Berprestasi Sesuai Peran Saat Ini
Kebanyakan kita menginginkan sesuatu karena ingin mengejar prestasi. Misalnya, prestasi dalam belajar hingga prestasi dalam kehidupan pribadi, keluarga dan karir. Keinginan ini bukannya sesuatu yang buruk tetapi kadarnya harus tetap dalam kewajaran.
Kewajaran tersebut dimaksudkan agar kita tidak menjadikan keinginan sebagai suatu yang berlebihan. Sehingga kita tetap bisa menempatkan yang utama sebagai prioritas. Seperti beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Jika keinginan tidak ditempatkan pada porsi yang wajar, alih-alih membawa kebaikan, kita bisa tergelincir pada kesesatan yang tersembunyi. Ketika kita terobsesi pada satu keinginan lalu kita mati-matian mengejar untuk mendapatkannya hingga melupakan hal yang penting dan utama.
Yakni, mencari sebanyak-banyaknya amal saleh untuk memperoleh kehidupan akhirat yang terbaik. Sebab, kita percaya dan yakin bahwa hidup ini hanyalah persinggahan dan bukan tempat kembali yang sebenarnya. Sementara tempat kembali yang sesungguhnya adalah alam akhirat.
Berprestasi tidak harus dari keinginan-keinginan yang nyata-nyata belum dimiliki. Namun mulailah dari penyesuaian terhadap peran yang kita jalani.
Apabila sekarang peran kita sebagai anak maka jadilah anak yang berbakti. Berprestasilah sebagai anak yang berbakti. Patuhi dan taati orang tua khususnya ibu. Jadilah anak selalu mendoakan mereka dan memohon ampunan untuk mereka.
Semoga Tuhan mencatatnya sebagai prestasi yang layak diapresiasi dengan ganjaran surga. Betapa nikmat surga itu digambarkan. Hingga tak ada kata yang mampu menjelaskan secara jelas tentang surga yang begitu memesona.
Apabila sekarang posisi peran kita bertambah. Tidak hanya menjadi seorang anak tetapi juga seorang istri maka jadilah yang terbaik. Bahkan dituturkan bahwa sebaik-baik perhiasan yakni istri solehah. Itulah prestasi terbaik bagi seorang istri.
Dan untuk dapat berprestasi, tentu dilakukan dengan cara dan tahapan yang benar. Bukan langkah serampangan sesuka keinginan.
Selanjutnya, prestasi kita bisa semakin meningkat lagi dengan bertambah lagi peran yang diberikan Tuhan kepada kita. Kadang peran-peran tersebut terasa berat dan sulit untuk dijalani. Namun, keyakinan pada Tuhan bahwa tidak ada yang ditimpakan selain dari kesanggupan kita tentu harus tertanam dalam.
Sehingga saat menjalani peran-peran itu bisa terus dilakukan tanpa mengeluh dan semakin mudah mencapai prestasi yang sesungguhnya.
Begitulah Tuhan telah menakdirkan setiap kita menjadi pemenang sejak awal terbentuk dalam kandungan. Dan pemenang sesungguhnya yakni mampu menang mengendalikan diri sendiri.
Komentar
Posting Komentar