Bahagiakan Mereka
Sore ini setelah adzan Ashar berkumandang dan semua penghuni panti melaksanakan shalat berjamaah, ruang pertemuan panti asuhan mulai ramai. Kalau bukan karena ada acara spesial seperti santunan, buka puasa bersama atau keduanya, biasanya kami sudah kembali bergelung selimut di kamar masing-masing. Kecuali anak-anak perempuan yang harus kembali ke dapur untuk mempersiapkan menu berbuka puasa.
Kakak-kakak cantik dan lumayan tampan, karena aku laki-laki maka aku tidak mau menyebut mereka lebih tampan dariku (Hehe...), memang sudah tiba sejak satu jam yang lalu. Mereka langsung menurunkan bungkusan-bungkusan nasi, berkardus-kardus minuman dan entahlah plastik yang tidak jelas apa yang ada di dalamnya. Yang pasti semua itu adalah pertanda bahwa hari ini kami akan mendapat rejeki lebih enak. Seperti sudah tersetting begitu saja, kami juga harus terlihat ceria dan antusias. Walaupun lebih sering acaranya membosankan dan begitu-begitu saja. Namun, kami apresiasi dengan kerja keras mereka yang ingin berbagi, begitu Pak Ustad selalu bilang.
Kami bersiap berkumpul, duduk melingkar, memasang tampang paling lucu. Itu merupakan tips dasar untuk menarik perhatian kakak-kakak baik hati ini. Selanjutnya acara di mulai. Awalnya sungguh membosankan, hanya secara bergantian seseorang dipanggil ke depan, berbicara entah apa, lalu duduk kembali di posisinya. Untuk kami selalu tidak kehabisan cara untuk tidak tertidur.
Acara semakin menuju puncaknya. Kami mulai membaur dengan mereka. Aku paham mereka bukan orang jahat jadi tidak sulit memberikan kasih kami. Begitu sebaliknya mereka kepada kami. Acara paling seru tentu saat games dan bagi-bagi hadiah. Kami saling berlomba menunjukan yang terbaik yang kami miliki. Bukan untuk jumawa, kami hanya ingin memberikan yang terbaik untuk mereka yang terbaik juga.
Dan tentu saja, acara paling dinanti adalah saat berbuka puasa. Rasa masakan dan menu berbuka puasa yang berbeda. Ditambah kehadiran mereka yang ramai dan berisik membuat panti ini tidak membosankan dan seserius biasanya. Kami berbagi cerita dan keceriaan. Meskipun sebentar, tetapi momen ini selalu bisa menimbulkan rindu dan harapan untuk terulang kembali.
Kami yang hidup di panti, terkadang seringkali kekurangan. Makan dan minum seadanya, bukan hanya di bulan Ramadhan, di bulan lainnya juga seperti itu. Sehingga ketika ada mereka yang berbaik hati berbagi, kami sangat senang. Sekecil apapun itu. Semembosankan apapun acaranya akan lunas terbayar dengan santapan berbuka yang lezat.
Terima kasih kakak-kakak yang sudah bersedia mampir, berbagi untuk kami. Kami senang masih ada orang-orang yang peduli dengan hidup orang lain. Apalagi mereka yang banyak kekurangan seperti kami. Terima kasih telah membahagiakan kami. Semoga kakak-kakak banyak rejeki dan sehat selalu. Jadi, bisa mampir lagi ke tempat tinggal kami yang serba pas ini.
Terimakasih
BalasHapusNgilu rasanya