Sulap Sang Magician

Sesaat lagi kotak hitam itu akan terbuka. Semua pasang mata yang hadir, nyaris lebih dari seratus orang menatap penuh rasa penasaran. Mata mereka tidak berkedip sekalipun. Takut kehilangan momen paling bersejarah ini.

Setelah menunggu hampir satu minggu, penduduk bergantian berjaga siang dan malam, untuk mengamankan kotak hitam tidak tersentuh siapapun dan tetap berada pada tempatnya. Sampai pada hari yang ditentukan untuk membukanya. Dan hari ini adalah saatnya.

Segenap pejabat desa sudah siap berada dibarisan depan. Pengawal keamanan dari preman hingga aparat negara siap tempur kapan saja. Penduduk kampung tetangga dari dekat hingga jauh ribur berebut posisi terdepan.

"Ayo ke depan biar kelihatan," ujar seorang ibu kepada anak lelakinya.

Beberapa waktu kemudian, yang ditunggu datang, Sang Asisten Magician. Katanya kotak hitam itu akan menjadi saksi bahwa guru besarnya telah menguasai sulap langka di dunia. Belum ada yang benar-benar bisa menguasainya hanya ada penemu sulap tersebut dan gurunya. Sulap sakti yang disebut membangkitkan diri dari kematian.

Terang saja semua orang dibuat mati penasaran. Apakah benar Sang Magician akan hidup kembali setelah genap setelah dihunus pedang dan dikurung dalam kotak hitam selama genap satu minggu?

Awalnya, kotak hitam dibersihkan lembut oleh Sang Asisten. Kemudian, dia berlenggak-lenggok menunjukan tidak ada sesuatu dalam kotak hitam tersebut. Semua aman, tidak ada kerusakan dan gembok yang lepas karena paksaan. Sang Asisten memanggil salah seorang pejabat desa dan petugas keamanan untuk sekali lagi memeriksa kotak hitam tersebut.

Selanjutnya, saat yang paling menegangkan adalah membuka kotak hitam itu. Perlahan satu demi satu gembok terkunci dibuka. Gembok diletakan sembarang dimanapun. Sampai pada gembok terakhir.

Tutup kotak di buka perlahan. Mereka yang datang tak sabar memanjangkan leher untuk segera tahu apa yang terjadi dengan Sang Magician. Senyum Sang Asisten mulai merekah. Kabar baik sepertinya. Pasang mata itu masih menunggu.

Setelah tutup kotak terbuka sempurna, Sang Magician bangkit dari kotak tersebut. Mukanya pucat pasi mungkin efek make up atau apalah. Wajar wajah tersebut mucat karena tidak mendapatkan penghidupan selama satu minggu. Pasang mata mereka mulai takjub dan berucap syukur.

Satu tepuk tangan dari panitia agaknya membuyarkan lamunan mereka yang hadir. Tepukan tangannya menyusul dan langsung mampu menyeimbangkan iramanya. Gegap gempita tepuk tangan membuat Sang Magician tersenyum menang. Semua cibiran dan sinis warga pada keahliannya terbayar lunas.

Sang Asisten mengulurkan tangannya untuk membantu Sang Magician keluar dari kotak hitam tersebut. Setelah kedua tangannya disambut hangat oleh Sang Magician, perlahan Sang Magician mengeluarkan bagian tubuhnya yang lain.

Seorang anak lelaki bersama ibunya yang berdiri di barisan paling dapen berteriak histeris sambil menunjuk pada bagian tubuh Sang Magician. Sontak semua pasang mata tertuku pada apa yang ditunjukan anak kecil tersebut. Kemudian histeris warga memekik membuat gaduh. Banyak warga berlarian tidak sanggup melihatnya.

Bagian tubuh tersebut adalah ke dua kaki Sang Magician yang dikerubuti oleh belatung putih. Banyak sekali. Belatung tersebut bergeliat dari ujung jarihingga lutut. Darah dan nanah kering dan basah bercampur. Lalat mulai berdatangan ikut dalam pesta. Sang Asisten berlari ketakutan.

Beberapa warga yang berani masih tinggal di tempat. Menyaksikan Sang Magician menghembuskan napasnya tersengal. Sepertinya dia juga tidak tahu terjadi hal seperti itu pada tubuhnya. Air mata penyesalan mengalir deras. Sang Magician paham benar sulap dengan sesembahan memang memerlukan tumbal hidup. Dan sekarang dialah tumbal itu.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

EOA GOLD, Investasi Emas Dunia Akhirat

Mengenal Sereal Umbi Garut, Manfaat, dan Cara Mengonsumsi

Unlogic Birth dalam Al Quran