Terima saja

    Tak sempurna. Memang tak pernah sempurna hidupku ini. Tapi, apakah menurut-Mu aku menyerah? Sayangnya tidak. Aku tidak akan pernah menyerah. Satu demi saru aku mengerti bahwa hidupku aneh. Hidupku, ah maksudku keluarga dan lingkunganku aneh, aku akan menyebutnya hidupku. Entah sejak kapan atau dimulai dari kapan menjadi aneh seperti ini.
    Tentu aku tidak akan pernah menyerah. Bukankah Allah tidak akan merubah nasib seseorang kecuali jika dia berusaha merubahnya sendiri? Aku akan berusaha untuk merubahnya. Aku tahu itu sulit tapi aku terlalu mencintai mereka. Allah pasti punya rencana memberikanku keluarga ini.
    Selain cintaku yang tak pernah berhenti untuk-Mu, cintaku untuk malaikat duniaku juga begitu besar. Sekeras apapun aku berusaha mengabaikannya Engkau selalu mengingatkanku padanya. Terlampau sering. Rasulku juga selalu mengingatkannya dan selalu berkata hormati ibumu, hormati ibumu, hormati ibumu, lalu ayahmu, kemudian sesama muslim.
    Betapa besar Engkau perhatian terhadap malaikat duniaku ini. Makanya aku selalu berusaha untuk bisa membahagiakannya. Ibu... Itu adalah alasan terbesarku bertahan dalam keluarga ini. Tak pernah tega aku berlari pergi meninggalkanmu. Tak pernah....
    Aku bingung harus memulai dari mana. Inikah keluarga? Tuhan inikah yang disebut keluarga? Sekali lagi, tak sempurna. Memang tak sempurna karena hanya Engkaulah yang sempurna.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EOA GOLD, Investasi Emas Dunia Akhirat

Mengenal Sereal Umbi Garut, Manfaat, dan Cara Mengonsumsi

Unlogic Birth dalam Al Quran