Malam Itu Gelap

Sudah menjadi rahasia umum, kamulah yang sedang dijodohkan padaku. Dan sudah menjadi rahasia umum bahwa mantanmu kembali dan kalian ingin merajut cinta itu lagi. Lalu aku? Sudah menjadi rahasia umum, aku adalah tokoh tersakiti dalam percintaan ini.

Biarlah. Aku tidak peduli dengan kata orang. Toh, mereka bukan pemberi kehidupanku. Bagiku yang terpenting lebih baik tersakiti saat ini, bukan nanti setelah ikrar suci terucap.

"Iya kemarin mantanku ke rumah. Ngajakin balikan".

"Trus kalian balikan? Kamunya gimana?"

"Ya aku masih ada sayang sama dia".

"Yasudah kalau begitu balikan. Kenapa masih dipikir-pikir?"

"Lah...emang sudah balikan".

Luluh lantah hatiku mendengar kalimat terakhirmu. Namun, aku berusaha tegar. Sejak awal aku tahu kita tidak akan berhasil. Jalan kita terlalu berbeda. Iya seingin apapun kita menyamakannya, tetap tidak bersatu.

Aaah...kita mungkin tertakdirkan untuk saling berhimpit kali ini tetapi tidak untuk bersatu. Baiklah. Ini pelajaran bagiku. Tuhan pasti telah merancangnya.

Malam itu gelap. Aku tidak akan marah atau protes. Karena aku juga menikmati malam yang gelap ini. Mengenang kisah cinta singkat ini. Menertawai kehebohan yang sudah terjadi lantaran perjodohan ini.

Malam itu gelap. Dan aku sangat menyukainya. Ketenangan didalamnya perlahan membuat lukaku terobati. Lalu telingaku perlahan kebas dari omongan mengasihani dari warga.

Malam itu gelap...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EOA GOLD, Investasi Emas Dunia Akhirat

Mengenal Sereal Umbi Garut, Manfaat, dan Cara Mengonsumsi

Unlogic Birth dalam Al Quran