Kolot, Cuma Mencoba Taat

"Beb, aku nggak bisa nih kayak gini lagi. Aku nggak tega tambahin dosa kamu. Aku juga nggak kuat kalau terus ngelakuin dosa. Apalagi dosa aku sudah banyak. Kita putus saja ya!"

"Loh, kok gitu? Kamu sudah nggak sayang aku lagi? Lagipula aku kan janji akan nikahin kamu."

"Bukannya nggak sayang. Dalam Islam itu tidak pernah ada pacaran. Salah aku sih karena nggak mau mengkaji Islam lebih dalam. Sudah jelas-jelas Allah melarang demi kebaikan."

"Tahu dari mana Allah melarang. Emang kamu bisa bicara sama Allah?"

"Semuanya ada di manual book kita. Kamu punya banyak di rumah dan bisa dibaca kapan saja. Itu Alquran."

"Ooh... iya aku tahu. Dilarang mendekati zina kan?"

"Lah, itu kamu tahu!"

"Ya tapi aku mau serius sama kamu. Kita juga lagi proses ke sana. Kamu kan tahu aku juga kerja keras buat apa."

"Kalau gitu, kamu berhubungannya sama orang tua aku saja gimana? Jadi nanti chat-nya sama orang tua aku dan ketemuannya juga sama mereka."

"Apaan sih, kolot banget!"

"Aku cuma mencoba taat. Aku juga mau kamu ikut mencoba. Walaupun aku nggak akan paksa kamu. I wish you do it too."

"Hmm...."

"Kamu pikir-pikir dulu saja. Aku nggak akan paksa kamu. Semoga kamu mau coba biar kita tetap bisa sama-sama."

***

"Maaf kamu jadi harus menunggu lama."

"I wish you do it too."

"Tunggu aku ya. Mungkin aku membutuhkan waktu yang lebih lama."

"Iya, Beb. Pasti. Apalagi kita sudah halal. Hehe."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EOA GOLD, Investasi Emas Dunia Akhirat

Mengenal Sereal Umbi Garut, Manfaat, dan Cara Mengonsumsi

Unlogic Birth dalam Al Quran