Sebuah Sabar

    Ada nasihat yang menyatakan untuk sabar dan shalat. Terlihat mudah ya, tapi jika dikonsistenkan tidak akan semudah itu. Pernah dengar bahwa jarak kemenangan sangat mudah yaitu ketika jidat bertemu tempat sujud. Tapi tentu saja tidak akan semudah kelihatannya. Entah kenapa akhir-akhir ini aku sering berpikir bahwa semua yang terlihat mudah pada akhirnya tidak akan pernah semudah itu. Itulah kenapa cover selalu hanya satu halaman sedangkan kisahnya bisa beratus-ratus halaman.
    Lalu bagaimana dengan sebuah "sabar"? Dalam perjalanan hidup, kata ini sering kita dengar. Bahkan dalam hitungan menit mungkin saja bisa terus dilontarkan kepada kita. Apakah sabar itu semudah itu? Tentu saja tidak. Namun, aku pernah mendengar sebuah ceramah mengenai sabar. Intinya sabar itu hanya ada 2, yaitu sabar dalam beribadah dan sabar dalam menahan berbuat maksiat.
    Pada kondisi apapun coba berusahalah untuk selalu mengelompokkan aktifitasmu dalam dua golongan itu, ibadah atau maksiat. Ya semudah itulah sabar! Ketika kamu sadar aktifitasmu adalah ibadah, maka akan ada bermilyar-milyar cara untuk menguji sabar, begitu juga ketika aktifitasmu adalah maksiat maka ingatlah bahwa kamu harus sabar menahan berbuat maksiat.
    Mungkin inilah kenapa nasihat paling ampuh ketika kita sedang tertimpa musibah, galau, baper, dll adalah sabar dan shalat. Sebuah sabar untuk tetap shalat. Sebuah sabar untuk tidak melakukan shalat. Sebuah sabar untuk menjaga waktu shalat. Sebuah sabar untuk tidak lupa shalat pada waktunya. Sebuah sabar, sebuah sabar, sebuah sabar, dan sebuah sabar lagi. Maka kelulusan dari sabar mungkin menunggumu sesaat lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EOA GOLD, Investasi Emas Dunia Akhirat

Mengenal Sereal Umbi Garut, Manfaat, dan Cara Mengonsumsi

Unlogic Birth dalam Al Quran