Tersenyum

Tahukah kamu kesedihanmu membuatku kacau?

Lalu kamu bertanya apa yang membuatku sedih?

Aku terdiam.

Jika aku terangkan maka kita tentu akan berbagi kesedihan.

Tetapi....

Aku tetap diam.

Bukan kesedihan yang kuingin kita untuk saling berbagi.

Bukan.

Maafkan andai pilihan ini sepihak.

Tetapi....

Keegoisanku hanya ingin kamu tersenyum.

Terhunus milyaran pedih aku tak peduli.

Dan aku tidak akan menceritakannya.

Karena yang kuingin kita saling berbagi senyuman.

Berpalinglah dari segala kesedihan itu.

Lihatlah aku dengan tersenyum meski perih jiwa dan ragamu.

Akupun akan begitu.

Berpaling dengan tersenyum hanya untukmu.

Biarkan seluruh isi mesta menyaksikan kepedihan aku, kamu.

Namun, saat menjadi kita, tersenyumlah.

Tersenyumlah hanya untukku, kamu, kita.

Meski hujanan perih memasung bahagia.

Tetaplah tersenyum sebagai kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

9 Alasan Memilih Rice Cooker Digital Low Sugar Sekai

Mencicipi Kupang Lontong, Kuliner Khas Jawa Timur di Jaticempaka Pondok Gede

Manfaat QRIS Bagi Konsumen dalam Transaksi Sehari-hari