Dinding

"Hempaskan! Agar rela hatimu melepasku!"

"Aku terjatuh dan kamu yang pertama mengulurkan tangan dan menarikku bangkit. Aku terpelanting dan kamu yang membersihkan semua serpihan barangku yang tercecer. Aku terseok dan kamu yang mengangkatku sampai tujuan".

"Bukan aku!"

"Lalu siapa? Siapa?"

"Tangan Tuhanmu!"

"Hik...hik...hik.... Apa maksudmu?"

"Demi Tuhanku dan Tuhanmu. Aku datang karena perintah Tuhanku yang juga Tuhanmu".

"Bagaimana bisa?"

"Dengan percaya. Sabar. Shalat. Ikhtiar".

"Aku tidak bisa! Aku sudah mencela-Nya. Membuang jauh, ketidakmungkinan itu".

"Begitulah cara Tuhan mencintai hamba-Nya".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Sereal Umbi Garut, Manfaat, dan Cara Mengonsumsi

9 Alasan Memilih Rice Cooker Digital Low Sugar Sekai

Manfaat QRIS Bagi Konsumen dalam Transaksi Sehari-hari