Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2014

Saatnya menunggu

    Aku merasa lelah. Tapi aku tidak ingin menyerah begitu saja. Aku kuat. Hanya saja, seandainya aku memiliki seseorang tempatku berbagi segala hal dan memberi saran berbagai hal aku pasti akan lebih kuat. Aku bukan tidak menghargai keberadaan-Mu. Aku hanya butuh seseorang untuk bercerita. Lelah dengan semua hal yang terjadi akhir-akhir ini membuatku ingin berlari. Jauh sekali. Berlari jauh dqn kencang. Tapi aku tidak ingin lagi seperti itu. Aku bukan lagi winda 10 tahun yang lari dari kehidupan yang sebenarnya.     Saat ini aku seharusnya sudah kuat menghadapi kehidupan yang sebenarnya. Aku bisa. Bukan karena aku bertambah besar tapi karena aku sudah memiliki banyak bekal selama ini. Mungkin aku harus memilih menunggu. Saat ini adalah saat yang tepat untuk menunggu. Tapi selama aku menunggu aku tidak boleh diam. Tetap perbaiki diri apapun yang terjadi. Tetap kuat dan berpikir positif dan matang. Aku bisa... pasti bisaaa...

Jika

    Tuhan... Jika tak mungkin ada cinta untukku di dunia, kuatkan aku untuk sabar menunggu cinta itu di akhirat     Tuhan... Jika tak pernah bisa lagi kutemui dia di dunia, yakinkan aku bahwa dia akan bisa kutemu di akhirat     Tuhan... Jika tak bisa aku membahagiakannya di dunia, ijinkan aku membahagiakannya di akhirat     Tuhan... Jika hidup ini begitu jahat, adilkan aku di akhirat     Tuhan... Jika takdirku tak bisa bersamanya, bolehkah aku memiliki seseorang yang menganggapku bagian penting dalam hidupnya     Tuhan... Jika aku lupa mengingat-Mu, balaslah aku di dunia     Tuhan... Jika tak sanggupku menjadi hamba-Mu yang taat, bantu aku tetap kuat berjalan di jalan-Mu yang lurus     Tuhan... Jika tak bisa lagi aku mengingat-Mu dalam nafas terakhirku, berikanlah syafaat-Mu untuk menolongku     Tuhan... Jika aku harus hidup di dunia ini, biarkan aku memberikan jejak terbaik dalam hidupku     Tuhan... Seandainya aku boleh meminta, selamatkanlah aku dimanapun aku berada     Tu

Ketakutanku

    Aku baru saja membaca sebuah status teman yang mengatakan bahwa perasaan aneh yang tidak tahu berasal dari mana itu adalah perasaan yang dikirimkan Allah untuk menghilangkan dosa kita. Aku sering merasakan hal tersebut. Entah apa, perasaan ini membuatku tidak bersemangat. Mungkin aku terlalu banyak berbuat dosa. Aku sadar kalau aku bersama mereka banyak hal yang aku tertawai. Aku takut telah banyak menyakiti hati orang.     Aku merasa rohaniku kosong. Aku seperti tidak lagi memiliki ketangguhan batin. Aku terlalu banyak bicara. Aku terlalu banyak tertawa. Aku terlalu banyak mengejek. Aku terlalu banyak bohong. Aku takut itu semua menjadi bumerang untuk diriku sendiri. Perasaan ini aneh. Tapi aku tak bisa berbuat apapun. Aku tak bisa menahan diriku. Bagaimana ini? Aku takut ya Allah. Takut Engkau pergi dariku. Takut Engkau tidak menperdulikan aku.     Hik..Hik...Hik...

Titik Perubahan Hidupku

    Tuhan... Apalagi ini? 11 Maret 2014 lalu aku kehilangan orang yang cukup berharga dalam hidupku. Beliau yang sudah mengajarkan banyak hal dan memberikan banyak kenangan padaku terutama satu tahun terakhir ini. Aku ikhlas merelakan beliau pergi untuk menghadap-Mu. Tapi ternyata tak semudah itu hidup tanpanya. Meskipun dahulu beliau tak selalu bersamaku tapi beliau masih bisa muncul saat aku membutuhkannya. Namun sekarang tidak ada lagi sosoknya.     Aku tahu aku tak boleh seperti ini. Aku harus terus melangkah dan menatap masa depanku yqngvyerus berjalan. Tuhan, jika ini takdir terbaik untukku tenangkan hatiku. Mantapkan dan tegarkan hatiku untuk terus bertahan. Sesuatu yang akan banyak datang menimpaku mulai saat ini aku harus kuat. Saat ini mulai bermunculan sesuatu yang selama ini tidak pernah terbayang olehku akan terjadi.     Aku mahasiswa tingkat akhir akan berusaha mencari penghasilan sendiri untuk kehidupanku selama sisa akhir kuliah. Selain itu juga aku akan berusaha menc