persatu dari mereka pulang. Meskiun aku belum mengenal mereka tapi merasakan semakin sepinya camp ini membuatku rindu rumah.     Aku ingin sekali mengabdi pada negeriku yang lemah ini. Hutanku yang indah tidak ditangani dengan serius dan penuh cinta. Ahhh... Sepertinya aku ingin menangis melihat betapa mereka tidak mempedulikan besarnya erosi yang terjadi, sedimentasi yang tinggi, penggerukan pinggiran sungai, dan permasalahan penanaman di lokasi bekas bengkel.     Aku akan mendedikasikan diriku untuk bekerja di bidang kehutanan apapun itu. Jika aku ditakdirkan untuk hidup dalam ruang terisolir seperti ini aku ikhlas dengan adanya kelua

Ngantor di TUK

    PKL dibagian TUK. Hemm...Rasanya masih menggabut. Mungkin karena belum berproduksi ya. Aku bingung juga mau ngapain. Aku sudah kehabisan omongan nih buat bergaul dengan yang lain. Jadi, aku memilih diam dan mengetik. Walaupun agak-agak lirik kiri kanan ngeri ada yang ikutan baca apa yang aku tulis. Hehehehe

9 hari PKL

    Tidak terasa, sudah 9 hari aku aku melaksanakan PKL. Dimulai dari perjalanan yang jauh untuk bisa sampai di basecamp yaitu sekitar 2hari. Memang sangat terpelosok. Tapi aku senang disini. Meskipun setiap pagi hari aku bingung hari ini akan melakukan apa tapi sejauh ini semua berjalan baik-baik saja. Aku juga mulai terbiasa dengan semua  itu. Yah.... Banyak pekerja disini yang selalu bilang untuk selalu menikmati setiap detiknya disini.     Aku setuju dengan perkataan mereka. Hanya satu kunci keberhasilan disini, yaitu menikmatinya. Menikmati rutinistas bangun yang lebih cepat karena waktu disini lebih cepat 1 jam dibandingkan di Jakarta. Menikmati rutinitas berjalan ke dapur untuk makan pagi, siang, dan malam. Menikmati rutinitas duduk di kantor melihat dokumen yang diperlukan untuk tugasku. Menikmati setiap malam sehabis mkan malam duduk di lapangan badminton untuk wifi mengetahui kabar-kabar di dunia luar. Hemmm... Rasanya menyenangkan mengingat aku yang memang tidak terlalu suk

Yuk dari nol lagi!

    Setelah semalam bergulat dengan tangis yang tidak berhenti, pantas saja hari ini semua orang menanyakan apa yang telah terjadi karena mataku sembab dan bengkak. Rasanya, seperti menjadi orang paling malang di dunia. But.... Enough!!! Aku tidak ingin dikasihani oleh siapapun. Inget ya oleh siapaun kecuali yang menciptakan aku.     Saat ini aku akan bertransformasi menjadi wanita yang super kuat. Tidak akan adalagi hal yang bisa membuatku menangis hingga bengkak. Besok, semua orang harus tahu bahwa aku adalah wanita yang kuat tidak terkalahkan. Tidak ada yang aku takuti kecuali Sang Pencipta. Aku akan menghadapinya. Karena saat ini aku yakin Tuhan amat sangat menyayangiku.     Aku juga sudah berdamai dengan diriku. Tentang masa lalu itu. Aku sudah mengirim sms ke Bapak, menanyakan kabarnya, tentu saja dengan biak, sebagai anak yang baik dan berbakti. Semoga Bapak cepet sembuh dan panjang umur, sehingga bisa menerima pemberian aku nanti yaitu menaikan haji Bapak. Insya Allah, aku in

Cabut gigi

    Pagi ini aku cabut gigi. Rasanya sakit. Bukan di daerah gigi yang dicabutnya. Tapi ada hal lain yang membuatnya lebih sakit dan nyeri, dan rasanya ada di dalam hati. Jauh di lubuk hatiku yang setiap waktu selalu berusaha aku hapus dan kutumpuk dengan kebahagiaan serta obat penghilang rasa sakitnya. Itu semua percuma karena hari ini semuanya terasa kembali hidup nyata.     Kejadian itu sudah bertahun-tahun yang lalu. Mungkin saat itu aku berusia 7 atau 8 tahun sekitar kelas 2 SD. Aku memang sering bermasalah dengan gigiku. Dulu gigiku tumbuh gingsul, karena aku takut mencabut gigiku yang sudah goyang, jadi aku biarkan saja gigiku tumbuh agar aku tidak terlihat ompong. Akhirnya, Bapak sering mengajakku ke puskesmas untuk mencabut gigiku yang gingsul itu. Saat itu, Bapak sepertinya belum mengenal dokter gigi yang praktek, jadi aku selalu dibawanya ke puskesmas. Atau karena biayanya yang lebih murah ya? Entahlah1 Saat itu aku tidak mengerti apapun dan tidak ingin berkeingintahuan lebi