Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Kau Memesona Ku

Maha karya terindah sudah diketuk Jauh sebelum adanya penciptaan Sang Maha telah menentukan Setiap garis takdir ciptaan Nya Aku pun termasuk bagian penciptaan itu Aku pun termasuk yang terindah itu Aku pun menjadi kisah dalam buku itu Aku pun menjadi tokoh yang beralur dan berkonflik Aku juga menjadi bagian dari kisah orang lain Kisah yang berkaitan juga dengan kisah orang lainnya Aku tidak pernah habis berpikir Dengan melihat sedikit saja keajaiban ini Kau telah resmi memesonaku Meski hanya sedikit sekali Kau dengan mutlak merebut habis perhatianku Segalanya dan atas segalanya Sejak kisah itu dibuat hingga akhirnya nanti Selamanya tetap karya Mu lah juaranya

Panduan Menjadi Perempuan Kece

Kaum hawa memang sering kali dikaitkan dengan kegalauan yang berkepanjangan, menye-menye atau perilakunya yang selalu atas nama perasaan. Tidak hanya itu, beberapa malah berpandangan bahwa kaum hawa adalah makhluk lemah yang berada di bawah kaum adam. Namun, ternyata mereka, kaum hawa juga bisa Kece loh. Bahkan dengan kombinasi segala aspek yang diramu dengan tepat, kaum hawa bisa jauh mengungguli kaum adam. Henry Manampiring dalam bukunya berjudul The Alpha Girl's Guide, memaparkan dengan lugas bagaimana kaum hawa bisa menjadi sosok The Alpha Girl. The Alpha Girl adalah istilah yang sering digunakan untuk kaum hawa yang berprestasi di lingkungannya. Gambaran mengenai sosok Alpha Girl yang bertransformasi menjadi Alpha Female, dideskripsikan tidak hanya melalui kata-kata tetapi juga melalui sosok nyata yang bisa kita lihat sehari-hari. Tips untuk menjadi The Alpha Girl juga dijelaskan dengan memaparkan logika perilaku di kehidupan. Misalnya paradigma bahwa wanita tidak per

Sudah Saatnyakah Untuk Kembali?

Hidup ini memang sebuah perjalanan. Hidupku juga perjalanan. Perjalanan panjang, melelahkan, penuh emosi dan keajaiban. Mungkin akan seperti itu jadinya jika tidak pernah ada rasa syukur di dalamnya. Maka, bagiku, perjalanan ini adalah sumber cerita. Perjalananku selalu mengikuti kemana kakiku melangkah dan teramati lewat kacamata kepribadianku. Aku tidak sesempurna untuk terus bersyukur dalam perjalanan ini. Terkadang ada juga letih dan kebimbangan untuk melanjutkan langkah. Kemudian aku akan berhenti sejenak. Berdialog dalam sepi pada diri dan Sang Penciptaku. Kali ini, kaki sedang membawaku berjalan di tempat asing. Mungkin tidak benar-benar asing, karena pada hakikatnya manusia dianugerahi kemampuan adaptasi yang luar biasa, makanya evolusi terbesar bisa terjadi pada manusia. Tempat yang tidak pernah aku impikan untuk melewatinya. Ketika itu, aku hanya melangkah saja mengikuti jalan yang ada. Sehingga beberapa hal terasa kosong di ruang hati. Entah apa. Kemudian aku tidak

Ketulusan Dari Sebuah Cinta

Rasanya ingin lagi membaca novel ini, Ayat-Ayat Cinta karya  Habiburrahman El-Shirazy . Kisah cinta memang salah satu kisah favorit bagi pembaca. Meski demikian, kisah Ayat-Ayat Cinta ini dibalut dalam suasana keagamaan yang kuat. Kata demi kata juga dibuat begitu sederhana dengan selipan ayat-ayat dalam kitab suci. Setiap tokoh diberikan karakter keimanan dan kesabaran sehingga mampu memberikan contoh baik bagi pembacanya. Tentu saja kisah cinta menjadi sangat unik ketika tiga tokoh mencintai dengan imannya. Mungkin akan sulit menemukan karakter tokoh ini dalam kehidupan sehari-hari. Namun, tetap saja ketulusan dari sebuah cinta bisa dilakukan oleh siapapun. Alur yang dibuat dramatis bisa membawa emosi pembaca ikut merasakan apa yang dirasakan oleh para tokoh. Banyak sekali nasehat yang disampaikan tapi tidak tampak seperti mendikte. Apalagi kisah ini diakhiri dengan cinta paling hakiki di semesta ini, yaitu cinta Tuhan kepada hamba Nya, dengan mengambil nyawa salah satu tokoh.

