Pindahkan Saja Ibu Kota Negara Indonesia!
Saat melihat penyelenggaraan 1 Muharram 1441 Hijriah semalam, diam-diam saya mengaamiinkan pemindahan ibu kota negara Indonesia.
"Jakarta tidak akan kehilangan apapun saat ibu kota negara pergi."
Kemeriahan acara semalam dan tumpah ruahnya masyarakat, entah kenapa membuat saya yakin. Jajaran pemerintah kota ini akan semakin baik tanpa adanya jajaran pemerintah pusat.
Toh Jakarta akan tetap istimewa di hati masyarakat karena pemerintahnya tahu cara menyejahterakan. Pemerintahnya paham betul makna dari sebuah kata 'pembangunan'. Lihat saja keistimewaan Yogyakarta saat ini. Jakarta juga berpotensi seperti itu.
Jakarta juga akan menjadi kota yang lebih berkah. Tentu saja pemindahan ibu kota negara secara otomatis memindahkan juga banyak transaksi tidak halal. Bukankah perbuatan tidak halal itu berpengaruh terhadap keberkahan suatu tempat?
Biarkan saja ibu kota negara pergi! Karena Monas tetap akan menjadi monumen peradaban dan akal sehat. Bundaran HI tetap akan menjadi lingkaran selamat datang. Dan Pancoran tetap menjadi ikon kebebasan.
Bahkan patung Soedirman akan jauh lebih berkelas. Nama-nama pahlawan yang menjadi nama banyak jalan akan jauh lebih luhur. Dan setiap lokasi sejarah tidak akan kehilangan harga. Termasuk bangunan-bangunan yang sebentar lagi akan ditinggalkan pemerintah ibu kota negara.
Maka, biarkan saja ibu kota negara pindah. Jakarta sudah memberikan sebuah standar tinggi sebagai sebuah kota tanpa ibu kota negara. Misalnya tentang pengelolaan lapangan kerja. Seperti di parkiran GBK. Meskipun sudah menggunakan kecanggihan teknologi digital, tetap ada pekerja di sana yang melakukan tapping pembayaran. Apakah itu tidak efisien? Saya pikir itu menakjubkan.
Maka, biarkan saja ibu kota negara pindah. Entah apapun alasan kepindahan itu. Yang jelas, Jakarta tidak akan kehilangan apapun atas pemindahan tersebut.
"Jakarta tidak akan kehilangan apapun saat ibu kota negara pergi."
Kemeriahan acara semalam dan tumpah ruahnya masyarakat, entah kenapa membuat saya yakin. Jajaran pemerintah kota ini akan semakin baik tanpa adanya jajaran pemerintah pusat.
Toh Jakarta akan tetap istimewa di hati masyarakat karena pemerintahnya tahu cara menyejahterakan. Pemerintahnya paham betul makna dari sebuah kata 'pembangunan'. Lihat saja keistimewaan Yogyakarta saat ini. Jakarta juga berpotensi seperti itu.
Jakarta juga akan menjadi kota yang lebih berkah. Tentu saja pemindahan ibu kota negara secara otomatis memindahkan juga banyak transaksi tidak halal. Bukankah perbuatan tidak halal itu berpengaruh terhadap keberkahan suatu tempat?
Biarkan saja ibu kota negara pergi! Karena Monas tetap akan menjadi monumen peradaban dan akal sehat. Bundaran HI tetap akan menjadi lingkaran selamat datang. Dan Pancoran tetap menjadi ikon kebebasan.
Bahkan patung Soedirman akan jauh lebih berkelas. Nama-nama pahlawan yang menjadi nama banyak jalan akan jauh lebih luhur. Dan setiap lokasi sejarah tidak akan kehilangan harga. Termasuk bangunan-bangunan yang sebentar lagi akan ditinggalkan pemerintah ibu kota negara.
Maka, biarkan saja ibu kota negara pindah. Jakarta sudah memberikan sebuah standar tinggi sebagai sebuah kota tanpa ibu kota negara. Misalnya tentang pengelolaan lapangan kerja. Seperti di parkiran GBK. Meskipun sudah menggunakan kecanggihan teknologi digital, tetap ada pekerja di sana yang melakukan tapping pembayaran. Apakah itu tidak efisien? Saya pikir itu menakjubkan.
Maka, biarkan saja ibu kota negara pindah. Entah apapun alasan kepindahan itu. Yang jelas, Jakarta tidak akan kehilangan apapun atas pemindahan tersebut.
Komentar
Posting Komentar