Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Kenapa Ngeblog Itu Penting Buat Galauers

Kenapa ngeblog itu penting buat galauers? Ternyata jawabannya sederhana sekali lho! Yakni untuk melepaskan emosi kegalauannya. Seseorang yang sering galau biasanya tidak bisa mengurai perasaan dalam dirinya. Bahkan galauers suka bingung, sedih, bimbang, senang, atau 'entahlah' yang mereka tidak mengerti emosi apa itu. Jangankan emosi, mengetahui dari dan bagaimana perasaan mereka saja sudah kepayahan. Nah, tulisan ini akan sedikit banyak memberikan pemahaman tentang betapa pentingnya ngeblog bagi para galauers. Dan selamat membaca. Emotional Healing Emotional healing atau terapi emosi merupakan terapi untuk membuang emosi yang tersimpan di alam bawah sadar manusia. Membuang atau melepaskan emosi dapat dilakukan dengan cara menulis. Tentu saja ngeblog juga bagian dari menulis. Dengan rutin ngeblog, seluruh emosi dalam diri akan terbuang secara perlahan. Kemudian tanpa sadar, emosi para galauers akan menjadi lebih stabil. Mengikat Ilmu Seperti yang sudah disinggung sebelumnya. Ng

Trending 3 Kunci Sukses Finansial Sebelum Usia 30-an

Sukses finansial sebelum usia 30-an memang menjadi salah satu keinginan kaum muda sekarang. Pasalnya, mencapai kesuksesan terutama dalam hal finansial bukanlah persoalan mudah. Tak sedikit orang yang baru bisa mencapai puncak kesuksesan finansial setelah memasuki usia senja. Itu pun setelah berpuluh-puluh tahun bekerja dan menabung. Meskipun terdengar mustahil tetapi sukses finansial tetap bisa dipacai sebelum usia kita 30-an lho. Apalagi kaum muda dikenal memiliki segudang kreatifitas, energi, dan semangat yang bisa digunakan untuk mewujudkan banyak impian besarnya. Jadi, sangat mungkin kalau kita menjadi bagian dari hal tersebut. Sebelumnya perlu dipahami terlebih dahulu bahwa sukses finansial berarti kita telah berada di titik kebebasan finansial. Kebebasan finansial ini tidak hanya dilihat dari seberapa banyak uang yang dimiliki. Sebab, konsep kebebasan finansial yang sesungguhnya adalah kita tidak perlu lagi khawatir mengenai keuangan. Bahkan seandainya kita tidak bekerja pun

Petunjuk dan Yakin

Kisah ini mungkin datang berabad-abad lalu. Ketika akal tidak benar-benar sehat untuk diajak berpikir. Hanya ada kesenangan dan kebahagiaan semu yang diagungkan oleh pemiliknya. Berkatalah seekor belalang kepada jangkrik, "Sebenarnya kita ini sama. Mungkin hanya ukuranku yang agak lebih besar darimu." Jangkrik melihat lamat seluruh tubuh belalang. Menimbang apa yang telah didengar dengan apa yang dilihat sekarang. Benar saja, tubuh belalang memang lebih besar dari tubuh jangkrik. Setidaknya secara ukuran belalang lebih besar. Tapi jangkrik meragukan, apakah dengan tubuh belalang yang lebih besar maka loncatan belalang juga lebih jauh dari jangkrik? "Kenapa kamu melihatku? Apakah muncul kekagumanmu padaku setelah melihat tubuhku ini?" "Ah, yang benar saja. Tubuhmu memang lebih besar, tapi aku ragu apakah kamu bisa meloncat jauh dari loncatanku?" "Apa? Meloncat?" "Iya. Meloncat. Bukankah dengan itu kita berpindah tempat?" Belalang terdiam

Ya Allah, Aku Mau Pulang

Aku harusnya cukup tau diri tentang bagaimana aku menjalani kehidupan ini. Ah, rasanya masih jauh sekali dari kata taat. Mengaku beriman tapi seringnya malah tak tampak dalam keseharian. Sungguh, rasanya munafik sekali diriku. Menjadi seorang pemimpin untuk diri sendiri saja belum lulus, aku malah ingin ini dan itu. Tak tau diri meminta lebih banyak lagi, lagi, dan lagi padaMu. Harusnya aku tidak semena-mena begini. Meski ada keinginan tapi setidaknya pertimbangkan juga dengan matang. Seperti banyak dongeng yang kukenal, terlalu banyak meminta malah menambah kesengsaraan. Namun aku juga tak mau selalu disalahkan. Sebab aku hanyalah manusia biasa saja. Yang akhirnya justru terjebak pada keinginan dan tuntutan. Lalu ketika Engkau memberikan waktu untukku. Sendiri tanpa kawan. Sendiri dalam perenungan. Aku banyak berkata pada diri. Tidakkah aku ingin pulang? Tidakkah aku lelah dengan semua ini? Sampai aku ada di titik pembahasan. Ya Allah, aku mau pulang. Dunia ini bukan rumahku kan? Semu

Nggak Cuma Pernikahan Aldebaran-Andin yang Punya Agenda Besar, Pernikahan Rasulullah-Zainab binti Jahsy Juga

“Sinet rasa drakor!” Begitu kiranya kata-kata yang belakangan sering muncul di dunia permedsosan. TV yang cukup lama mati dan berdebu, kini kembali menyala dan dibersihkan. Gadget yang semakin naik daun agak berkurang kekuatannya, karena para emak butuh layar lebih besar untuk melihat akting ciamik dari para pemain, dan tentu saja, alur cerita kehidupan pernikahan Mas Aldebaran dan Mba Andin yang sering dibilang ‘uwuw’. Ternyata, nggak cuma Mas Aldebaran yang punya agenda besar dalam pernikahannya dengan Mba Andin, Rasulullah juga sama. Pernikahan Rasulullah dengan Zainab binti Jahsy juga memiliki agenda besar yang menghancurkan adat istiadat. Zainab binti Jahsy memiliki latar belakang tidak biasa. Beliau masih tergolong sepupu dari Rasulullah. Ibu dari Zainab binti Jahsy adalah anak dari paman Rasulullah yang keturunan Quraisy. Bahkan Rasulullah menikahkan Zainab binti Jahsy dengan anak angkatnya, Zaid bin Haritsah, seorang mantan budak yang dimerdekakan Rasulullah. Pernikahan tersebu