Menyukai Ekonomi Dari Novel

Negeri Para Bedebah sukses membuat saya terkagum. Cerita non fiksi yang mencerahkan itu sangat masuk dalam logika saya. Alurnya mengalir tidak terasa meskipun halaman novelnya cukup tebal. Konflik di dalamnya, bisa dibilang, seperti menceritakan Indonesia. Sungguh karya yang luar biasa tidak terpikirkan. Keunikan lain dari novel ini yaitu bagaimana ilmu ekonomi itu diterapkan dalam kehidupan manusia. Di mulai dari asal usul uang bisa menjadi alat tukar yang dipercaya hingga polemik ekonomi yang berbau politik. Akan menyenangkan seandainya semua keilmuan bisa dirangkai dalam kata dan pengandaian yang sesederhana ini. Atau membumi katanya. Setelah membaca buku ini, kita akan sedikit mengerti tentang kondisi ekonomi bangsa ini. Namun, tetap dengan kepiawaiannya dalam menulis, nilai moral untuk tetap menjadi manusia baik banyak diselipkan. Kisah perjuangan untuk tidak menyerah dan terus berpositif akan kehidupan yang lebih baik.

Sudah 24 Tahun 11 Bulan

    Sekarang hanya tinggal hitungan hari usiaku menggenap 25 tahun. Waktu terlalu tanpa terasa. Masih hangat rasanya ulang tahunku sebelumnya. Sekarang tinggal menghitung hari untuk kembali mengulang tahun. Perasaanku semakin tidak terdefinisikan. Entah sedih, gelisah, bahagia atau terharu, semuanya bercampur seperti nano-nano.     Sebentar lagi, aku akan melihat beberapa jauh aku sudah melangkah. Beberapa banyak mimpiku tahun lalu yang bisa aku wujudkan. Atau berapa banyak doa yang direstui Tuhan untuk terlaksana dalam hidupku. Sungguh aku khawatir jika aku belum juga bertambah baik. Atau aku belum juga bertambah taat kepada Nya. Andai itu benar adanya, aku akan menjadi manusia yang berada dalam kerugian yang nyata.     Sebulan hidupku kali ini sepertinya penuh dengan pendewasaan. Aku mulai berusaha pada les bahasa Jepangku. Bersabar untuk lelah dalam belajar dan berharap segala lelah ini bisa menjadi lillah dan amal baik untukku.     Aku juga mulai diandalkan di kantor. Beberapa p

Kecoa Nakal

Bersemayamlah di keruhnya air comberan Karena pijakanmu terlalu membuat kotor Seharusnya tekadmu tidak sebesar kepalan Mengingat tubuhmu tak sampai 5 cm Matahari juga tidak menciutkanmu Karena masih cuek saja kau berlalu-lalang Justru menjadikan kami galau Hingga tak sanggup dengan santai berjalan Seharusnya temanmu kalajengking Biar beradu antena kalian Kami akan menyingkir Menyaksikan pertarungan kenakalan

Menguntai Mimpi

Hari ini, daerah yang hanya beberapa blok dari rumahku tergusur. Jerit tangis dari keluarga yang rumahnya sudah rata dengan tanah tidak juga kunjung usai. Ditambah lagi, teriakan histeris anak kecil dan balita yang melihat kesedihan ibunya ikut memilukan suasana penggusuran. Meski petugas telah mengevakuasi penduduk dari wilayah penggusuran tetapi banyak diantara mereka yang masih bertahan tidak mau pergi. Tentu saja, bentrokan tidak terhindarkan. Aku miris melihatnya. Namun, ada bagian dari batinku yang bersyukur atas tindakan pemerintah yang berani ini. Bagaimana tidak, lokasi penggusuran itu memang seperti comberan, tidak layak dihuni manusia. Terlalu banyak aktifitas maksiat yang tidak sehat untuk anak belia sepertiku. Beberapa teman sekolahku yang bertempat tinggal tepat di lokasi tersebut juga mengaku hal seperti itu sudah menjadi makanan sehari-harinya. Aku membayangkan bagaimana nasib kami di masa depan dengan lapangan pekerjaan seperti itu. Sia-sia saja rasanya kelelaha

