Menjadi Hebat dengan Membantu Orang Lain Menjadi Hebat

http://www.globaltv.co.id/
Aku tersentak pada kalimat yang diucapkan seseorang kepadaku. Ketika aku hanya iseng penasaran menanyakan pertanyaan konyol kenapa dia mau berlelah-lelah berkorban waktu, tenaga dan lainnya untuk keberlangsungan sebuah acara yang justru merepotkan bagiku.

Lalu dengan wajah innocent orang itu menjawab, "Aku terinspirasi pada orang hebat yang membuat orang lain lebih hebat dari dirinya".

Aku tercengang, kehabisan kata. Masih adakah makhluk selugu ini di jaman yang semua orang berebut harta dan kekuasaan dan hanya segelintir orang gila yang mati-matian membela mereka yang tersisih. Dan, beruntungnya aku, salah satu dari orang gila itu ada bersamaku. Aku mengenalnya begitu dekat.

Kami memang sempat terpisah cukup lama, karena tempat kuliah kami yang berbeda kota. Kemudian, kami dipertemukan kembali entah pembelajaran apa yang Allah ingin berikan kepadaku. Yang jelas aku bersyukur sekali dipertemukan lagi denganmu. Iya, kamu yang ternyata telah jauh lebih paham tentang hakikat hidup ini. Hidup sebagai manusia. Khalifah Bumi.

"Kamu ingin menjadi seperti mereka? Orang yang menginspirasimu, orang hebat yang membuat orang lain lebih hebat dari dirinya?" Tanyaku lagi bertambah penasaran.

"Tidak, aku hanya ingin bermanfaat untuk orang lain. Dan, aku suka dengan cara mereka melakukannya. Jadi, aku lakukan sebisaku," jawabmu berikutnya lebih santai.

Aku melihatmu dengan bola mata bercahaya dalam semangat. Belum pernah aku melihatmu seperti itu sebelumnya. Kamu biarkan cibiran orang lain berlalu. Ah... bahkan aku rasa kamu tidak pernah mendengar cibiran itu. Seperti diusiamu kamu belum memiliki sesuatu apapun sementara temanmu termasuk aku sibuk mencicil ini dan itu. Atau seperti kamu lagi kamu lagi yang mau direpotkan dengan persiapan acara ini dan itu, yang selalu siap kapanpun diajak rapat dan hadir pada acara ini dan itu sementara temanmu termasuk aku justru sibuk bolak-balik mall ini dan itu dan cicip kuliner baru di cafe ini dan itu.

"Kenapa? Kamu pikir aku gila? Aku punya teman yang jauh lebih gila dariku. Hahaha...." Renyah candamu sukses membuyarkan lamunanku.

"Tidak. Eh, kamu memang gila. Tidak seperti kamu yang aku kenal sebelumnya. Tapi, itu bagus, justru aku yang payah," kataku akhirnya berusaha setulus yang aku bisa.

"Hahaha.... Semua orang punya takdir hidupnya masing-masing. Punya perannya masing-masing. Ada yang dibuat hebat, ada yang membuat hebat, ada yang jalani saja, atau ada yang suka-suka gue. Kamu yang mana? Hahaha.... Pada akhirnya semua orang akan mendapatkan kenyamanan hidupnya sendiri, begitu juga dengan kamu dan aku. Sudah ya, aku harus segera pergi. Kamu tahukan, aku harus berada di sana," ujarmu sambil mengusap kepalaku.

"Baiklah hati-hati! Jangan terlalu sibuk sampai melupakan dirimu sendiri!"

"Aku selalu tenang tentang hal itu. Karena selalu ada kamu yang menjagaku. Bye Honey!"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EOA GOLD, Investasi Emas Dunia Akhirat

Mengenal Sereal Umbi Garut, Manfaat, dan Cara Mengonsumsi

Unlogic Birth dalam Al Quran