Menyakiti diri sendiri
Hari ini Ika teman SD ku mulai menapaki kehidupan barunya. Happy wedding Ika! Semoga aku bisa segera menyusul. Ya segera menyusul untuk menikah. Memiliki kekasih halal. Dia tidak perlu tampan dan rupawan, hanya cukup mengerti aku. Dia yang cukup luas hatinya untukku tinggali. Tempat aku pulang dan mengabdi. Aku selalu menginginkan hal tersebut. Menjaga kesucianku untuknya. Merasakan setiap kejadian pertama bersamanya.
Namun, hari ini aku menyakiti diriku sendiri. Pasti hal ini juga menyakiti dirinya. Semoga kamu tetap bisa menahannya wahai calon suamiku. Aku pun akan berusaha untuk terus menahannya. Meskipun semakin hari semakin sulit bagiku. Entah kenapa semakin sulit. Aku semakin tidak bisa menahan diriku, Ya Allah... tolonglah aku. Lindungilah aku.
Hari ini seseorang memegang tanganku dengan hangat. Meskipun tidak sengaja. Entah mengapa aku diam-diam menikmatinya. Ya Allah... aku sudah berdosa. Kenapa dia harus menggenggam tanganku? Tangannya begitu hangat dan besar. Astagfirullah.... Ya Allah...kuatkan imanku. Kuatkan aku untuk menjadikan segalanya yang pertama untuknya. Aku selalu menantikan dia yang baik budinya. Tapi bagaimana bisa aku mendapatkannya jika aku tidak baik budinya.
Aku harus bertahan. Lupakan genggaman itu. Itu bukanlah hal yang baik untuk terus diingat. Kuatkan hati dan tekadmu untuk tetap bertahan menjadi wanita muslimah. Jika benar AN itu adalah jodohku, aku akan sangat malu kepada Allah. Allah memberikan aku laki-laki yang baik yang bisa menjaga dirinya tapi aku malah menyakiti diriku sendiri. Namun jika jodohku bukan AN tapi orang lain mungkin sudah takdirnya yang tepat karena aku pun tidak menjaga diriku dengan baik.
Aku membaca sebuah artikel bahwa Zulaikha sangat menginginkan cinta Nabi Musa. Tetapi cinta itu tidak pernah datang kepadanya. Lalu Zulaikha mengejar cinta Allah. Kemudian tidak hanya cinta Allah yang didapat, cinta Nabi Musa pun berhasil didapatkan oleh Zulaikha. Aku ingin mengejar cinta Allah. Menjadikannya cinta sejatiku. Aku ingin merebut cinta Allah. Aku hanya inginkan Allah untuk diriku.
Ya Allah jangan pernah tinggalkan aku. Aku mohon. Mohon dengan sangat. Mohon dengan sangat. Cintailah aku seperti Nabi Muhammad mencintai putrinya. Cintailah aku seperti Engkau mencintai Zulaikha. Cintailah aku seperti Engkau mencintai hamba-Mu yang bertaqwa. Cintailah aku seperti Engkau selalu memberikan kesempatan baru untuk setiap udara subuh yang selalu menyejukan. Cintailah aku Ya Allah. Aku akan mengejar cinta Mu. Bismillahirrahmanirrahim....
Namun, hari ini aku menyakiti diriku sendiri. Pasti hal ini juga menyakiti dirinya. Semoga kamu tetap bisa menahannya wahai calon suamiku. Aku pun akan berusaha untuk terus menahannya. Meskipun semakin hari semakin sulit bagiku. Entah kenapa semakin sulit. Aku semakin tidak bisa menahan diriku, Ya Allah... tolonglah aku. Lindungilah aku.
Hari ini seseorang memegang tanganku dengan hangat. Meskipun tidak sengaja. Entah mengapa aku diam-diam menikmatinya. Ya Allah... aku sudah berdosa. Kenapa dia harus menggenggam tanganku? Tangannya begitu hangat dan besar. Astagfirullah.... Ya Allah...kuatkan imanku. Kuatkan aku untuk menjadikan segalanya yang pertama untuknya. Aku selalu menantikan dia yang baik budinya. Tapi bagaimana bisa aku mendapatkannya jika aku tidak baik budinya.
Aku harus bertahan. Lupakan genggaman itu. Itu bukanlah hal yang baik untuk terus diingat. Kuatkan hati dan tekadmu untuk tetap bertahan menjadi wanita muslimah. Jika benar AN itu adalah jodohku, aku akan sangat malu kepada Allah. Allah memberikan aku laki-laki yang baik yang bisa menjaga dirinya tapi aku malah menyakiti diriku sendiri. Namun jika jodohku bukan AN tapi orang lain mungkin sudah takdirnya yang tepat karena aku pun tidak menjaga diriku dengan baik.
Aku membaca sebuah artikel bahwa Zulaikha sangat menginginkan cinta Nabi Musa. Tetapi cinta itu tidak pernah datang kepadanya. Lalu Zulaikha mengejar cinta Allah. Kemudian tidak hanya cinta Allah yang didapat, cinta Nabi Musa pun berhasil didapatkan oleh Zulaikha. Aku ingin mengejar cinta Allah. Menjadikannya cinta sejatiku. Aku ingin merebut cinta Allah. Aku hanya inginkan Allah untuk diriku.
Ya Allah jangan pernah tinggalkan aku. Aku mohon. Mohon dengan sangat. Mohon dengan sangat. Cintailah aku seperti Nabi Muhammad mencintai putrinya. Cintailah aku seperti Engkau mencintai Zulaikha. Cintailah aku seperti Engkau mencintai hamba-Mu yang bertaqwa. Cintailah aku seperti Engkau selalu memberikan kesempatan baru untuk setiap udara subuh yang selalu menyejukan. Cintailah aku Ya Allah. Aku akan mengejar cinta Mu. Bismillahirrahmanirrahim....
Komentar
Posting Komentar