Rutin Menghisab

Sebaik-baik makhluk adalah yang sering menghisab perbuatannya sendiri.

Sudah sebulan aku putuskan pergi dari segala kenyamanan. Kenyamanan yang ternyata menyesakan dada. Lalu, apakah kini keputusan yang aku pilih tidak menyesakan dada? Jawabannya masih, hanya saja dalam bentuk berbeda.

Kali ini sesak di dadaku merupakan suatu kenikmatan. Nikmatnya setiap detik bisa merasakan keindahan. Sungguh nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Tidak ada, Tuhan. Tidak ada.

Aku lemah dan kuat dalam waktu yang sama. Aku hebat dan payah dalam detik yang sama. Aku renta dan muda dalam nikmat yang sama. Dan, segalanya sungguh tak ingin aku tukar dengan apapun.

Sebesar harap semua pengharapan. Aku pun ikut melesat bersama hamparan putih awan-awan. Melambung dan melayang setingkat pelangi warna-warni. Aku kagum menikmati. Ada banyak hal tidak terduga datang tetapi keinginanku teramat abai.

Aku harus segera mengerti untuk tidak keras pada keinginan lalu lupa berkecukupan. Biarkan tangan-Nya menyentuh setiap jiwa yang tepat. Jadi biarkan semua tertuntun dalam koridor yang layak.

Lalu nikmatilah segala pertunjukannya. Tersenyum dan berterima kasih dengan tulis ikhlas. Hanya mengharap kepada-Nya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EOA GOLD, Investasi Emas Dunia Akhirat

Mengenal Sereal Umbi Garut, Manfaat, dan Cara Mengonsumsi

Unlogic Birth dalam Al Quran