Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2014

Diam dam berpikir

    Mungkin benar aku terlalu sibuk dengan urusanku sendiri. Apakah itu salah ya Allah? Mungkin benar aku tidak bisa menjadi seperti mereka yang dengan mudah bergaul dan terkenal. Apakah itu berarti aku kuper? Jika benar seperti itu, aku memaafkan diriku sendiri.     Ini tentang aku. Entah kenapa aku tidak mudah akrab dengan orang lain. Tapi itu tidak masalah. Tidak ada yang salah dengan manusia introvert. Ya aku adalah manusia introvert dan aku amat sangat serius. Mungkin itu yang membuat aku terlihat tua.     Tidak masalah dengan itu. Keseriusanku membuat orang lain tidak mudah bergaul denganku. Tapi setidaknya hal tersebut baik untukku karena aku tidak mudah mengatakan tidak kepada orang lain dan itu berarti aku semakin tidak perlu menyakiti hati banyak orang.     Sekarang maafkan diriku. Ya Allah aku menerima diriku. Aku memang tidak mudah bergaul, introvert, dan pemalu. Tapi aku berusaha semampuku untuk lebih baik. Tuhan.. aku berjanji berusaha menjadi yang terbaik untuk agama

Di stasiun kereta B

    Hembusan malam ini begitu dingin. Sendiri. Ya hari ini, lebih tepatnya malam ini aku masih sendiri. Tapi malam ini sedikit berbeda karena malam ini aku berada di stasiun. Sudah pukul 20.57 wib  Rasanya tidak ingin beranjak untuk pulang. Melihat dan menikmati malam ini sendiri. Mungkin suatu saat ini aku akan merindukannya.     Hari ini terasa begitu hampa. Entahlah. Aku lelah menanti. Aku lelah menunggu. Aku pasti bisa bertahan meskipun Engkau belum bisa segera mengirimkannya. Tidak apa-apa. Mungkin aku sudah tidak tahan selalu sendiri. Aku ingin ada seseorang yang selalu menanyai kabarku. Huff.... semua akan indah pada waktunyakan? Bukankah Allah tidak pernah ingkar?     Malam ini benar terasa lebih dingin. Angin dingin ini menusuk sekali ke tubuhku. Seseorang mengatakan ketika kita masih saja sendiri itu adalah waktu untuk kita berusaha memantaskan diri kita untuk seseorang yang terbaik. Lagi pula.. masih banyak hal positif lainnya yang bisa aku lakukan. Jadi, cobalah untuk le

Sudah pantaskah aku?

    Hari ini aku bersama temanku (ditrut, metrut, dwi, yun, gendut, lerfong, dan rio) makan di kedai fatma. Pada sesi doa dan pengharapan untuk kami yang berulang tahun. Setelah sebelumnya suasana sangat ramai karena ada live musik dari rio.     Tiba giliran doa dan pengharapan untukku. Semia mengatakan sudah saatmya aku mencari pasangan. Umurku yang sudah tua ini harusnya sudah memiliki kekasih. Mereka bilang aku akan cantik pada saat aku sudah berpasangan. Apakah itu benar? Entahlah... Aku memang ingin memiliki pasangan tetapi bukan untuk membuat diriku cantik. Tapi untuk menjalani misi dan visi hidup kita bersama.     Aku juga ingin memiliki seseorang itu. Tapi bagaimana caranya? Apa yang harus aku lakukan? Bahkan aku tidak bisa menarik perhatian mereka. Sebenarnya aku pun sangat meyakini bahwa Allah akan memberikan dia di waktu yang tepat. Aku sangat meyakini itu.     Terus menerus mendapat tekanan seperti ini membuatku tidak nyaman. Saat ini aku sedang dalam proses memantaskan