Jangkrik Pencari Cinta


Sring!

Gril dalam sekejab berubah menjadi jangkrik ketika melihat dua ekor tikus berlari keluar dari tempat sampah di depan rumahnya. Dua ekor tikus tersebut lari tunggang langgang karena terkejut oleh lampu sorot mobil yang berbelok. Derikan jangkrik meningkatkan kecepatan lari tikut itu.

Sring!

Setelah kedua tikus menghilang dalam lubang selokan, Gril kembali berubah. Gril, jaka bertubuh atletis, tampan dengan lesung pipi dalam di kedua sisi pipinya. Sigap, Gril memicingkan mata melihat sekitar, memastikan tidak ada manusia yang melihat metamorfosanya. Kemudian berjalan setengah berlari masuk dalam rumah sambil merapikan rambutnya dari serpihan pasir.

"Pa, Gril pulang!" Ujar Gril sambil melemparkan tubuhnya pada sofa empuk di ruang tamu. Membenamkan wajahnya diantara tumpukan bantal sofa.

"Kenapa?" Tanya Papa ketika melihat putra semata wayangnya pulang tanpa semangat.

"Perubahannya semakin sering Pa! Hari ini bahkan lebih dari sepuluh kali. Bahkan barusan di depan rumah juga," adu Gril kesal sambil melempar tas selempang yang dikenakannya ke atas meja.

Papa hanya terdiam, memutarkan mata di balik kacamatanya, mencoba memikirkan penjelasan logis dari keluhan Gril sebulan ini. Gril mulai bangkit untuk duduk, menunggu penjelasan Papa. Setelah beberapa waktu hanya ada kebisuan diantara mereka.

Papa bersuara, "Mungkin sudah saatnya. Kamu harus jatuh cinta dan menikah!"

Gril nyaris melompat dari sofa mendengar pernyataan Papa. Mustahil, Gril masih berusia 16 tahun. Belum genap usianya untuk sah menjadi seorang warga negara karena KSW (Kartu Sebagai Warga) baru diperoleh setelah berusia 17 tahun, yang artinya juga Gril belum diperbolehkan menikah, belum cukup usia.

"Papa ngelawak ya! Gril sedang tidak ingin bercanda. Gril lelah berubah tiba-tiba dan sering seperti ini. Papa bilang perubahan ini bisa dikendalikan dengan Gril terus berlatih. Gril sudah berlatih sesuai instruksi Papa, tetapi semenjak surat itu datang, segala sesuatu yang bisa membuat Gril berubah meski masih berjarak 10 meter akan mengubah Gril."

"Sebenarnya, apa isi surat itu?" Sambung Gril mengintimidasi.

Papa berlalu. Kemudian kembali dengan sepucuk surat berwarna kelabu berhias jerami di tangan. Surat itu disodorkan kepada Gril tanpa basa-basi.

'Dear Grylli anakku,

Bagaimana kabarmu? Mama teramat rindu dan ingin mendekapmu erat. Maafkan Mama yang menghilang saat kelahiranmu. Mama seharusnya sadar konsekuensi melahirkanmu di rumah persalinan umum. Keegoisan Mama ingin membuatmu normal seperti manusia. Namun, takdir tidak berpihak pada kita Nak! Mama tidak meninggalkan apapun untukmu, tetapi Mama yakin Papa telah memberikan semua yang kamu butuhkan termasuk kasih sayang tiada henti.

Bersyukurlah kita, sebelum Mama terpancung, Mama berhasil menuliskan surat ini dan menitipkannya pada Kakek penjaga penjara yang baik hati. Kakek ini memiliki cucu yang tinggal di sekitar daerah rumah kita. Carilah dia dan menikahlah dengannya! Setelah itu, kamu akan menjadi manusia normal atau metamorfosa itu akan bisa dikendalikan.

Papa belum tahu akan hal ini karena di ruang persalinan itu Papa tidak diijinkan masuk. Bidan Penyelamat mengambil perjanjian dari Mama bahwa Mama akan dihukum demi menyelamatkanmu dan untuk membuatmu normal hanya bisa dilakukan sampai batas usiamu 17 tahun dengan menikahkanmu pada wanita pilihan Mama. Maafkan Mama, berbuat sejauh ini. Mama tahu Papa adalh orang pertama yang akan mencegah Mama melakukan ini. Namun, Mama berharap kamu tidak lagi terikat dengan dunia perubahan ini. Mama ingin kamu bebas dengan peraturan dunia kita dan hidup sebagai manusia normal. Meskipun itu berarti perpisahan diantara kita.

Mama memilihkan seorang wanita yang merupakan cucu dari Kakek baik hati tersebut untuk kamu nikahi. Hidup bahagialah bersamanya. Mama yakin cucu dari Kakek pasti wanita yang baik budi pekertinya.

Mama sayang Papa dan Grylli...'

Surat itu bergetar di tangan Gril. Gril menutup haru di wajah dengan tangan lainnya. Kemudian Papa menyodorkan sebuah foto bergambar seorang lelaki tua bersama gadis kecil bergaun dan bermahkota bulan. Foto itu usang berwarna kelabu, tetapi riak muka masih terlihat jelas menggambarkan kebahagiaan sempurna. Gadis kecil tersenyum manis dengan lesung pipi di sisi kiri pipi dan tahi lalat di kening kanan atas alis mata.

Gril mengamati foto dan surat dari Mama. Kemudian merunduk terkulai di sandaran sofa. Papa mengerti sekali apa yang dirasakan putranya. Namun, Papa hanya bisa menepuk bahu Gril untuk menguatkan tanpa berbicara apapun.

Semalam adalah kejutan besar dalam hidup Gril selama ini. Jika surat Mama benar, maka Gril harus menemukan gadis itu dan menikahinya. Jika surat Mama benar, maka Gril harus segera menemukan gadis itu dan menikahinya sampai batas usia 17 tahun. Kabar buruk jika surat Mama benar, waktu Gril sudah tidak banyak. Lusa, Gril tepat berusia 17 tahun dan menemukan gadis itu di kota besar seluas 8.014 km2 berjumlah penduduk 32.450.000 jiwa dengan pertumbuhan penduduk 4.049 jiwa/km2 akan seperti memasukan benang ke lubang jarum pada kondisi gelap. Nyaris mustahil. Bahkan snagat mustahil.

Tidur Gril tidak nyenyak. Sarapanpun tidak bernafsu. Gril seperti mayat hidup. Berangkat ke sekolah dengan wajah muram jurda. Papa hanya mampu menarik napas panjang melihat putranya pamit dan pergi tanpa berkata. Papa mengerti sekali masalah besar yang dihadapi Gril. Bagaimana Gril mampu melewati ini semua?


Bersambung...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EOA GOLD, Investasi Emas Dunia Akhirat

Mengenal Sereal Umbi Garut, Manfaat, dan Cara Mengonsumsi

Unlogic Birth dalam Al Quran