Memerdekakan Hati

Pernah merasakan hari dimana rasanya pada hari itu takdirmu akan berganti? Atau rasanya hari itu merupakan penentuan satu bab kehidupan akan berganti? Dan, yang lebih mengerikannya kamu tidak tahu apa yang akan terjadi setelah hari itu, apa pernah?

Aku pernah.

Aku bahkan merasakan kelu dan linu di sekujur badanku. Rasanya ingin menghilang. Raib. Tidak terlihat tetapi melihat apa yang terjadi. Dan, aku sedang merasakannya lagi.

Dulu, aku tidak pernah cemas dan khawatir karena aku percaya semua akan baik-baik saja. Tetapi kali ini tidak lagi. Hidupku mulai liar dan tidak ada kepastian tentang perkara a dan b. Semuanya berjalan tanpa prediksi. Semuanya mengalir sesuai pilihan dan keputusan yang diambil. Sebab akibat itu bermain. Karma itu berjalan.

Dalam semua rasa carut marut ini. Cahaya di hatiku hanya berharap satu hal yaitu kelapangan. Selalu tentang kelapangan. Karena kelapangan memberi ikhlas, kekuatan dan semangat baru lagi untuk menerima yang lain. Aku ingin kelapangan untuk hari ini.

Kelapangan yang membuat hatiku merdeka dari segala rasa takut. Aku tidak boleh takut pada apapun kecuali pada-Nya. Hanya Dia. Aku tidak berhak menuhankan siapapun kecuali Allah. Aku ingin merdeka dengan sepenuhnya hidupku di dunia adalah kepanjangtanganan dari Allah. Cari berkah dan halalnya. Bukan intimidasi ketakutan.

Sekali lagi. Hari ini aku ingin memerdekakan hatiku. Untuk mencintai utuh hanya pada-Mu. Apapun yang akan terjadi, harusnya aku tidak pernah takut. Ketika itu adalah jalan lebih dekat dengan-Mu. Seperti meninggalkan dia demi Dia. Aku berharap kelapangan itu datang.

Di hari ini.

Aku ingin memerdekakan hati!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EOA GOLD, Investasi Emas Dunia Akhirat

Mengenal Sereal Umbi Garut, Manfaat, dan Cara Mengonsumsi

Unlogic Birth dalam Al Quran