Berteman

Dalam sebuah hadis, Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan, “Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR Bukhari 5534 dan Muslim 2628).

Saat impian jauh di luar logika, mungkin inilah hal terbaik dan langkah pertama yang harus dilakukan. Berkumpul bersama orang-orang yang berimpian sama atau nyaris sama. Karena manfaatnya adalah ketika impian itu terasa menyesakan dan butuh untuk dibagi maka mereka akan menjadi salah satu penawarnya.

Dari mereka semangat itu kembali. Dari mereka syukur itu akan diteladani. Dari mereka ketabahan menjadi semakin lapang. Dari mereka perhitungan korbanan bisa diatasi.

Impian itu semakin dekat. Tidak terlalu sulit karena dilalui bersama. Meskipun persaingan pasti ada tetapi rejeki sudah diatur-Nya. Jangan berhenti hanya karena tidak enak hati. Jangan menyerah hanya karena lelah. Sehingga apa makna dari impian yaitu perjuangan dan proses menjadi berbeda dengan semakin baik dari sebelumnya.

Jaga mereka seperti merawat impian itu. Mungkin masih lama, bertahun-tahun atau sampai mata memejamkan mata. Meskipun demikian, perjuangan tidak pernah sia-sia. Dan Tuhan tahu kelayakan penerimaan seorang hamba. Bersama akan lebih seru dari sendiri.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

EOA GOLD, Investasi Emas Dunia Akhirat

Mengenal Sereal Umbi Garut, Manfaat, dan Cara Mengonsumsi

Unlogic Birth dalam Al Quran