Analitik Menggelitik

    Tulisanku kali ini akan banyak sok tahu dan asal sebut. Analisis yang hanya dipikirkan selintas dan dalam waktu kilat. Jadi, tolong persiapkan diri Anda, pembaca semua, agar tidak cepat emosi dan pandai-pandailah menahan sabar.
    Pertama kita mulai dari kisah sepele tentang perubahan iklim. Ngerasa gak sih kalau tahun ini musim hujan dan musim panasnya gak jelas? Inget gak dulu bulan yang akhirannya -ber itu adalah bulan dimana curah hujan meningkat. Tapi tahun ini sepertinya tidak berlaku. Usut punya usut katanya karena ada gejolak yang terjadi di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Meskipun begitu, menurutku ini tidak semudah itu. Mau tau kenapa? Simple aja, ini semua karena Ramadhan. Coba inget-inget lagi ya, pernah gak saat Ramadhan tidak terjadi hujan? Kalau seingetku, setiap Ramadhan selalu ada hujan. jadi, siapa yang berkuasa di sini? Allah... tentu saja... haha..
     Kedua, ngomongin soal sinetron yang makin gak banget. Menurutku sih gak ada yang bisa disalahkan karena tidak akan ada supply kalo demand nya gak ada juga. Kalau ibarat di ilmu ekonomi semuanya akan berada di titik equibrium/keseimbangan. Jadi, kita liat aja ini semua akan bertemu di titik mana. Meskipun demikian, masa kita sebagai orang yang ngerti diem aja sih! Mau kalau tiap hari suguhannya bikin kita jadi abnormal? Kalau kalian masih butuh waktu lama buat ngejawab itu, siap-siap kalian akan jadi korban berikutnya. Surely, pasti jawabannya gak dong. So, what will we do? Gampang banget, caranya cuma rusak supply atau demandnya. Caranya? Hadirkan barang baru... kayak games Pokemon Go yang lagi booming itu..haha...
    Ketiga, kemudahan beraktifitas. Ngeh gak sih kalau sekarang semua jadi lebih mudah, ada e-ticket, e-banking, e-money, dan e.. e... berikutnya. Ini maksudnya e sama dengan elektronik ya bukan e e yang lain. Selain itu, kita bahkan bisa kemana aja lebih cepat. Pokoknya gak capek, gak ribet, dan yang terpenting gak menghabiskan waktu. Eh menghabiskan waktu?? Ini idenya! Kalian suka denger orang bilang "Cepat banget udah jam segini!", "Seharian gak terasa ya!", atau "Coba kita punya lebih banyak waktu!". See.. betapa banyak orang yang sudah sadar kalau waktu itu limited. Tau kenapa? This is really simple! Jawabannya cuma satu, kiamat udah dekat. Yup...Sudah banyak dalil yang membahas tanda-tanda kiamat dan sudah banyak orang yang ahli dibidang itu juga membahas tanda-tanda yang ada sekarang dengan tanda-tanda di dalil kiamat itu. Menariknya yaitu salah satu tandanya adalah waktu terasa singkat. Tapi anehnya coba tanya sama anak kecil atau ibu yang baru melahirkan, mereka bilang waktu terasa biasa saja. So....Apakah pikiran kalian sama dengan yang aku pikirkan? Hehe..
    Keempat and the last, untuk tulisan ini aku rasa cukup empat hal nyeleneh ini dulu yang udah gak sabar ditulis sisanya..kapan-kapan lagi ya..hehe.. Oke! Balik lagi, kisah terakhir adalah Pemimpin. Ini seru tapi agak riskan untuk ngasih contohnya. But anyway, mari kita merenung sejenak tentang kata ini. Pemimpin. Siapa yang terlintas dalam benak kalian sekarang? Cukup dalam hati saja, agar tidak mengganggu kenyamanan dan ketentraman pihak lain. Pemimpin itu sama kayak pertama. Ya yang pertama bertanggung jawab, yang pertama dicari orang, yang pertama disanjung, dan yang pertama juga disalah-salahin. Pasti sering denger kalau pemimpin itu tumbal, tapi apa masih berpikir gitu kalo menyangkut yang nomor satu di negara kita? Lalu bagaimana sosok pemimpin dalam skala kecil yang disebut tumbal ini? Agak sulit memang menemukan solusinya. Butuh analisis lebih mendalam tentang ini. Namun, seperti diawal sudah aku bilang, ini analitik menggelitik yang cuma dipikir sedetik. Of course mereka pemimpin yang ditumbalkan, karena yang mereka pimpin tidak lebih baik dari pemimpinnya. Pernah denger kalau pemimpin tidak harus jago dalam segala hal, yang penting dia pandai mengkordini. I love this statement! Ini bener, jadi buat kalian yang ngerasa gak jago apa-apa cuma sekedar tau tapi bisa mikir pake logika dan punya hati apalagi sampe punya keahlian mengkordinir, kenapa sih gak ringan tangan mengajukan diri jadi pemimpin? Dari pada nunjuk-nunjuk orang karena dia lebih jago, lebih pintar, lebih cerdas, lebih rajin, atau lebih tua. Please ya..udah gak jaman. Jadi, stop bertingkah aneh kayak gitu. Malu sama umur! Loh??? lol..haha
    Akhirnya, dari pada semakin gak bener apa yang aku tulis dan kalian semakin habis rasa sabarnya, akan lebih baik tulisan ini diakhiri saja. Rasanya, aneh menulis ini. Spontanitas. Saat baca tulisan ini lagi, seperti ada sisi lain dalam menulis. Semoga tulisan ini tetap dapat dinikmati dan bermanfaat.
    Terimakasih...Salam Nada..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EOA GOLD, Investasi Emas Dunia Akhirat

Mengenal Sereal Umbi Garut, Manfaat, dan Cara Mengonsumsi

Unlogic Birth dalam Al Quran