Nggak Cuma Pernikahan Aldebaran-Andin yang Punya Agenda Besar, Pernikahan Rasulullah-Zainab binti Jahsy Juga
“Sinet rasa drakor!”
Begitu kiranya kata-kata yang belakangan sering muncul di dunia permedsosan. TV yang cukup lama mati dan berdebu, kini kembali menyala dan dibersihkan. Gadget yang semakin naik daun agak berkurang kekuatannya, karena para emak butuh layar lebih besar untuk melihat akting ciamik dari para pemain, dan tentu saja, alur cerita kehidupan pernikahan Mas Aldebaran dan Mba Andin yang sering dibilang ‘uwuw’.
Ternyata, nggak cuma Mas Aldebaran yang punya agenda besar dalam pernikahannya dengan Mba Andin, Rasulullah juga sama. Pernikahan Rasulullah dengan Zainab binti Jahsy juga memiliki agenda besar yang menghancurkan adat istiadat.
Zainab binti Jahsy memiliki latar belakang tidak biasa. Beliau masih tergolong sepupu dari Rasulullah. Ibu dari Zainab binti Jahsy adalah anak dari paman Rasulullah yang keturunan Quraisy. Bahkan Rasulullah menikahkan Zainab binti Jahsy dengan anak angkatnya, Zaid bin Haritsah, seorang mantan budak yang dimerdekakan Rasulullah.
Pernikahan tersebut sungguh jauh dari kata lazim. Namun, syarat dan ketentuan hukum Islam mutlak di tangan Allah tentu memiliki maksud terbaik dibandingkan kaidah adat istiadat buatan manusia. Dan untuk itu Allah menurunkan surah Al Ahzab ayat 36.
"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata." (QS Al-Ahzab: 36)
Belum selesai sampai di sini, Allah kembali menegaskan hukum Islam adalah buatan Allah bukan hasil pandangan manusia yang tak seberapa luas pengetahuannya. Tepatnya, ketika Zainab binti Jahsy resmi diceraikan oleh Zaid bin Haritsah. Hukum anak angkat boleh menikah dengan mantan istri ayah angkat, begitu juga sebaliknya, diturunkan oleh Allah dalam surah Al Ahzab ayat 4.
"Dan tiada pula Ia menjadikan anak-anak angkat kamu menjadi anak-anak kamu. Itu hanya kata-kata kamu dengan mulut kamu saja. Tuhan mengatakan yang sebenarnya dan Dia menunjukkan jalan yang benar." (QS Al-Ahzab:4)
Dan Allah Maha Mengetahui bahwa Rasulullah sungguh mampu menjadi suri teladan yang baik bagi umat. Segala tindak-tanduk Rasulullah merupakan realisasi firman Allah, termasuk juga pernikahan Rasulullah dengan Zainab binti Jahsy yang memiliki agenda besar.
“Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya: "Tahanlah terus isterimu dan bertakwalah kepada Allah", sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) isteri-isteri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada isterinya. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi.” (QS. Al Ahzab: 37)
Zainab binti Jahsy memang bukanlah wanita biasa. Beliau adalah pendobrak dan pembaharu. Beliau pandai menghasilkan sesuatu dari tangannya, dermawan, bahkan sangat zuhud dari harta.
Komentar
Posting Komentar