Dalam Balutan Cinta

Bukan karena bernyali besar lantas aku pergi. Aku hanya tidak ingin berada dekat denganmu jika hanya air mata yang selalu aku lihat. Aku hanya lelah menunggu kesempatan untuk membahagiakanmu. Sementara itu, aku lebih memilih menjauhimu sebentar saja. Aku langkahkan kaki gontai menyusuri jalan gelap nan sunyi. Baru saja, aku lihat Aisyah, istriku, sedang mengusap matanya di dapur rumah kami. Memang, sudah tiga bulan ini aku menganggur. Hutang kami menumpuk dan makanan kami diperoleh istriku dari rumah orang tuanya. Jika istriku berbesar hati pergi ke rumah orang tuanya setiap hari, mungkin kami sudah kelaparan sejak lama. Mestinya aku tidak menikahinya di saat tak ada penghasilan tetap yang bisa aku berikan. Namun, ketika itu dia menyakinkanku dengan wajah lugunya, bahwa dia tidak keberatan selama hubungan kami telah halal di mata Nya. Hatiku juga semakin mantap meminangnya, lantaran sahabatku berkata bahwa setelah menikah rizki akan datang lebih berlimpah. Entah logika apa yang ak

Kesalahan

Seringkali kita mendengar untuk mencapai kesuksesan butuh banyak mengalami kegagalan. Kegagalan yang terbentuk akibat dari kesalahan pasti akan berulang kali juga terjadi. Kesalahan yang tidak pernah menjadi pelajaran hanya akan berlalu sia-sia, seperti sisa pencernaan kita. Bahkan sisa pencernaan jauh lebih baik karena ternyata berkhasiat juga sebagai pupuk. Bicara tentang kesalahan maka akan selalu ada jalan untuk termaafkan. Seperti setiap hari ketika matahari terbit selalu menjanjikan kesempatan baru atau melanjutkan kisah yang kemarin bersambung. Banyak dari kita justru bersyukur pernah berbuat salah apalagi jika dipercaya Tuhan untuk mengetahui kesalahan tersebut. Mungkin karena kita akan tersadar kembali dari lupa bahwa tempat salah adalah manusia. Namun, bukan berarti kita selalu menjadi si pembuat salah. Kadang benturan-benturan seperti itu sering terjadi dalam kehidupan, seperti comberan yang akan selalu bertemu persimpangan untuk mencapai muaranya. Arus air di persimp

Duniaku Hari Ini

Aku sudah kehabisan kata Mendengar, melihat dan membaca Tidak lagi ku temukan kebaikan Seakan hilang kehidupan manusia Telingaku panas mendengar Orang-orang mencaci dan memaki Tak berperikemanusiaan Seakan hati mereka beku tak merasakan Mataku gusar mencari Hanya terlihat Orang-orang semakin tidak peduli Seakan mereka tak tinggal bersama lagi Panca indra ku mengamati Katanya nyawa dibayar nyawa Dan luka dibayar luka Tahta dan harga menjadi kuasa Duniaku hari ini Tak lagi seperti kemarin Penuh cinta dan kasih Memberi lalu tak wajib menerima Duniaku hari ini Tak lagi seperti kemarin Malu dengan kenistaan Dan diam dalam kenikmatan Bukan malah pamer kehidupan Atau sindir menyindir di media sosial Atau menambah narkoba dalam jajan Atau mengambil yang bukan yak Duniaku hari ini Seharusnya lebih dewasa Sehingga arif bijaksana Tapi malah hilang arah tak bertujuan Duniaku hari ini Seperti bintang tertutup mendung

