Imajinasi Pasal Santet
Imajinasi para petinggi negeri ini memang luar biasa. Entah harus jempol siapa lagi yang perlu saya pinjam. Padahal pimpinan negerinya sudah bahas unicorn tingkat tinggi, lah mereka masih saja bahas santet. Otak mana otak?
Ya harap maklum saja, ibarat pepatah gajah di pelupuk mata tak tampak semut di seberang lautan tampak. Manusia memang suka begitu. Lupa pada hal besar di depan mata.
Padahal, bukankah lebih baik menyelesaikan kahutla yang selalu berulang setiap tahun yang justru semakin parah? Bukankah lebih baik menuntaskan pengelolaan BPJS/KIS yang kian hari kian defisit? Bukankah lebih baik menjadi bagian yang hadir untuk kepentingan rakyat?
Mungkin benar bahwa kalian lemah terhadap kekuasaan. Duhai manusia!
Ya harap maklum saja, ibarat pepatah gajah di pelupuk mata tak tampak semut di seberang lautan tampak. Manusia memang suka begitu. Lupa pada hal besar di depan mata.
Padahal, bukankah lebih baik menyelesaikan kahutla yang selalu berulang setiap tahun yang justru semakin parah? Bukankah lebih baik menuntaskan pengelolaan BPJS/KIS yang kian hari kian defisit? Bukankah lebih baik menjadi bagian yang hadir untuk kepentingan rakyat?
Mungkin benar bahwa kalian lemah terhadap kekuasaan. Duhai manusia!
Komentar
Posting Komentar