Lihat dari sudut lain ya!
Ketika semua menjadi baik bagi kita yang melakukan, tetapi belum tentu baik untuk orang lain. Begitulah manusia. Jauh... Tidak bisa dengan mudah dikenali dan di identifikasi. Aku tak sanggup mengerti kalian. Aku tak bisa membaca pola pikir kalian. Aku pun tak bisa hanya memedulikan kalian.
Ketika aku melakukan pembenaran dan melakukan jalan terbaik untuk mendamaikan semua, kenapa malah kejahatan yang terlintas dipikiran kalian. Aku tak seperti dewa yang selalu bisa benar. Semua manusia pasti akan seperti itu pemikirannya. Tergantung bagaimana sudut pandang mereka melihat.
Tak seperti pohon yanng hanya berpikir ntuk bisa terus berfotosintesis. Tak seperti binatang yang hanya memikirkan makanan. Semua seperti itu untuk bertahan hidup. Begitu juga kita manusia. Setelah semua yang berlalu harus ada pebelajaran yang kita terima. Begitulah Tuhan menciptakan banyak perbedaan di muka bumi ini.
Impian ini datang kembali. Cita-cita ini merasuk kalbu kembali. Besok hari dimana presentasi PKM diselenggarakan. Aku siap menyambut mimpi itu. Aku siap menjadi pelaksana mimpi itu. Tuhan berikan aku mimpi itu. Izinkan aku keluar dari zona nyamanku dan mendapat pendanaan besok. Aku dan teman-temanku berharap Engkau memberikan kami pengetahuan baru lagi.
Besok presentasi PKM semoga Dosen yang menilai memiliki sudut yang sama dengan yang aku ceritakan. Deg-degan tapi seangat. Sekarang jantungku terasa bergerak lebih cepat. Jariku terasa bergerak lebih lincah. Dan mataku terasa lebih cepat berair. Ini baru permulaan. Akan selalu ada permulaan. Semoga terekam jejak manis diumurku saat ini.
Mimpi.... Cita.... Maukah kau mampir dan membiarkan aku merasakan indahmu. Agar aku bisa terus bermimpi. Terus bercita. Terus berusaha menjadi yang terbaik untuk negaraku ini. Negara yang dibangun berdasarkan mimpi. Mimpi.... melayanglah dan bisikan padaNya bahwa aku menginginkanmu untuk tinggal di bumiku.
Ketika aku melakukan pembenaran dan melakukan jalan terbaik untuk mendamaikan semua, kenapa malah kejahatan yang terlintas dipikiran kalian. Aku tak seperti dewa yang selalu bisa benar. Semua manusia pasti akan seperti itu pemikirannya. Tergantung bagaimana sudut pandang mereka melihat.
Tak seperti pohon yanng hanya berpikir ntuk bisa terus berfotosintesis. Tak seperti binatang yang hanya memikirkan makanan. Semua seperti itu untuk bertahan hidup. Begitu juga kita manusia. Setelah semua yang berlalu harus ada pebelajaran yang kita terima. Begitulah Tuhan menciptakan banyak perbedaan di muka bumi ini.
Impian ini datang kembali. Cita-cita ini merasuk kalbu kembali. Besok hari dimana presentasi PKM diselenggarakan. Aku siap menyambut mimpi itu. Aku siap menjadi pelaksana mimpi itu. Tuhan berikan aku mimpi itu. Izinkan aku keluar dari zona nyamanku dan mendapat pendanaan besok. Aku dan teman-temanku berharap Engkau memberikan kami pengetahuan baru lagi.
Besok presentasi PKM semoga Dosen yang menilai memiliki sudut yang sama dengan yang aku ceritakan. Deg-degan tapi seangat. Sekarang jantungku terasa bergerak lebih cepat. Jariku terasa bergerak lebih lincah. Dan mataku terasa lebih cepat berair. Ini baru permulaan. Akan selalu ada permulaan. Semoga terekam jejak manis diumurku saat ini.
Mimpi.... Cita.... Maukah kau mampir dan membiarkan aku merasakan indahmu. Agar aku bisa terus bermimpi. Terus bercita. Terus berusaha menjadi yang terbaik untuk negaraku ini. Negara yang dibangun berdasarkan mimpi. Mimpi.... melayanglah dan bisikan padaNya bahwa aku menginginkanmu untuk tinggal di bumiku.
Komentar
Posting Komentar