Mendidik Atau Mendikte

Dunia pendidikan kita sedang banyak menjadi sorotan media. Berawal dari kisah verifikasi guru hingga persoalan pendidik dan peserta didiknya. Bagaimana wajah dunia pendidikan kita, semua pihak berhak mengeluarkan pendapatnya. Bukankah kita menganut demokrasi? Tulisan ini adalah analisis singkat dan tidak bermaksud untuk menyudutkan siapa pun. Dunia pendidikan terbentuk tentu saja dengan tujuan mulia mencerdaskan rakyat. Dengan pendidikan, diharapkan tidak akan ada lagi rakyat yang buta huruf sehingga tidak bisa baca tulis. Secara perlahan berhitung juga menjadi penting untuk diajarkan. Berkembangnya bangsa berdampak juga pada berkembangnya bahan ajar. Sedikit demi sedikit kurikulum pendidikan mulai disusun dengan mempertimbangkan pengetahuan yang lebih luas dari belahan dunia lainnya. Maka semakin banyak pelajaran yang harus diajarkan. Tentu saja, pendidikan kita hebat, bahkan beberapa olimpiade dunia berhasil dimenangkan oleh putra putri terbaik bangsa. Namun, memang tak ada

Pojok Berita

Berbicara tentang berita mestinya kita lekat dengan informasi terbaru dan benar keberadaannya. Berita mungkin salah satu bahan untuk menambah wawasan kita selain tentu saja buku pelajaran. Berita hadir setiap saat untuk terus memperbarui informasi yang kita punya, biar tidak cupu katanya. Apapun itu membaca berita bisa jadi masuk dalam urutan sepuluh besar prioritas yang harus kita lakukan setiap hari. Andaipun sulit membacanya karena terlalu banyak, setidaknya dengan membaca headline beritanya cukup membantu kita mengira informasi yang akan disampaikan oleh berita tersebut dan lumayan saja menambah wawasan kita. Kemudian, seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa akan banyak sekali berita yang muncul setiap hari bahkan setiap menit selalu terjadi pembaruan informasi. Apalagi di era serba praktis ini, segala yang terjadi di belahan bumi manapun akan bisa dengan mudah diakses oleh kita. Akan rumit jika kita membayangkan demi pembaruan informasi tersebut kita harus rela melotot

Sengketa Pemerintah Dengan Warga Sipil

Pemerintah tidak pernah ada jika tidak ada warga sipil. Pemerintah tentu tidak akan ada jika tidak ada yang mau diperintah. Pemerintah dan warga sipil seharusnya bekerjasama membentuk siklus kehidupan pemerintahan yang tentram dan nyaman. Dan di dalam kerjasama tidak boleh ada permusuhan apalagi menjadi musuh dalam selimut. Meski demikian, pertentangan dan pertengkaran lumrah terjadi. Tidak ada yang bisa luput dari hal itu, terutama isi kepala kita tidak mungkin pernah sama. Namun, pertentangan dan pertengkaran umumnya menjadi bumbu penyedap bagi suatu hubungan. Selain itu, hubungan yang kompleks antara pemerintah dan warga sipil tidaklah semudah menjabarkan satu ditambah satu sama dengan dua. Pertentangan dan pertengkaran ini muncul sebagai sengketa. Mulai dari perebutan penggunaan, hak milik sampai ketidaksukaan terhadap peraturan yang berlaku. Setiap kasus yang terjadi pada akhirnya akan bermuara di meja hijau. Pemerintah dengan warga sipil bersengketa. Tentu saja tidak akan mu

Tak Pernah Terlupakan Nikmat Dalam Kesulitan 2

Semenjak hari itu, semangatku bertambah untuk pergi bekerja. Meskipun jarak yang harus aku tempuh cukup jauh dengan waktu hampir dua jam, rasanya tidak terlalu berat lagi untuk dijalani. Ada sesuatu yang aku ingin capai di sana. Sosok Bosku yang seorang wanita sungguh menginspirasi sekali. Aku ingin belajar langsung dan menyerap semua hal baik yang beliau miliki. Semangatku tertancap semakin kuat. Aku semakin larut dalam pekerjaanku. Sebagai Staff Event Marketing, tugasku tidak main-main. Aku harus memastikan banyak stand di event kami terisi penuh, bila perlu sejumlah perusahaan harus masuk dalam waiting listnya. Sebelumnya, aku tidak pernah berhubungan dengan pekerjaan marketing berakibat aku harus ekstra bekerja keras memahami rule-nya. Tidak masalah apapun yang terjadi, tekadku sudah bulat ingin belajar banyak hal dari bosku. Aku pikir jika aku bekerja dengan baik untuk ini, setidaknya beliau akan lebih terbuka mengajarkan ilmu baru padaku. Waktu berlalu dengan cepat. Akhirnya

