Pengecut Malam
Malam itu sunyi sekali, aku bahkan hampir tidak mendengar satu pun suara nyamuk. Biasanya setiap malam suara dari segala penjuru saling bersahutan. Namun, malam itu tampak berbeda. Rasanya asing dan aneh. Aku terbangun dari tidur nyenyakku. Melihat jam dinding dan merasa gelisah pada sesuatu. Sesuatu yang membuatku terjaga malam itu. Ini tentang mimpi. Mimpi yang aku tidak ingin hanya menjadi sebuah mimpi. Makanya aku terjaga dan bergegas menuliskan kembali untaian mimpi itu sebagai doa dan rencana. Tentu saja harus dilaksanakan. Aku menulisnya. Meskipun tidak semua terekam jelas dalam kesadaranku. Sejauh yang aku ingat itu adalah mimpi yang indah. Sangat indah. Saat itu, semangat sekali aku menulisnya. Sampai pada satu periode tertentu aku terhenti. Ini adalah bagian memilih untuk pergi dan tidak. Bingung. Sekejap aku tidak ingin meneruskannya. Jika tiba pada waktu itu apa yang harus aku pilih? Aku takut. Pilihan yang sulit. Akankah aku berani mengorbankannya? Aku tidak