Doa Arwah

Aku gugup memandangmu kaku
Hujan ini telah meluluhkan batinku
Aku terpaku pada tanda pengenalmu
Tersemat malu pada diamnya qolbu

Bayangan itu terbersit
Pertama kali kamu pamit
Menyusul mimpi hingga ke langit
Menampar pedih seperti sampit

Hujan itu membasuh otot
Melunturkan gambar sunyi jadi copot
Gelap runtuh tak lagi membelot
Menjadi pengecut yang bolot

Kamu pergi dengan sadar
Memikul janji yang memudar
Hilang lalu dalam pendar
Tersisa tubuh yang datar

Habis masamu super
Berulin mendengkur kuper
Terasing dari dunia Hitler
Bahagia sampai nyawa di ujung koper

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EOA GOLD, Investasi Emas Dunia Akhirat

Mengenal Sereal Umbi Garut, Manfaat, dan Cara Mengonsumsi

Unlogic Birth dalam Al Quran