Bisakah?
Kesukaan terhadap sesuatu memang bukan
jaminan untuk mampu menjadi hebat pada sesuatu itu. Banyak faktor yang
mempengaruhi. Dan banyak hal yang patut diuji. Seperti pernyataan tentang
keimanan yang belum layak dikukuhkan sebelum terang ketahanan terhadap ujian
dan cobaan.
Pun begitu padaku. Kesukaanku pada
menulis tidak pelak membuatku menjadi penulis. Katanya bermimpi memang mudah
tetapi mewujudkannya secara sadar bukan seperti membalikan telapak tangan.
Mimpiku memang menjadi penulis.
Aah... tidak cukup istimewa memang, mengingat ada jutaan manusia yang bermimpi
sama sepertiku. Namun, sejauh ini aku percaya bahwa setiap manusia telah
memiliki bakat istimewa yang berbeda dengan yang lain. Hanya beberapa beruntung
menemukannya dengan cuma-cuma. Lalu sisanya berjuang mati-matian. Dan sisanya
itu berkali-kali lipat dari yang beruntung.
Mungkin kebetulan, aku termasuk berada
di sisanya. Bagus aku tidak sesensitif itu untuk peduli apa kata orang. Selama niat
dan tujuanku dalam menulis adalah menebar kebaikan dan menciptakan rasa tentram
dan sejuk dalam dada. Aku yakin suatu saat nanti aku akan menjadi penulis
hebat. Melebihi dia yang quotenya selalu dishare ribuan kali oleh kebanyakan
orang.
Sekali lagi, aku harus sadar,
sesadar-sadarnya, tentang mewujudkan mimpi ini. Menjadi penulis bisa jadi
keniscayaan bagi siapapun yang memulainya dengan berani lalu konsisten hingga
akhir. Bisakah aku?
Bisa jadi aku tertinggal jauh dari
mereka yang telah lebih dahulu berkecimpung di dunia kepenulisan. Yang telah
wara-wiri melipirkan berhalaman-halaman ceritanya di penerbitan A hingga Z. Atau
yang mondar-mandir mengikuti kelas menulis dari online maupun offline.
Sementara, dimanakah aku berada? Aku justru baru melangkah menuju garis start.
Iya. Aku baru akan memulai. Berjuang
dengan tenaga lebih kuat dari mereka yang sudah melewati garis start itu. Berani
melangkah dan konsisten berjalan setelah aba-aba akhir hitungan memulai.
Aku tidak akan menyamakan
perjalananku dengan yang lain. Aku hanya ingin menjadi diriku sendiri. Menemukan
serpihan keunikan lain yang tepat di sepanjang perjalanan nanti. Aku yang awam
ini, mungkin tidak akan banyak dilihat dan didukung oleh banyak penonton. Namun,
aku tidak peduli, selama aku adalah pemainnya. Berjalan sejauh apapun akan aku
arungi. Karena niat dan tujuanku sebagai penulis layak dilunasi.
Nanti ketika banyak tanya dan lelah
mulai menghampiri. Saat pertanyaan bisakah terus datang. Mungkin akan membuatku
gemetar ingin berhenti. Semoga tulisan ini akan memicu semangatku kembali. Bahwa
aku bisa! Dan akan selalu bisa! Menjadi penulis tidaklah sesulit itu. Cukup menebarkan
kebaikan dan menciptakan rasa tentram dan sejuk di dada.
Kemudian aku akan bangga telah
menguasai diriku sendiri dengan berkata, “Penulis itu adalah aku!”
Komentar
Posting Komentar