Mulai atur jadwal
Sudah dua hari waktu perkuliahan di tingkat 3 ini. praktikum, memang belum berjalan, tapi dari bau-baunya akan sedikit menguras tenaga, but so far is so good. Persiapan saja sih mulai sekarang harus pinter bagi waktu, jangan cuma ngerjain laporan saja, tapi juga baca materi kuliahnya. Soalnya aku gak mau dapat IP buruk lagi semester ini. Sebenarnya ada cita-cita yang mau dicapai nih di semester ini, yaitu jadi asprak IUTPW. Sayang, karena tiddak serius dan ragu-ragu untuk daftar, jadi tidak bisa menjadi asprak IUTPW deh, padahal mau banget.
Yah...ambil positifnya saja, mungkin sekarang bukan giliranku. Seperti tokoh Jason di Dream High, "apakah ini giliranku?", karena ketika itu terjadi aku ingin memberikan yang terbaik, bukan hanya nampang atau sekedar memuaskan nafsuku saja. Aku ingin benar-benar bisa membagi ilmuku kepada siapapun. mencoba sih! Tapi gak ada salahnya berniat.
Saat ini, coba untuk mengoreksi diri. Jangan hanya mencari amanah, tapi juga melaksanakan amanah. Aku akan berusaha untuk menjaga amanah ini. Sekarang pikirkan langkah-langkah yang mungkin bisa aku lakukan untuk tetap menyelesaikan amanah ini sampai habis waktuku. Amanah pertamaku adalah kuliah disini. Aku tidak boleh mengecewakan mereka yang uang hasil keringatnya telah aku gunakan. Setidaknya aku harus memberikan IP yang memuaskan, bukan setiap semesternya malah turun. Payah jika semester ini terulang lagi. Tidak boleh.
Amanah kedua adalah aku bagian dari anggota keluargaku. Bagaimananpun sibuknya aku, aku hars ingat keadaan mereka di rumah, apakah mereka sakit, atau baik-baik saja. Setidaknya via sms untuk tetap menjalin silaturahmi dan komunikasi. banyak permasalahan yang aku harus sudah mengerti dan melihat apa jalan keluar yang terbaik, agar pada saat aku mengalaminya nanti aku tahu harus melakukan apa. Ini adalah persiapan ketika tiba saatnya giliranku, aku tidak mengecewakan siapapun.
Amanah ketiga adalah aku seorang pemimpin yang harus mengayomi bendahara-bendahara lain agar mendapat hak dan kewajiban yang sama. Aku harus menjadi penampung aspirasi. Aku harus menjadi fleksibel dan mau mendengarkan. Aku harus sesegera mungkin berpikir kreatif dan inovatif untuk menyelesaikan segala kemungkinan yang terjadi dalam keberanjutan LK di Fahutan.
Amanah keempat adalah aku harus mengayomi dan menjaga agar organisasi yang sekarang aku naungi menjadi organisasi yang solid dari dalam dan dari luar. menjadi teladan untuk organisasi berikutnya. Aku harus bisa berinisiatif dan membantu segala macam bentuk bantuan yang mungkin ada tapi tidak pernah terpublikasikan. Aku harus bisa menjaga kehormatan dan wibawa, atau mngkin merubah sudut pandang mereka-mereka yang tidak respek terhadap organisasi ini. Apalagi masa kepungurusanku sebentar lagi habis, aku harus berusah memberikan yang lebih maksimal lagi.
Amanah kelima yaitu aku adalah seorang makhluk sosial yang harus memiliki waktu untuk berbagi dengan teman-teman, untuk bergaul dan menjadi pendengar yang baik ketika teman membutuhkan tempat untuk curhat. k harus bisa solutif untuk membantu memecahkan masalah. Aku harus bisa beradaptasi dengan karakter setiap teman. Aku harus bisa mengontrol emosi dan menjaga perasaan setiap teman-temanku. Aku harus mampu membagi kasih sayang dan perhatian, agar aku tidaklah menjadi orang-orang yang istilahnya suka ber"geng" dan tidak mempedulikan orang lain kecuali anggota gengnya.
Amanah terakhir dan pondasi dari semua kehidupan di muka bumi ini, yaitu sebagai hamba. Sulit rasanya konsisten menjalankan shalat lima waktu ketika adzan sudah menggema. Aku harus bisa langsung bangun dan mendirikan shalat, tapi terkadang sulit untuk menjaga itu. Aku juga harus konsisten membaca Al Quran dan berusaha mengamalkannya. Aku juga harus bisa mengUpdate diri agar setiap ibadah yang aku kerjakan bertambah nilai pahalanya karena aku harus bisa mengerjakannya dengan landasan ilmu. Aku harus mulai dan konsisten unuk mentoring lagi. Karena mentoring ini sangat penting agar aku bisa tetap menjaga emsi dan selalu memiliki semangat spiritual sehingga ketika aku lelah selalu ada usapan dan pijatan halus yang pada akhirnya membuat aku kembali fit dan bahagia lagi.
semua ini adalah segala hal yang sudah bisa aku capai sampai saat ini. Tidak ada yang sulit untuk dikerjkan jika semua dimulai dengan basmallah. Untuk itu, selagi semua benar-benar baru dimulai sekarang maka aku akan berusaha semaksimal dan seoptimal yang aku bisa lakukan. Ya Allah bantulah aku dan setiap kesulitanku. Amiiii......
