Izin Aku Menulis
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/ |
Perjalanan itu selalu membuatku ingin menulis. Lagi. Lagi dan lagi.
Bertemu dengan orang lain selalu membuatku ingin menulis. Lagi. Lagi dan lagi.
Melewati satu kondisi dan situasi selalu menuntunku untuk menulis. Lagi. Lagi dan lagi.
Menunggumu di pojok ruang hati selalu mengingatkanku untuk menulis. Lagi. Lagi dan lagi.
Ketika mengingat suatu pengalaman apapun itu, aku ingin menarik secarik kertas dan menulis.
Ketika menentukan suatu pilihan sulit dan mudah selalu aku berharap tanganku sedang menggenggam pena.
Ketika terlalu berat rasanya mengungkapkan apa yang dirasa selalu aku coba menarikan penaku di atas secarik lembar putih.
Ketika lelah mengungkapkan sesuatu tetapi tidak juga dimengerti orang lain aku berharap beroleh waktu untuk menulis.
Aku lepaskan penat, lelah, suka, cita, cinta, bahagia dan segala rasa yang aku punya pada kata.
Kata yang diproduksi karena tidak semua orang ingin mendengar atau karena suara ini terlalu menyebalkan untuk didengar maka aku menulis.
Aku menulis sebagai kibaran kepedulianku pada diriku atau wujud kebanggaanku pada diriku sendiri.
Karena tidak ada yang lebih perhatian pada diri selain diri itu, untuk itu aku menulis.
Menulisku adalah caraku untuk terus tumbuh.
Aku ingin tumbuh lebih dan lebih lagi.
Lebih jauh, lebar dan tinggi.
Agar aku bisa memberi lebih banyak dan lebih banyak lagi.
Aku percaya untuk terus percaya pada apa yang dipercaya.
Ketika guncangan, gesekan atau perlawanan yang datang merupakan penguat keteguhanku.
Maka biarkan aku menulis.
Izinkan aku menulis karena ini adalah jihadku.
Ini adalah perjuangan jihadku
Melepas penyakit-penyakit hati yang justru paling sering menghantui.
Sementara keinginanku untuk terus memberi tidak bisa diabaikan lagi.
Melalui menulis aku ingin memberi sebanyak mungkin, menenangkan sebanyak mungkin hati dan mengobati secumit hati yang diserang banyak penyakit.
Komentar
Posting Komentar