Dua Bulan Sebelum Menggenap 25 Tahun

    Sudah semakin dekat ya.. Rasanya aku semakin deg-degan apa yang akan terjadi saat hari aku menggenap. Mungkin akan jauh dari apa yang aku harapkan, tetapi semoga yang terbaik yang aku butuhkan terjadi pada hari itu. Amiiin....
    Hari itu, aku hanya berharap menjadi hari istimewa. Tentu saja, meskipun tidak terjadi apapun, hari itu akan menjadi hari istimewa untukku. Tapi, aku hanya manusia yang selalu memiliki harapan, mimpi dan keinginan. Pada hari itu, aku berharap aku bisa meniup lilin bersama orang yang akan menjadi partner hidupku hingga di akhirat nanti. Aku berharap bisa berkumpul bersama keluargaku yang aku sayangi kerena Mu, Allah. Aku berharap pada hari itu, aku sudah bisa lebih dewasa, memiliki kamar tidur sendiri, memiliki usaha sendiri meskipun masih minimalis, dan memiliki kekuatan untuk lebih baik dengan mengenakan rok.
    Jika ada sedikit kejutan di hari itu, mungkin menyenangkan tapi jika tidak ya tidak apa-apa. Aku memang memiliki harapan pada hari itu, tapi lebih dari itu, aku ingin sekali Engkau memberikan kado indah untukku, apapun itu pasti yang terbaik karena Engkaulah yang paling mengenalku. Dua bulan lagi akan berlalu dengan cepat. Aku mungkin tidak lagi punya cukup banyak waktu. Semoga segala persiapannya sudah tepat.
    Saat hari itu tiba, aku harus mengikat kencang tali sepatuku, karena perjuangan setelah itu akan sangat panjang. Banyak cita-cita dan impian yang harus aku kejar. Nanti akan aku ceritakan di postingan hari itu. Tuhan, ridhoi dengan segala pemikiranku ini. Andai hari itu adalah titik nol ku kembali, kuatkan aku untuk melangkah lebih tegar. Jadikan aku lebih bertumbuh dan berkembang.
    Kemudian, hari itu tidak berjalan sesuai harapanku, lapangkan aku untuk menerimanya. Yang pasti harus terjadi, pada hari itu, aku ingin sekali mengunjungi rumah Mu, berkisah dan berbincang dengan Mu. Selain itu, aku juga ingin menemui Bapak. Aku merindukannya juga akhir-akhir ini. Dua bulan lagi. Aku akan mendapat pengalaman seru apalagi ya?
    Mari kita berkisah satu bulan ini, apa yang sudah terjadi pada ku.
    Dari segala hal yang terjadi, aku ingat sekali betapa sebulan ini aku merindukan Bapak. Mungkin karena sudah lama aku tidak mengunjunginya. Aku juga mungkin sering lupa mendoakannya. Maafkan aku ya Pak. Aku merindukanmu dengan sesempurna mungkin. Aku ingin sekali bercerita banyak padamu. Tapi mungkinkah. Andai Engkau bisa datang dalam mimpiku, atau andai ada kesempatan kedua, dimana kita bisa bertemu dalam satu kejadian untuk salling mengucapkan terimakasih.
    Aku menonton sebuah drama mengenai kesempatan kedua. Aku berharap itu bisa terjadi dalam hidupku. Mengucapkan terima kasih kepada mu, di tempat dimana dulu aku tidak mau ikut karena aku marah padamu. Seandainya aku ikut saat itu, mungkin kenangan itu akan indah sekali untuk dikenang saat ini. Ya, aku sedikit menyesalinya sekarang. Apakah kau tau Pak, aku bahkan tidak bisa menyelesaikan lagu Rindu Ayah, karena rasa rinduku padamu. Aku ingin memanggilmu. Berterimakasih telah menjadi Bapak untukku.
    Di akhir cerita drama itu, memang tidak menyenangkan tapi "Ini indah. Dalam kebahagiaan dan penderitaan, ini indah". Akhir yang mengharukan. Pak, mungkin Tuhan telah memberikan hadiah terhebat untukku dengan mengirimkanmu. Sekali lagi, aku merindukanmu Pak. Semoga Bapak diberikan tempat istimewa di sisi Nya. Amiiin...
    Ada lagi kisah menarik sebulan ini. Aku mulai berjalan untuk menghidupkan Speaking Class. Tidak banyak yang datang, dan mungkin akan tidak tahu bagaimana akhirnya ini. Namun, aku akan terus berusaha merutinkan ini. Suatu saat nanti ini pasti akan membaik dan memberikan manfaat untuk orang lain juga.
