Edisi berdamai dengan diri sendiri

    Baru saja aku selesai menonton kartun naruto. Entah itu episode keberapa, yang jelas teramat sangat dalam untukku. Ya terinspirasi. Ya memberikan perenungan tersendiri untukku. Episode ini menceritakan naruto yang berdamai dengan sisi lain dirinya yang penuh kebencian.
    Seandainya ada air terjun kejujuran itu dan aku berkesempatan mencobanya sosok yang mungkin keluar adalah winda yang sangat kesepian dan penuh kemarahan. Aku memang tidak terbuang layaknya sampah seperti naruto tetapi aku adalah gadis yang tak pernah merasakan kasih sayang keluarga yang semestinya.
    Ya. Sebenarnya diriku adalah wanita kesepian. Tidak ada seseorang yang benar-benar menjadi tempatku berbagi segala hal. Aku kesepian. Aku tidak seperti teman-temanku yang memiliki banyak sahabat dan pacar. Ya. Aku kesepian dan hanya menulislah tempatku berbagi.
    Selain itu, aku juga wanita penuh amarah. Diperlakukan tidak adil, dibedakan dari yang lain, dan dianggap remeh oleh dunia. Aku marah karna bapak harus pergi dengan wanita lain. Aku marah karna masa kecilku tidak seindah anak lainnya. Aku marah karna hidupku harus terkurung di rumah menjaga warung. Aku marah karna wajah dan penampilanku yang tidak cantik membuat mereka meremehkanku. Ya. Aku sangat marah. Teramat marah. Hingga aku merasa dunia ini tidak adil dan menertawakan keberadaanku yang tidak penting.
    Seandainya sosok ini ada dihadapanku. Apakah aku bisa mengalahkannya? Apakah aku sanggup meyakinkannya kemudian memeluknya dan mengatakan terimakasih telah membuatku menjadi lebih kuat dan seperti ini?
    Kini aku hembuskan nafas panjang merelakannya....
    Ya. Aku akan membuatmu seperti aku saat ini. Lupakan kesepian itu. Lupakan kemarahan itu. Aku tidak kesepian karna aku memiliki ajeng tempatku berkeluh kesah, aku memiliki ino tempatku belajar menyikapi laki-laki, aku memiliki rio tempatku belajar untuk tetap optimis dan bangkit lagi dari keterpurukan. Aku memiliki tyas tempatku belajar bersosialisasi. Aku memiliki gogo tempatku belajar lebih kekinian. Haha...aku memiliki mereka sekarang.
    Aku juga tidak marah lagi. Tuhan sudah adil dengan mengambil bapak, jadi kita impas karna wanita itu juga tidak mendapatkan bapak seutuhnya. Masa kecilku yang tidak bahagia telah digantikan dengan masa perkuliahanku yang sangat istimewa, banyak perjalanan menarik dan kisah seru lainnya. Aku juga tidak lagi diremehkan karna aku pintar dan loyal. Aku juga tidak merasa ditertawakan karna aku mulai berusaha menjadi wanita seutuhnya dari dalan hati bukan hanya dari kecantikan fisik semata.
    Hei winda! Aku tidak lagi kesepian. Aku tidak lagi marah. Sekarang mari aku peluk dirimu dan sekarang kamu adalah aku dan semuanya baik-baik saja sekarang. Aku mungkin banyak kekurangan. Tapi semua manusia akan seperti itu memiliki kelebihan dan kekurangan. Jadi tidak apa-apa kalau aku tidak bisa melakukan sesuatu. Janganlah menjadi depresi atau kecewa karna akan lebih banyak pembelajaran dari kegagalan itu.
    Ya. Kini aku berdamai dengan diriku sendiri. Winda saat ini adalah sosok wanita kuat, mandiri, hangat, ceria, dan penuh kasih sayang. Selalu berusaha membagi kebahagiaan dengan orang lain. Kini tidak ada lagi aku dan kamu tapi saat ini yang ada hanya kita. Aku adalah winda masa kini yang menatap dunia dengan senyuman, penghargaan, dan keikhlasan.
    Hembusan angin malam ini membuatku berusaha lebih menerima kita untuk menjalani misi hidup dengan lebih baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EOA GOLD, Investasi Emas Dunia Akhirat

Mengenal Sereal Umbi Garut, Manfaat, dan Cara Mengonsumsi

Unlogic Birth dalam Al Quran