Harum Pasir Di Pantai Pok Tunggal Yogyakarta


Sudah penat rasanya diriku dengan segala rutinitas sehari-hari yang menguras emosi dan pikiran. Sudah bosan rasanya melihat keegoisan dan kemunafikan manusia yang tiada henti mengejar kekuasaan dan harta. Sudah resah juga rasanya hidup terhimpit oleh balutan asap dan zat kimia. Hidup seperti mati. Bergerak seperti robot. Bernapas seperti cerobong.

Aku ingin lenyap dan muncul di peradaban baru. Peradaban yang selaras dengan lingkungan. Dimana manusia tidak lagi keras kepala mendewakan kehebatannya dari makhluk lain. Peradaban baru yang damai dengan ribuan rangkulan dan genggaman tangan antara manusia dan alamnya. Aku ingin muncul di peradaban itu.

Ketika aku lenyap dan muncul kembali. Aku telah berada di tempat yang indah. Hamparan biru laut dan langit seperti tidak ada perbedaan. Deburan air ombak yang berlarian menuju bibir daratan. Udaranya.. Sungguh udara yang selama ini aku impikan. Aku mampu menghirupnya dengan dalam tanpa rasa sakit di dada.

Di tempat itu hanya ada satu pohon. Namun, pohon itu adalah sumber penghidupan, dijaga dan dirawat seperti terhadap diri sendiri. Meskipun hanya ada satu, tapi pohon itu adalah medan magnet. Tempat semua orang berkumpul, bercanda, berlarian, bermain, bermimpi, berkasih dan berbagi segala hal.

Tempatnya pun dilapisi gundukan pasir putih halus. Saat menginjaknya, akan ada kehangatan yang mengalir dari kaki ke seluruh tubuh. Pasir putih dengan kerikil dan kerang lucu, hanya terlihat saat seseorang benar-benar membutuhkannya. Memang seperti sebuah keajaiban menemukan kerang atau kerikil lucu tersebut.

Berjalan di sepanjang perbatasan antara darat dan air adalah puncak keindahannya. Terutama jika dilakukan di saat matahari mulai bersinar dan tenggelam. Fenomena yang menakjubkan dengan kolaborasi apik antara ombak yang berakhir dan pasir yang terangkut. Tidak akan sia-sia anugerah panca indra yang sempurna ini untuk menikmati keajaiban kecil dari Tuhan.

Aku sungguh sudah membayangkan tempat itu. Di ruang kerja yang sempit ini, aku sungguh berharap ada pintu kemana saja yang bisa membawaku ke sana dalam sekejap. Rindu serindu-rindunya. Berharap libur segera datang dan aku langsung menikmati semua keajaiban itu. Harum pasir di Pantai Pok Tunggal Yogyakarta, aku ingin secepatnya menyantap habis segala keelokanmu.

Komentar

  1. Haaaiiihhh. ... mari berlibur Mba, meski baru sebatas dalam khayalan ehhehe

    BalasHapus
  2. Kayaknya asyik deh pantainya :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

EOA GOLD, Investasi Emas Dunia Akhirat

Mengenal Sereal Umbi Garut, Manfaat, dan Cara Mengonsumsi

Unlogic Birth dalam Al Quran