Aku tahu definisi laki-laki itu seperti apa!
Malam ini aku danteman-teman pulang nonton konser PSM Ags. Malam ini Rio keren banget! Sudah sejak lama sih aku kagum padanya, sejak Tectona terbentuk. Dia memang beda. Dia tahu apa yang dia suka dan tidak. Dia tahu Pasion dirinya dimana. Sepertinya aku sudah mengungkapkan hal ini di expression aku sebelumnya. Ketika seorang laki-laki tahu apa yang dia suka dan terus berusah mencapai apa yang dia suka tersebut dia pasti terlihat sangat tampan. Itu baru adalah seorang laki-laki sejati. Mungkin hal ini yang membuat saat itu aku juga menyukai Juz, karena dia tahu dirinya ingin dibawa menjadi seperti apa.
Tapi ini adalah perasaan suka dalam bentuk kagum, bukan untuk suka yang lainnya. Huff...rasanya memiliki perasaan seperti ini saja sudah membuatku senang, apalagi memiliki perasaan uka yang lainnya.
Malam ini, sekali lagi aku kagum dengan Rio. Dia dewasa dan cool abis...hehehehe
Malam ini juga sepertinya aku tahu yang mana ceweknya Yun. Oia aku belum cerita ya kalau beberapa hari yang lalu akhirnya terbongkar bahwa Yun sudah punya cewek, anak Arl 47. Sempet sedih dan kecewa sih, kenapa dia harus sembunyi dan ngerahasiain itu dari aku? Padahal, itu kan berita bagus, aku juga gak akan cerita-cerita ke orang lain kalau memang dia meminta aku untuk diam. Dan yang paling sedih adalah cuma aku saja yang terlmbat tahu dan itu bukan dari mulut Yun langsung, tapi dari Suhut dan Tinus. Kenapa merek dikasih tahu tapi aku enggak? Heuuu.... Semuanya membuat aku kecewa dan enggak terlalu percaya lagi ke mereka.
Malam ini, ada cewek yang tiba-tiba selalu ada di dekat Yun. Aku rasa itu ceweknya, dan cewek itu sepertinya kekanak-kanakan. Tapi, entahlah aku tidak peduli. Aku tidak ingin tahu lagi urusan Yun dan Tinus. Terserah mereka mau berbuat apa. Sekarang aku mau sendirian saja. Senang dan sedih akan aku bagi dengan diriku sendiri, dengan tetap menulis dalam expression. Semoga sih bisa membuat semuanya menjadi lebih baik.
Well, menurutku definisi laki-laki sejati sampai saat ini adalah tetap dia mengerti dan berjuang di jalan yang memang mereka sukai, bukan karena terpaksa atau dipaksa oleh siapa pun. Laki-laki seharusnya bisa bebas berkata "Ya" dan "Tidak" berani berjalan duluan dan tidak takut mengambil resiko bahkan sebesar apapun. Itulah laki-laki. Lantas laki-laki seperti apa yang pantas dijadikan calon pendampingku? Untuk yang satu itu aku tidak berani menjawab karena sudah ada yang lebih berhak menetukan dibandingkan aku.
Tiba-tiba aku teringat sesuatu, 25 hari lagi ulang tahunku. Sebentar lagi aku berusia 22 tahun. Wah... Aku sudah semakin dewasa. Salah satu yang harus aku capai diusia 21 tahunku ini adalah aku bisa menemukan calon suami. Tapi, apa itu semua masih mungkin? Waktunya hanya 25 hari lagi. Aku bahkan beberapa hari yang lalu berikrar akan melupakan Juz dan itu berarti targetku yang satu ini akan gagal, jika aku tidak segera menemukan belahan hatiku yang sesungguhnya.
Apa yang harus aku lakukan? Ikut 30 hari mencari cinta? Mustahil!
Apa aku harus merelakan targetku itu tidak terpenuhi? Aku tidak boleh menyerah dan berputus asa!
