Jawaban

Allah berfirman: "Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kamu berdua, sebab itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus dan janganlah sekali-kali kamu mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui". (QS. Yunus: 89)



Tengah malam itu aku terbangun. Kembali aku ingat pada banyak kabar di hari itu. Bukan kabar buruk. Bukan juga kabar baik. Namun, kabar itu berarti aku harus berhenti berharap pada satu hal. Tetapi tidak apa-apa, toh hidup akan tetap berjalan. Kehilangan satu pengharapan bukan lantas menyurutkan harapan lain yang lebih besar. Mungkin pengharapan itu bukanlah pengharapan terbaik dalam hidupku. Ya, berpikir positif itu perlu. Titik.

Meskipun berusaha keras untuk menghilangkan pikiran negatif yang menggaung di kepala. Untuk beberapa saat aku kalah. Memilih kecewa itu datang, merayap dan masuk dalam setiap persendianku. Akhirnya aku sendirilah yang harus memeluk erat kecewa itu. Bagaimanapun manusia tidak ditakdirkan untuk tidak berperasaan. Jadi, biarkan dia datang, maka sambutlah dengan lapang dada. Seperti yang aku lakukan malam itu.

Saat itu aku tahu, aku harus bercerita. Menumpahkan segala keresahan dalam penerimaan rasa yang bernama kecewa. Aku kuatkan kaki melangkah menyusuri tempat wudhu. Aku basuh tubuh. Berusaha sesempurna wudhu yang diajarkan baginda Nabi. Kembali menguatkan kaki menuju sajadah panjang yang telah digelar. Sungguh malam itu adalah malam paling romantis antara seorang hamba dengan Tuhan. Dalam posisi terdekat, aku lantunkan semua rasa yang mencekat, menyesakan dada.

Pada malam itu aku buka kalam-kalam cinta-Nya. Penuh pengharapan mencari sebanyak mungkin cinta yang telah diwahyukan pada kekasih-Nya. Semoga cinta itu juga bisa aku dapatkan. Menelisik sedikit atau setetes embunpun tidak mengapa. Karena kehausan terhadap cinta itu adalah penawar dari segala rasa yang aku resahkan.

Perlahan aku buka lembaran kalam-kalam cinta. Hingga pada satu halaman, mataku tertuju. Cinta-Nya sungguh nyata. Disajikan utuh beserta bonus gratisnya. Pada lembar itu, aku temukan jawaban dari setiap rasa. Jawaban kasih dari yang terkasih. QS. Yunus:89.








NB: Terima kasih untuk kamu yang selalu mengispirasiku menulis. Terima kasih pada cinta yang tak pernah padam walau seperdetikpun.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EOA GOLD, Investasi Emas Dunia Akhirat

Mengenal Sereal Umbi Garut, Manfaat, dan Cara Mengonsumsi

Unlogic Birth dalam Al Quran