Sudah Saatnyakah Untuk Kembali?
Hidup ini memang sebuah perjalanan. Hidupku juga perjalanan. Perjalanan panjang, melelahkan, penuh emosi dan keajaiban. Mungkin akan seperti itu jadinya jika tidak pernah ada rasa syukur di dalamnya. Maka, bagiku, perjalanan ini adalah sumber cerita. Perjalananku selalu mengikuti kemana kakiku melangkah dan teramati lewat kacamata kepribadianku. Aku tidak sesempurna untuk terus bersyukur dalam perjalanan ini. Terkadang ada juga letih dan kebimbangan untuk melanjutkan langkah. Kemudian aku akan berhenti sejenak. Berdialog dalam sepi pada diri dan Sang Penciptaku.
Kali ini, kaki sedang membawaku berjalan di tempat asing. Mungkin tidak benar-benar asing, karena pada hakikatnya manusia dianugerahi kemampuan adaptasi yang luar biasa, makanya evolusi terbesar bisa terjadi pada manusia. Tempat yang tidak pernah aku impikan untuk melewatinya. Ketika itu, aku hanya melangkah saja mengikuti jalan yang ada. Sehingga beberapa hal terasa kosong di ruang hati. Entah apa.
Kemudian aku tidak pernah menyerah. Aku tetap berusaha mencari sesuatu itu. Sampai akhirnya, aku merasa bahwa aku harus kembali pada jalan yang aku sukai. Namun, sepertinya aku mulai ragu. Benarkah jalan kembali adalah jalan yang aku sukai? Aku mulai menyukai tempat asing ini dengan segala hal yang baru. Meskipun aku sangat menyadari bahwa pada akhirnya aku harus melangkah lagi. Tempat ini memang memberi banyak kisah di luar pemikiranku, tapi perjalananku masih harus berlanjut.
Hanya menunggu saja untukku kembali melangkah. Apakah jalan kembali adalah pilihan yang tepat? Aku selalu tidak menyukai persimpangan seperti ini. Pribadiku yang tidak enakan membuatku kurang bisa memilih. Selain itu, pribadiku yang haus kebebasan tidak ingin dikekang oleh apapun. Pada akhirnya, aku hanya akan berdiam menunggu keputusan Tuhan.
Aku harus bagaimana sekarang? Tempat asing ini, aku memiliki prediksi masa depan, sedangkan jalan baru itu, mungkinkah akan memberiku peluang seperti di sini. Ah.... sudah saatnyakah aku kembali? Mungkinkah jalan kembali membuatku lebih baik? Atau tempat asing inilah yang bisa meningkatkan kapasitasku sebagai manusia?
Komentar
Posting Komentar