Marhaban yaa Ramadhan

    Subhanallah... sudah hari ke-4 Ramadhan. Sungguh luar biasa berkah ramadhan di tahun ini. Ramadhan tahun ini tanpa Bapak. Tahun ini juga aku merasa Allah sangat menyayangiku. Rasa sayang di tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Ramadhan ini semoga Allah benar-benar mengampuniku, karena di 10 hari awal Ramadhan adalah masa pengampunan, dan di hari ke-4 ini aku sakit demam. Aku yakin Allah menyayangiku. Makanya demam ini memelukku dengan hangat.
    Aku rindu rumah. Kehangatan di rumahku memang telah berbeda. Ada sesuatu yang lain yang tercipta. Walau bagaimanapun aku merindukan kehangatan itu. Kehangatan yang selalu memelukku dan menanamkan bahwa tidak apa-apa menjadi biasa karena di rumah segalanya tercukupi. Namun ketika aku tidak berada di dalamnua, sebenarnya kehangatan itu palsu. Hanya kasih sayang Allah yang sesungguhnya nyata. Allah yang mengirimkan mereka. Seperti sebuah tugas yang harus dilaksanakan yaotu menjadi bagian dari anggota keluarga.
    Saat ini, aku masih tak mampu dan tak sanggup mengartikan kehidupan yang sesungguhnya. Tentang cara memberi, mengikhlaskan, menerima, memohon, memilih, memutuskan, menyukai, membenci, dan mengkhawatirkan. Aku ingin pembelajaran itu ya Allah. Sadarkan aku bahwa sesungguhnya Engkau mungkin sedang mengajarkan kehidupan padaku. Sungguh aku hanyalah hambamu yang merugi jika tidak ada kebaikan dari-Mu untuk mengajarkannya kepadaku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EOA GOLD, Investasi Emas Dunia Akhirat

Mengenal Sereal Umbi Garut, Manfaat, dan Cara Mengonsumsi

Unlogic Birth dalam Al Quran