Apa aku harus ikut pencarian jodoh? Mana mungkin, itu hal yang sangat mengerikan!
Apa yang harus aku lakukan ya Allah? Bantu aku dalam 25 hari ini menemukan pasangan hidupku hingga akhir zaman nanti... Amiiiinnn.... Semoga dia adalah seorang laki-laki sejati.
Tapi ini adalah perasaan suka dalam bentuk kagum, bukan untuk suka yang lainnya. Huff...rasanya memiliki perasaan seperti ini saja sudah membuatku senang, apalagi memiliki perasaan uka yang lainnya.
Malam ini, sekali lagi aku kagum dengan Rio. Dia dewasa dan cool abis...hehehehe
Malam ini juga sepertinya aku tahu yang mana ceweknya Yun. Oia aku belum cerita ya kalau beberapa hari yang lalu akhirnya terbongkar bahwa Yun sudah punya cewek, anak Arl 47. Sempet sedih dan kecewa sih, kenapa dia harus sembunyi dan ngerahasiain itu dari aku? Padahal, itu kan berita bagus, aku juga gak akan cerita-cerita ke orang lain kalau memang dia meminta aku untuk diam. Dan yang paling sedih adalah cuma aku saja yang terlmbat tahu dan itu bukan dari mulut Yun langsung, tapi dari Suhut dan Tinus. Kenapa merek dikasih tahu tapi aku enggak? Heuuu.... Semuanya membuat aku kecewa dan enggak terlalu percaya lagi ke mereka.
Malam ini, ada cewek yang tiba-tiba selalu ada di dekat Yun. Aku rasa itu ceweknya, dan cewek itu sepertinya kekanak-kanakan. Tapi, entahlah aku tidak peduli. Aku tidak ingin tahu lagi urusan Yun dan Tinus. Terserah mereka mau berbuat apa. Sekarang aku mau sendirian saja. Senang dan sedih akan aku bagi dengan diriku sendiri, dengan tetap menulis dalam expression. Semoga sih bisa membuat semuanya menjadi lebih baik.
Well, menurutku definisi laki-laki sejati sampai saat ini adalah tetap dia mengerti dan berjuang di jalan yang memang mereka sukai, bukan karena terpaksa atau dipaksa oleh siapa pun. Laki-laki seharusnya bisa bebas berkata "Ya" dan "Tidak" berani berjalan duluan dan tidak takut mengambil resiko bahkan sebesar apapun. Itulah laki-laki. Lantas laki-laki seperti apa yang pantas dijadikan calon pendampingku? Untuk yang satu itu aku tidak berani menjawab karena sudah ada yang lebih berhak menetukan dibandingkan aku.
Tiba-tiba aku teringat sesuatu, 25 hari lagi ulang tahunku. Sebentar lagi aku berusia 22 tahun. Wah... Aku sudah semakin dewasa. Salah satu yang harus aku capai diusia 21 tahunku ini adalah aku bisa menemukan calon suami. Tapi, apa itu semua masih mungkin? Waktunya hanya 25 hari lagi. Aku bahkan beberapa hari yang lalu berikrar akan melupakan Juz dan itu berarti targetku yang satu ini akan gagal, jika aku tidak segera menemukan belahan hatiku yang sesungguhnya.
Apa yang harus aku lakukan? Ikut 30 hari mencari cinta? Mustahil!
Apa aku harus merelakan targetku itu tidak terpenuhi? Aku tidak boleh menyerah dan berputus asa!
Apa aku harus ikut pencarian jodoh? Mana mungkin, itu hal yang sangat mengerikan!
Apa yang harus aku lakukan ya Allah? Bantu aku dalam 25 hari ini menemukan pasangan hidupku hingga akhir zaman nanti... Amiiiinnn.... Semoga dia adalah seorang laki-laki sejati.
Komentar
Posting Komentar