Tak Pernah Terlupakan Nikmat Dalam Kesulitan

Hampir setengah tahun sudah aku menganggur. Semenjak lulus kuliah, berkali-kali mengirimkan lamaran pekerjaan, berkali-kali juga aku tes dan di-interview, masih saja berakhir dengan menganggur. Lelah, bosan, penat, dan nyaris frustasi rasanya. Sebenarnya aku rela jika disematkan sebagai pengangguran karena aku tahu semua lamaran dan segala macam printilan itu bukanlah kesukaanku (read: passion). Masalahnya adalah gangguan kebisingan suara di rumah dan sekelilingku sudah bertendensi tinggi sekali. Iya, seperti menanyakan kapan kerja atau jangan pilih-pilih kerjaan sudah habis aku lahap hingga rasanya ingin memuntahkannya. Lalu aku bisa apa kecuali hanya memperbanyak dan memperpanjang doaku kepada Nya. Memasuki pergantian tahun, aku bertekad untuk menggunakan koneksi teman yang sudah terlebih dahulu bekerja. Beruntungnya aku, tak lama setelah itu aku mulai bekerja. Hari diawal bekerja, rasanya biasa saja. Tidak ada gairah, tekanan atau tanggung jawab terhadap pekerjaan tersebut. Samp

Aku Dalam Sajak Tak Terlupakan

Rindu pelangi di pagi itu Dengan bunga tulip nan harum Matahari malu tetap berkilau Meski secuil hati bergumam kagum Hari itu tak seperti kemarin Tak juga seperti hari ini Wangi terasa terbawa angin Mimik lugu gadis si pemberani Langit biru membawa asa Teramat hening tapi membara Putih awan membayar luka Matanya tajam meneropong kala Aku adalah yang terakhir dalam bait Bagian dari keagungan ciptaan Nya Merasakan nafas gerombolan hidup Tak terlupakan dalam sajak tak terlupakan

Filosofi Cintaku Seperti

   Banyak orang sering kali mengibaratkan cinta kepada pasangannya seperti burung merpati yang sangat setia, atau angsa yang begitu romantis, atau belalang yang rela berkorban, atau beruang kutub yang hangat. Tiada yang salah dalam urusan cinta dan perkara lain yang berkaitan dengannya. Hanya saja, keberadaan cinta yang sesungguhnya haruslah menjadi bagian terpentingnya.     Bagiku, cinta ibarat oksigen. Selalu menyelimuti tetapi tidak membelenggu. Selalu hadir tetapi tidak memaksa. Selalu dibutuhkan tetapi tidak pamrih. Selalu menghidupi tetapi tidak menguasai. Selalu menjaga tetapi tidak membebani.     Cinta yang sangat sempurna begitu layak disandingkan oleh senyawa oksigen. Oksigen yang ringan dan tak pernah berhenti bergerak. Sepertinya tak lelah menjaga dan berharap. Iya filosofi cinta bagiku adalah seperti itu.

Ini Tentang Bersama Siapa

    Entah ini perasaan bersalah, menyesal atau lainnya. Aku pikir semalam aku telah memutuskan hal yang benar. Aku memilih pergi bersama, entahlah mungkin sudah aku anggap sahabat, DewM. Padahal saat itu aku juga akan bertemu dengan beberapa teman baru yang aku kenal di grup S.     Perasaan ini mungkin karena aku sebenarnya bisa menyusul mereka, tapi karena terlambat aku memperoleh info dari yang ada disana maka aku terlanjur pulang dan sampai di rumah. Iya mungkin aku menyesal. Namun, bukan pada pertemuanku dengan DewM tapi lebih kepada aku seharusnya bisa bertemu mereka juga.     Aku memang memilih pergi bersama DewM karena seingatku dia yang mengajakku pergi sebelum mereka. Selain itu, aku juga tahu dia tidak akan mengajakku pergi jika tidak terjadi sesuatu. Sedikit info tentangnya adalah dia cukup sulit untuk berbaur dengan orang lain, temannya mungkin tidak banyak sama sepertiku, dan aku ingin sekali bisa selalu hadir untuk nya. Entah mengapa.     Aku mengenalnya sejak dibangku