Pegawai Terbaik

Bertambah lagi satu tantangan untuk memulai bisnis offline, yaitu pegawai atau karyawan. Pegawai atau karyawan ini berguna membantu kita dalam menjaga keberlangsungan unit usaha yang kita miliki. Kebutuhan pegawai atau karyawan juga berbeda-beda. Bagi yang baru merintis usaha seperti kami. mungkin mempekerjakan satu pegawai bisa sangat merepotkan.

Meskipun jika dipikir-pikir memiliki pegawai bisa lebih mengefisienkan tiap jenis satuan pekerjaan. Misalnya, usaha yang sedag kita geluti adalah bidang kuliner, maka pegawai sangat bermanfaat untuk membantu menyalurkan makanna yang sudah dibuat kepada pelaggan. Atau misal jenis pekerjaan kita adalah jasa maka pegawai berfungsi mengantar atau memperdekat jarak antara kita kepada pelaggan.

Terlihat mudah, tetapi tidak semudah itu kawan. Menemukan pegawai yang tepat sama seperti menemukan partner hidup. Butuh yang sevisi dan misi atau paling tidak toleran terhadap perintah dan arahan. Karena tetu saja kita tidak ingin pegawai kita melawan atau lebih parahnya menggurui yang punya usaha.

Banyak juga tipe-tipe pegawai dari yang hanya berorientasi pada uang, yang ini terlalu kapitalis. Ada yang ingin bekerja sambil belajar yang ini mendambakan pengembangan diri dalam pribadinya. Dan, ada juga yang niatnya yang penting kerja, apa saja oke. Semuanya tidak ada yang benar-benar baik atau benar-benar buruk, karena tergantung pada pemilik usaha tersebut.

Selain itu, menemukan pegawai yang tepat juga jauh lebih sulit. Apalagi ketika usaha yang dirintis merupakan usaha baru, dimana gaji yang bisa diberikan belum bisa diperhitungkan layak. Bahkan lebih rendah dari UMR dan yang lebih parah tidak bisa jika dihitung-hitung dengan biaya pengeluaran yang harus dikeluarkan sehari-hari.

Meskipun niat mempekerjakan pegawai untuk mengurangi pengangguran tetapi nyatanya dengan gaji yang tidak seberapa, pengangguran tersebut lebih memilih tetap menganggur dibandingkan bekerja tetapi tidak memperoleh penghidupan yang lebih layak. Jadi, rupanya, angka pengangguran di negeri ini terbilang tinggi karena para penganggur tersebut lebih memilih menjadi pengangguran dibandigkan bekerja dengan pendapatan yang kecil.

Seperti menyaksikan sebuah ironi kehidupan yang sebenarnya. Sekali lagi apakah uang menjadi standar melakukan suatu perbuatan? Jika iya, maka dimana letak keadilan Tuhan bahwa rejeki telah diatur-Nya pada setiap makhluk. Lalu, berkerja hanyalah sarana untuk beribadah.


Dengan demikian perkara membuka sebuah bisnis memang tidak mudah, tetapi selalu ada kemudahan pada setiap kesulitan. Dan, terkait pegawai, selalu ada orang yang akan membutuhkan. Memang membutuhkan waktu, maka bersabarlah akan hal tersebut. Tetaplah percaya yang terbaik akan datang. Jangan sampai karena masalah pegawai, bisnis yang dibangun dengan semangat membara menjadi layu. Tetap fokus pada target dan pencapaian dengan jalan yang baik.


#CatatanPengusaha
#Day's4

Komentar

  1. Aku pernah ngobrol dengan penjual es kelapa pinggir jalan. Rupanya es kelapa tersebut punya pamannya. Sementara dia menolak kerja di sebuah perusahaan karena kalau kerja di sana capek harus keliling.

    Saya jadi berpikir banyak hal... tenryata menganggur itu pilihan bukan nasib. Sama dengan pilihan untuk menjomblo. Hehehe

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

EOA GOLD, Investasi Emas Dunia Akhirat

Mengenal Sereal Umbi Garut, Manfaat, dan Cara Mengonsumsi

Unlogic Birth dalam Al Quran