Ke(tak)berdayaan

Pemerintah kadang keterlaluan. Sembarangan menunjuk tanpa aturan. Tahu apa yang kalian tunjuk, kadang harta berharga kami yang tak bernilai.

Aah... Tapi apa daya kami. Hanya makhluk jelata tak berarti. Menghalangi berarti mati. Melawan berarti menghilang.

Aah... Sekali lagi apalah daya kami. Kalian sudah seperti Tuhan saja yang tidak bisa ditolak keinginannya. Atau seperti penyihir yang banyak kutukan bila tidak terturut kemauannya.

Seumpama buah, kamilah yang busuk itu. Seumpama makanan, kamilah yang basi itu. Seumpama sampah, kamilah kotoran itu.

Tidak mengapa. Jujur tidak mengapa. Lakukanlah apa yang kalian suka. Perbuatlah yang kalian kehendaki.

Jika derita kami adalah tawa kalian. Hiduplah dengan hujatan kami dalam kebisuan. Jika jerit tangis kami adalah sumber semangat kalian. Sehatlah dengan ledakan doa kami pada bisikan di setiap sujud malam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EOA GOLD, Investasi Emas Dunia Akhirat

Mengenal Sereal Umbi Garut, Manfaat, dan Cara Mengonsumsi

Unlogic Birth dalam Al Quran