Catatan Harian Di Rumah mertua Day 2


Daripada sibuk mengutuk nasib yang menimpa diri, bukankah lebih bijak untuk melihat apa yang bisa diri ini lakukan sekarang?

Begitu juga denganku. Mengurai kerisauan seorang istri yang tinggal di rumah mertua memang tidak akan pernah habis. Sebab, tak akan pernah ada akhir bagi orang-orang yang senang mencari pembelaan. Hah, maksudnya bagaimana?

Intinya berhenti mencari apa yang salah dari lingkungan kita saat ini. Lalu buatlah semua berjalan sebagaimana kita memikirkannya. Ingat apa yang otak kita pikirkan maka pikiran tersebut menjadi magnet tersendiri bagi alam semesta. Jadi, jangan asal dengan pikiran maupun apa-apa yang sedang dipikirkan.

Kalau begitu, marilah mulai sekarang kita sama-sama berpikir bahwa tinggal di rumah mertua merupakan sesuatu yang menyenangkan. Saat ini, mungkin, Tuhan sedang mempersiapkan hadiah terbaik untuk kita setelah kita berhasil mengatasi problematika tinggal di rumah mertua.

Selalu tancapkan dalam hati bahwa setiap kesulitan selalu datang bersama kemudahan. Semoga rasa sulit ini menjadi penggugur dosa kita sebagai wanita. Atau mungkin ada dosa lain yang tidak pernah kita ketahui.

Berhentilah meratapi kesusahan hati. Padahal masih banyak yang bisa kita syukuri. Misalnya, kita bisa sedikit bebas dari pekerjaan rumah tangga yang cukup melelahkan itu. Bisa juga, kita sedikit bisa bernapas lega untuk tidak tergesa-gesa di pagi hari mempersiapkan ini dan itu untuk suami.

Bersyukur dalam setiap kondisi. Bersyukur dalam setiap kesempitan. Semoga Tuhan membalas dengan kelapangan. Lalu dalam sekejap mata, kebahagiaan rumah idaman yang mandiri bisa segera didapatkan.

Lantaran rezeki bisa datang dari mana saja. Tidak terduga. Dan tidak disangka-sangka.

Salam,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EOA GOLD, Investasi Emas Dunia Akhirat

Mengenal Sereal Umbi Garut, Manfaat, dan Cara Mengonsumsi

Unlogic Birth dalam Al Quran