3 Syawal 1435 H

    Minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin. Subhanallah.. tahun ini sungguh luar biasa. Berat. Tapi kami bisa. Aku semakin yakin Allah tidak akan pernah memberikan cobaan yang melebihi kemampuan hambaNya. Tuhan.. sudahkah kami membuktikan bahwa kami beriman?
    Sudahkah kami pantas berada dalam barisan orang-orang yang membela agamaMu? Subhanallah....
    Saat ini aku menulis karna melihat berita kezaliman zionis di jalur Gaza. Mereka adalah pasukan yang membela agama Mu meninggal insya Allah dengan syahid. Amiiin... Begitu besar kuasa Mu untuk mereka sehingga mereka tetap bertahan dan tak pernah berhenti menyerukan nama Mu.
    Aku pernah mendengar bahwa perang itu tidak akan usai hingga akhir zaman nanti yaitu kiamat. Ya Allah semoga aku masuk dalam hamba Mu yang selalu Engkau ridhoi. Semoga mereka akan tetap bertahan untuk membuktikan kehebatan Islam.
    Sepertinya sudah banyak pelajaran yang aku tau tapi apakah aku sudah mengerti dengan benar? Entahlah... Aku selalu berusaha mencobanya ya Allah. Aku mengerti bahwa kapanpun nyawa dan kehidupan ini bisa Engkau ambil, tapi aku percaya untuk terus optimis dalam menjalaninya. Aku juga mengerti bahwa hidup ini terlalu singkat untuk dijalani dengan rasa takut terutama malas. Aku akan bekerja keras untuk mengusir kedua perilaku jelas itu mulai dari sekarang. Aku juga ingin menjaga tingkahlakuku.
    Self monitoring yang tinggi. Itu adalah bahasa pendidikannya yang bisa disebut juga manusia beretika. Mulai sekarang aku ingin mencoba selalu bersyukur sebelum tidur dan menjadi yang lebih baik lagi di keesokan hari.
    Ya Allah... lebaran pertamaku tanpa Bapak. Aku ingat lebaran tahun lalu Bapak bilang ke Yosi kalau hanya aku yang tidak mengirim ucapan maaf. Maaf ya Pak. Aku pikir kita akan bertemu lagi di lebaran tahun ini. Tapi ternyata tidak. Aku ikhlas Pak. Karena sebelum Bapak pergi aku benar-benar sudah melepas Bapak untuk pergi dari keluarga ini. Allah menakdirkan jodoh kita sampai disini Pak. Tapi mulai sekarang winda bahkan lebih selalu ingat dengan Bapak. Setiap sehabis shalat bahkan ketika aku kangen doa pengampunan untukmu selalu aku panjatkan. Agar Bapak tidak pernah lagi kesepian disana. Semoga Allah memberikan Bapak bidadari untuk tempat Bapak berbagi. Dan semoga Allah menerangi dan melapangkan tempat peristirahatan Bapak saat ini.
    Sekarang satu wanita paling berharga dalam hidupku harus aku jaga. Aku tidak ingin menyesal lagi. Kali ini aku ingin menjadi anak shalehah yang paling baik untuk beliau. Ibu... Semoga Allah berkenan memberikan umur panjang untukmu agar aku bosa membuatmu bahagia. Amiiinn...
    Saatnya untuk menatap dunia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EOA GOLD, Investasi Emas Dunia Akhirat

Mengenal Sereal Umbi Garut, Manfaat, dan Cara Mengonsumsi

Unlogic Birth dalam Al Quran