Mungkinkah Aku Melewatkan Sebuah Kesempatan?
Pilihan. Hidup ini selalu penuh dengan pilihan. Setiap hari tanpa terkecuali. Seperti ketika kode Tuhan membangunkan di sepertiga malam, pilihan kita adalah menyambut atau abai dalam kelelapan tidur. Barangkali itu salah satu contoh kecil, tetapi penting untuk selalu diingat.
Kemudian pilihan menjadi lebih rumit, terutama setelah beberapa beban kehidupan menjadi tanggung jawab diri. Kadang butuh seseorang untuk berbagi dan mencari solusi karena tidak temukan jawaban dalam diri atau sekadar butuh dukungan yang sama persepsi. Walau apapun yang terjadi tempat kembali terbaik untuk bermusyawarah adalah kepada Sang Pencipta.
Mungkin petunjuk itu tidak benar-benar terang. Atau aku yang terlalu keras, buta, tuli dan bodoh untuk mengetahui bahwa petunjuk itu sudah sangat jelas. Dan musyawarah itu telah dijawab oleh-Nya. Lantas aku masih begitu bimbang dengan pilihan ini, sehingga memilih melepaskan dengan seluruh orientasi sifat seorang manusia.
Mungkinkah aku melewatkan sebuah kesempatan? Mungkinkah ini adalah jawaban dari adegan itu? Aku sungguh dihinggapi kebimbangan. Meskipun ada rasa lain yang diam-diam mulai menguasai hati dan pikiran. Sebuah keyakinan. Sebuah kepercayaan bahwa segalanya sudah tertakdirkan oleh Tuhan. Entah itu rejeki, umur dan jodoh. Sehingga aku akhirnya tenang, aku hanya perlu lebih sering mengingat-Nya. Lebih pasrah pada segala yang tertakdirkan.
Mungkin jika benar aku sudah kehilangan kesempatan itu. Pasti Tuhan akan menggantinya dengan lebih baik. Pasti. Jauh lebih baik dan lebih indah.
*Dari aku untukmu yang mungkin merasa melewatkan sebuah kesempatan :D
Mungkin petunjuk itu tidak benar-benar terang. Atau aku yang terlalu keras, buta, tuli dan bodoh untuk mengetahui bahwa petunjuk itu sudah sangat jelas. Dan musyawarah itu telah dijawab oleh-Nya. Lantas aku masih begitu bimbang dengan pilihan ini, sehingga memilih melepaskan dengan seluruh orientasi sifat seorang manusia.
Mungkinkah aku melewatkan sebuah kesempatan? Mungkinkah ini adalah jawaban dari adegan itu? Aku sungguh dihinggapi kebimbangan. Meskipun ada rasa lain yang diam-diam mulai menguasai hati dan pikiran. Sebuah keyakinan. Sebuah kepercayaan bahwa segalanya sudah tertakdirkan oleh Tuhan. Entah itu rejeki, umur dan jodoh. Sehingga aku akhirnya tenang, aku hanya perlu lebih sering mengingat-Nya. Lebih pasrah pada segala yang tertakdirkan.
Mungkin jika benar aku sudah kehilangan kesempatan itu. Pasti Tuhan akan menggantinya dengan lebih baik. Pasti. Jauh lebih baik dan lebih indah.
*Dari aku untukmu yang mungkin merasa melewatkan sebuah kesempatan :D
Komentar
Posting Komentar