Seperti Dua Kepribadian
Hari ini, aku akan berkisah tentang diriku, seperti biasa, keanehan atau kejanggalan yang sedang aku rasakan. Pagi hari ini berlalu sama dengan hari kemarin. Namun, siang hari ini agaknya berbeda. Entah kenapa aku terkurung dalam sisi jiwaku yang pemalu.
Ya aku seorang yang pemalu. Terkadang sisi itu sering kali muncul dan membuatku minder. Aku merasa malu sekali jika harus berhadapan dengan orang lain atau melakukan sesuatu yang bukan karena aku harus melakukannya (read: disuruh/diminta). Entahlah, sampai saat ini aku masih belum bisa mengalahkannya ketika sisi ini muncul.
Kemudian, sisi lainnya dalam diriku adalah sisi dimana aku menjadi pribadi yang sangat pemberani. Bahkan terhadap hal apapun yang orang lain tidak berani melakukannya, aku berani melakukannya. Pokoknya sangat berani. Ketika sisi diriku ini yang muncul, aku akan menjadi sosok hebat yang bisa menjadi siapa saja. Tidak segan dan tidak takut melakukan apapun yang aku sukai.
Kepribadian yang sangat bertentangan. Aku senang ketika sisi pemberaniku muncul. Karena aku bebas mengekspresikan apapun yang aku pikirkan. Mungkin jika saat sisi pemberani itu menguasai diriku dan aku berpikir untuk berkelana ke ujung dunia sendiri, aku pasti bisa mendapatkannya. Selanjutnya, ketika sisi pemaluku yang lebih kuat muncul, aku akan sering cemas dan takut. Apakah yang aku lakukan tidak memalukan atau apakah yang aku lakukan akan disukai atau tidak?
Seperti itulah. Aku pun bingung dengan kepribadianku ini. Mungkin beberapa dari kalian juga merasakannya. Tapi, jangan khawatir kan itu. Memang dari sini terlihat betapa berbedanya kita. Namun, jangan pernah menyerah itulah kuncinya. Aku juga terus berusaha menyeimbangkan kepribadianku ini. Aku juga belum menemukan formula yang tepat untuk mengatasinya. Saat ini, aku hanya mencoba berdoa dan menguatkan tekadku jika sisi pemaluku muncul.
Selain itu, aku juga harus mulai mengontrol sisi pemberaniku. Karena saat sisi pemberaniku yang muncul, aku pun tidak akan pernah sadar bahwa aku mungkin melukai orang lain di sekitar ku. Aku sadar sekali dua sisi yang ekstrim ini mungkin adalah keanehan, tapi aku percaya dengan kekuasaan Nya, meminta perlindungan Nya, memohon belas kasih Nya untuk selalu menyayangiku akan membuatku tentram dan bisa melewati semua ini.
Aku berharap kalian yang juga memilikinya, bisa terus berusaha sebaik mungkin mengatasinya. Jangan menyerah dan jangan berputus asa. Tetap semangat dan bahagia. Tetap berdoa dan berusaha. Tetap baik hati dan menolong orang lain. Semoga keseimbangan itu perlahan akan mulai menjadi pemimpin dalam kepribadian kita.
Komentar
Posting Komentar