Terabai

Di sinilah aku. Bersama seluruh kekesalan dan amarah. Mencoba merelakan dan pergi sejauh-jauhnya. Tapi bukankah itu kebodohan? Bukankah itu artinya sebuah kekalahan? Pergi membawa kesalahan dan tidak mengakuinya.

Aku lelah mengikuti semua instruksi. Aku bukan robot tanpa perasaan. Membiarkanmu memintaku melakukan A, B, C .... dan Z. Memang apa yang sudah dia berikan pada hidupku? Bukankah Tuhan yang memberikan segalanya? Bagaimana bisa manusia biasa seperti dia bertindak seenaknya?

Halo Bung! Bukankah hidup di bawah kendali sungguh menyiksa? Bukankah terperangkap dalam impian orang lain adalah awal dari kesalahan domino?

Kan sudah aku kata. Berdirilah di kedua kakimu sendiri! Tuhan sudah menyempurnakan segalanya untukmu. Masihkah kemalasan menjadi yang kau dewakan? Lihatlah bagaimana Tuhan sudah memanjakan kita dengan begitu istimewa.

Takdir ini membawa kemana? Biarkan itu menjadi misteri Tuhan. Seperti mimpi yang mungkin adalah pertanda. Hempaskan menjadi sebuah titik untuk lebih waspada.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EOA GOLD, Investasi Emas Dunia Akhirat

Mengenal Sereal Umbi Garut, Manfaat, dan Cara Mengonsumsi

Unlogic Birth dalam Al Quran