Pikiran Kucing

Perjalanan ini seharusnya membuatku siap untuk terjatuh. Berbenturan dengan tanah. Berubah bentuk karena benturannya.

Aku tak tahan bukan karena tak pandai bersyukur. Aku hanya ingin mempertahankan apa yang tersisa dari diriku. Sesuatu yang disebut harga diri.

Harga diriku bukanlah bernilai harta. Dia suci dan terhormat. Jauh dari segala itu karenanya aku selalu bisa melewati setiap rintangan.

Kalian pikir aku ini apa? Seonggok daging bertulang dan berkulit yang hidup dalam rutinitas? Bukan seperti itu.

Aku jauh lebih mulia. Dicintai kekasih sejati. Meski tak berakal kekar, aku merasakan apa yang kalian pikirkan. Tak bersuara aku memilih. Mendatangi mereka yang ada tanda berkah di hati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EOA GOLD, Investasi Emas Dunia Akhirat

Mengenal Sereal Umbi Garut, Manfaat, dan Cara Mengonsumsi

Unlogic Birth dalam Al Quran