Yah...ambil positifnya saja, mungkin sekarang bukan giliranku. Seperti tokoh Jason di Dream High, "apakah ini giliranku?", karena ketika itu terjadi aku ingin memberikan yang terbaik, bukan hanya nampang atau sekedar memuaskan nafsuku saja. Aku ingin benar-benar bisa membagi ilmuku kepada siapapun. mencoba sih! Tapi gak ada salahnya berniat.
Saat ini, coba untuk mengoreksi diri. Jangan hanya mencari amanah, tapi juga melaksanakan amanah. Aku akan berusaha untuk menjaga amanah ini. Sekarang pikirkan langkah-langkah yang mungkin bisa aku lakukan untuk tetap menyelesaikan amanah ini sampai habis waktuku. Amanah pertamaku adalah kuliah disini. Aku tidak boleh mengecewakan mereka yang uang hasil keringatnya telah aku gunakan. Setidaknya aku harus memberikan IP yang memuaskan, bukan setiap semesternya malah turun. Payah jika semester ini terulang lagi. Tidak boleh.
Amanah kedua adalah aku bagian dari anggota keluargaku. Bagaimananpun sibuknya aku, aku hars ingat keadaan mereka di rumah, apakah mereka sakit, atau baik-baik saja. Setidaknya via sms untuk tetap menjalin silaturahmi dan komunikasi. banyak permasalahan yang aku harus sudah mengerti dan melihat apa jalan keluar yang terbaik, agar pada saat aku mengalaminya nanti aku tahu harus melakukan apa. Ini adalah persiapan ketika tiba saatnya giliranku, aku tidak mengecewakan siapapun.
Amanah ketiga adalah aku seorang pemimpin yang harus mengayomi bendahara-bendahara lain agar mendapat hak dan kewajiban yang sama. Aku harus menjadi penampung aspirasi. Aku harus menjadi fleksibel dan mau mendengarkan. Aku harus sesegera mungkin berpikir kreatif dan inovatif untuk menyelesaikan segala kemungkinan yang terjadi dalam keberanjutan LK di Fahutan.
Amanah keempat adalah aku harus mengayomi dan menjaga agar organisasi yang sekarang aku naungi menjadi organisasi yang solid dari dalam dan dari luar. menjadi teladan untuk organisasi berikutnya. Aku harus bisa berinisiatif dan membantu segala macam bentuk bantuan yang mungkin ada tapi tidak pernah terpublikasikan. Aku harus bisa menjaga kehormatan dan wibawa, atau mngkin merubah sudut pandang mereka-mereka yang tidak respek terhadap organisasi ini. Apalagi masa kepungurusanku sebentar lagi habis, aku harus berusah memberikan yang lebih maksimal lagi.
Amanah kelima yaitu aku adalah seorang makhluk sosial yang harus memiliki waktu untuk berbagi dengan teman-teman, untuk bergaul dan menjadi pendengar yang baik ketika teman membutuhkan tempat untuk curhat. k harus bisa solutif untuk membantu memecahkan masalah. Aku harus bisa beradaptasi dengan karakter setiap teman. Aku harus bisa mengontrol emosi dan menjaga perasaan setiap teman-temanku. Aku harus mampu membagi kasih sayang dan perhatian, agar aku tidaklah menjadi orang-orang yang istilahnya suka ber"geng" dan tidak mempedulikan orang lain kecuali anggota gengnya.
Amanah terakhir dan pondasi dari semua kehidupan di muka bumi ini, yaitu sebagai hamba. Sulit rasanya konsisten menjalankan shalat lima waktu ketika adzan sudah menggema. Aku harus bisa langsung bangun dan mendirikan shalat, tapi terkadang sulit untuk menjaga itu. Aku juga harus konsisten membaca Al Quran dan berusaha mengamalkannya. Aku juga harus bisa mengUpdate diri agar setiap ibadah yang aku kerjakan bertambah nilai pahalanya karena aku harus bisa mengerjakannya dengan landasan ilmu. Aku harus mulai dan konsisten unuk mentoring lagi. Karena mentoring ini sangat penting agar aku bisa tetap menjaga emsi dan selalu memiliki semangat spiritual sehingga ketika aku lelah selalu ada usapan dan pijatan halus yang pada akhirnya membuat aku kembali fit dan bahagia lagi.
semua ini adalah segala hal yang sudah bisa aku capai sampai saat ini. Tidak ada yang sulit untuk dikerjkan jika semua dimulai dengan basmallah. Untuk itu, selagi semua benar-benar baru dimulai sekarang maka aku akan berusaha semaksimal dan seoptimal yang aku bisa lakukan. Ya Allah bantulah aku dan setiap kesulitanku. Amiiii......
Komentar
Posting Komentar