Kembali Menyala
Jika prajurit punya senjata untuk mempertahankan dan menyerang. Maka penulis punya kata-kata untuk melakukan hal yang sama. Rangkaian kata membentuk argumen. Bukan untuk menggurui atau menghakimi. Namun mencoba untuk mengurai dan memintal.
Argumen juga tidak harus selalu benar tetapi mutlak harus bisa dipertanggungjawabkan. Adil, netral dan jujur mesti menjadi pegangan. Jangan pernah ada keberpihakan apalagi diperalat untuk menyukseskan satu golongan dan menjatuhkan golongan lain.
Penulis tidak akan sebercanda itu terhadap kearifannya. Digawangi atau didikte oleh pihak tertentu harusnya hanya ada satu kata. LAWAN!
Penulis semacam orang yang membuka jendela. Akan seperti apa dan bagaimana pemandangan di luar jendela, andil campur tangannya sungguh besar. Ini tanggung jawab berat tapi masih ada saja yang bermain dan lupa ingatan seakan tidak ada efek domino bisa tercipta.
Tentu segalanya butuh pegangan dan pondasi yang kuat. Tidak terkecuali penulis. Kalimat ini mungkin sudah sering didengar 'Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah - Imam Al Ghazali'. Sehingga berangkatlah dari kefakiran dan hasrat untuk memberi kebenaran.
Sejatinya penulis menjadi jalan berbagi. Jangan sampai disalahartikan untuk menggiring opini salah apalagi mendoktrin hal yang tidak pasti keakuratannya. Begitulah penulis selayaknya berperilaku.
Akhirnya, semua pegangan dan pengembalian tetap pada zat yang tidak terbantahkan kekuasaan-Nya. Tetap pada jalan-Nya. Meskipun berbeda penafsiran itu adalah keunikan namun harus dalam tujuan amal ma'ruf.
Semangat perjuangan! Semangat berbagi kebenaran! Semangat menolak berita yang menjungkirbalikan fakta!
Semangat
BalasHapusSaya merasakan nyalanya mba wind:)
BalasHapusMakasih bun, semangat :D
HapusSemangaat!! Tuntaskan big break! \o/\o/\o/
BalasHapusSemangat ... Semangat! Big break? Go away! ^-^
BalasHapus