Ya Allah, Aku Mau Pulang
Aku harusnya cukup tau diri tentang bagaimana aku menjalani kehidupan ini.
Ah, rasanya masih jauh sekali dari kata taat.
Mengaku beriman tapi seringnya malah tak tampak dalam keseharian.
Sungguh, rasanya munafik sekali diriku.
Menjadi seorang pemimpin untuk diri sendiri saja belum lulus, aku malah ingin ini dan itu.
Tak tau diri meminta lebih banyak lagi, lagi, dan lagi padaMu.
Harusnya aku tidak semena-mena begini.
Meski ada keinginan tapi setidaknya pertimbangkan juga dengan matang.
Seperti banyak dongeng yang kukenal, terlalu banyak meminta malah menambah kesengsaraan.
Namun aku juga tak mau selalu disalahkan.
Sebab aku hanyalah manusia biasa saja.
Yang akhirnya justru terjebak pada keinginan dan tuntutan.
Lalu ketika Engkau memberikan waktu untukku.
Sendiri tanpa kawan. Sendiri dalam perenungan.
Aku banyak berkata pada diri.
Tidakkah aku ingin pulang?
Tidakkah aku lelah dengan semua ini?
Sampai aku ada di titik pembahasan.
Ya Allah, aku mau pulang.
Dunia ini bukan rumahku kan?
Semua ini bukan milikku kan?
Aku mau pulang.
Tapi sedetik itu juga aku sadar.
Sepantas apa aku untuk pulang?
Apa aku siap pulang dalam keadaan yang sia-sia?
Atau aku siap pulang tetapi tugasku di dunia belumlah selesai?
Ya Allah, ingin sekali.
Aku mau pulang saja.
Tapi nanti ya, setelah aku siap.
Setelah semua ini terselesaikan menurutMu.
Sementara menunggu waktu itu, tolong jaga terus diriku.
Sebab aku tak pernah bisa lulus tanpa bimbinganMu.
Komentar
Posting Komentar