Bos Kudu Pintar

Suka gak sama atasan yang pinternya kira-kira di bawah kita?

Kalau disuruh-suruh sama yang dipikiran kita lebih bodoh enak gak sih?

Yang cuma bisanya perintah sana, perintah sini. Nyuruh-nyuruh saja tapi kalau dia sendiri yang ngerjain gak bisa. Suka gak sih?

Suka atau gak suka sebenarnya relatif sih ya. Yang pasti itu nyebelin. Karena ketika kita mengerjakan itu terus kita kesulitan dan mentok tok tok tok. Siapa yang mau ditanya? Kalau yang kasih perintah saja gak tau harus berbuat apa.

Jadi, memilih bos kudu pintar, gak juga sih. Gak harus pintar yang penting solutif saat kita punya masalah. Iya gak sih? Iyain saja biar cepet. Hehe...

Kalau sudah merasa sangat merana dengan apa yang terjadi, maka keluar dan menjadi bos yang lebih pintar atau membuka usaha sendiri. Mungkin disebut lebih cocok dari pada disebut sebagai karyawan.

Untuk bos yang dianggap belum pintar ini, tentu masih ada kelebihannya. Tidak mungkin menjadi bos kalau dia tidak memiliki sesuatu yang berbeda dari yang lain. Apakah itu?

Sebut saja pengalaman. Iya pengalaman. Siapapun yang telah menjadi bos tentu tidka lagi diragukan pengalamannya. Dan, yang pasti network dan link nya sudah banyak dan melalang buana kemana-mana. Jadi, coba kepoin bos-bos yang dianggap kurang pinter, bisa jadi dibelakangnya ada pejabat papan atas. Atau ada jutawan kaya.

Ini tulisan iseng saja ya. Cuma lagi kepikiran kalau nanti punya bos yang kayaknya kurang pinter, enaknya diapain ya?

Selamat bersantai sore... ^-^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EOA GOLD, Investasi Emas Dunia Akhirat

Mengenal Sereal Umbi Garut, Manfaat, dan Cara Mengonsumsi

Unlogic Birth dalam Al Quran