The Right Man in The Right Place at The Right Time

Hal apa yang membuat Tuhan akhirnya menakdirkan seseorang mengalami momen tertentu? Kali ini aku sungguh bertanya-tanya.

Misalnya, mengapa Tuhan tidak membuatku ada di posisi itu sekarang. Atau mengapa Tuhan justru membuatku menjadi orang yang melakukan ini bukan yang mendapatkan ini.

Kini, aku hanya punya satu jawaban. The right man in the right place at the right time. Itu adalah sesuatu yang pasti.

Aku belajar dari keberangkatan ibuku ke tanah suci untuk umroh beberapa waktu lalu. Sebelumnya tolong maafkan hati dan pikiranku yang malah bertanya-tanya kenapa Tuhan mengundangnya dan bukan mengundangku. Kemudian mengapa Tuhan membuatku menjadi orang yang melakukan ini dan bukan yang mendapatkan ini.

Maha Suci Allah dengan segala firman-Nya. Benar bahwa Tuhan telah membuat takaran atas setiap ciptaan-Nya. Termasuk di dalamnya rezeki dan lain sebagainya.

Ketika ibuku berangkat ke sana. Rupanya, beliau tidak hanya berangkat untuk dirinya sendiri. Namun ada banyak doa yang dititipkan kepadanya. Ada banyak mungkin ribuan harapan yang orang-orang titipkan agar didoakan langsung di 'Rumah Tuhan'.

Ada yang meminta kesembuhan. Ada yang berdoa agar dipertemukan dengan jodohnya di dunia. Ada yang meminta karir dan kelancaran urusan anak cucu. Bahkan ada yang sereceh itu juga meminta untuk dikirimkan foto dengan tulisan namanya di sana.

Oh Tuhan... aku jadi termenung sendiri. Kenapa hatiku begitu kotor memiliki rasa iri ini? Ingin juga aku sepertinya. Pergi dengan banyak doa layaknya aku yang terdekat dengan-Mu. Sungguh alangkah indahnya perasaan itu.

Segala doa dan pengharapanku pasti terwujud. Malah hal yang baru saja terlintas dalam benak juga bisa langsung terjadi dalam sekejab. Betapa bahagia menjadi yang terdekat dengan Tuhan. Tapi apakah benar seperti yang dibayangkan?

Coba ingat lagi kisah Nabi dan Rasul. Merekalah manusia terdekat dengan Tuhan di antara manusia lain tapi justru kehidupan mereka sangatlah berat dan pelik.

Apakah pernah terbanyangkan olehmu jika memiliki musuh di seluruh pelosok negeri? Dicap gila bahkan dicaci maki?

Sudahlah syukuri saja apa yang diberikan Tuhan karena itu pasti yang terbaik. Lagipula kamu tak akan ditanyai tentang apa yang tidak kamu miliki.

Jika Tuhan hanya mentakdirkanku yang melakukan ini dan bukan mendapatkan itu berarti Tuhan tahu bahwa aku mampu melakukannya dan belum layak untuk mendapatkan itu. Bukankah Tuhan Maha Mengetahui?

Maka the right man in the right palce at the right time bukan omong kosong belaka. Itu semua adalah takdir yang sudah tersusun sedemikian rupa sehingga dari hal kecil saja sudah diatur sesuai keadilan dan ukuran yang pantas. Bukan hasil dari ujuk-ujuk semata.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EOA GOLD, Investasi Emas Dunia Akhirat

Mengenal Sereal Umbi Garut, Manfaat, dan Cara Mengonsumsi

Unlogic Birth dalam Al Quran