    Selain itu, aku pergi ke pameran study jepang. Aku sedikit melihat sinar di sana. Meskipun masih sangat panjang sekali perjalan ini. Aku menemukan teman baru, tentu saja aku bahagia dengan itu. Teman baru berarti informasi baru, kehidupan baru, dan pengalaman baru. Semoga saja, semuanya menjadi lebih baik. Aku juga belajar mengenal banyak hal baru di tempat kerjaku. Aku dilibatkan dalam sebuah proyek yang aku yakin aku akan belajar banyak hal dari sini. Aku harus mengoptimalkan hal tersebut. Belajar juga merupakan kesenangan tersendiri untukku.
    Sebulan ini, aku juga banyak menulis. Semoga jejak yang aku tinggalkan adalah jejak yang baik yang bermanfaat untuk orang lain.Iya di bulan ini juga, aku melewati Idul Adha dengan suasana berbeda. Adikku akhirnya masuk ke universitas swasta tapi tidak masalah karena kesuksesan itu bukanlah dari mana asal tempat kita berkuliah. Aku akan mengajarimu untuk menjadi lebih hidup. Semoga kamu tidak menutup dirimu ya dek.
    Idul Adha dengan suasana berbeda, sayangnya tahun ini, aku belum bisa berkurban karena harus membayarkan biaya kuliah adikku. Insya Allah tahun depan akan aku sisihkan uangku untuk berkurban. Bicara mengenai biaya, aku mulai mengambil sedikit beban berat mencari uang di keluargaku. Aku senang sekali dengan tanggung jawab ini. Hal ini berarti aku harus lebih bekerja keras memberikan rejekiku kepada keluargaku. Ini menyenangkan karena keberadaanku sudah memberikan sedikit manfaat untuk keluargaku.
    Komunitas yang aku mulai bangun bersama yang lain, sudah berhasil memperoleh website. Ini pencapaian luar biasa. Aku tidak pernah berpikir akan memilikinya. Namun dengan bantuan mereka, kerja keras, perjuangan dan segalanya, kami tetap bisa memberi manfaat untuk orang lain. Tentu saja mengetahui banyak orang-orang hebat di sana membuatku ingin menjadi hebat. Tapi aku akan sabar dan ikhlas saja menjalaninya.
    Di bulan ini, ada berita bahagia dari Ika, anak pertamanya seorang laki-laki telah lahir. Berita bahagia lagi dari Eli ternyata dia sudah bertunangan. Sebentar lagi Gogo dan Ojan akan menikah. Satu per satu teman-temanku mulai menemukan pemilik tulang rusaknya. Teteh juga akan menikah lagi, aku turut bahagia mendengar berita tersebut darinya. Aku berharap akan segera menemukan si pemilik tulang rusukku ini juga. Amiiin....
    Aku juga melihat sebuah hidup dari sisi lainnya lagi. Dimana rejeki tidak mungkin tertukar seperti sendal sebelah kanan dan kiri. Tidak hanya itu, keluarga sempurna adalah ketika kebersamaan itu tercipta, mungkin dia memiliki segalanya tapi saat tidak ada seseorang disisinya itu bukanlah kehidupan. Ada juga kehilangan, suatu kejadian menyakitkan tapi akan hilang berlahan seiring dengan waktu berjalan. Aku juga belajar banyak tentang mengalah, diam dan dengarkan. Memetik semua itu bersamaan akan mudah tapi mencernanya mungkin butuh waktu. Aku memang belum mengerti sepenuhnya apa itu kehidupan tapi aku akan belajar dan berusaha terus hingga Tuhan mengatakan selesai.
    Seperti statusku beberapa waktu yang lalu, bahwa belum habis. Ya aku belum selesai. Belum saatnya. Aku akan terus berjuang. Sebulan yang menyenangkan ini, akan menjadi tabungan pengalamanku. Aku akan melewati satu bulan ke depan dengan lebih baik. Aku juga berharap selalu menemukan kebaikan-kebaikan di sekelilingku agar aku tertular juga untuk menjadi baik.
    Semoga segalanya lebih baik...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EOA GOLD, Investasi Emas Dunia Akhirat

Mengenal Sereal Umbi Garut, Manfaat, dan Cara Mengonsumsi

Unlogic Birth dalam Al Quran