Resetting

Jika Tuhan nanti bertanya untuk apa waktu duniamu dihabiskan? Jawaban apa yang akan kita berikan? Beribadah? Atau lalai dalam kesenangan semu.

Nyaris tiap dari kita suka atau bahkan sering lupa menghargai waktu dan diri sendiri. Terkadang malah tanpa sadar telah terperangkap pada mimpi orang lain. Hal yang sama menyakitkannya dengan sebuah kata pengkhianatan.

Banyak orang bilang waktu adalah uang. Andai ditelisik lebih dalam, uang justru terlalu rendah untuk menggantikan waktu. Semestinya waktu ditukar dengan hidup kita. Hidup dalam berkegiatan membangun mimpi diantara cinta. Cinta pada Tuhan dan apa-apa yang diperintahkan-Nya.

Jauh dari sempurna. Itu sudah pasti. Walaupun demikian bukankah tugas kita untuk mengusahakannya? Meskipun hanya berupa niat sebagai awalan. Dan angan sebagai harapan.

Perjuangan tentu harga mati. Apakah mungkin surga bebas terbuka tanpa pengawalan berarti? Atau apakah pencapaian adalah suatu keberuntungan atau kebetulan? Bahkan tidak ada sehelai daun pun yang gugur tanpa tertulis dalam takdir-Nya.

Jadi sadarkan kembali agar diri tidak terperangkap pada mimpi orang lain. Dalam bentuk apapun. Termasuk jika tanggung jawab kita sebagai yang dipimpin. Setidaknya pastikan dipimpin dalam akidah dan akhlak yang benar. Karena sekali lagi tiap-tiap dari kita akan ditanya untuk apa waktu duniamu dihabiskan?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EOA GOLD, Investasi Emas Dunia Akhirat

Mengenal Sereal Umbi Garut, Manfaat, dan Cara Mengonsumsi

Unlogic Birth dalam Al Quran